12 Katakan Kebenarannya...

7 5 1
                                    

Aku berjalan menuju Taman yang sudah terbengkalai, terlihat seorang perempuan yang dengan ciri - ciri seperti yang dikatakan oleh Vivi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku berjalan menuju Taman yang sudah terbengkalai, terlihat seorang perempuan yang dengan ciri - ciri seperti yang dikatakan oleh Vivi.
Cahaya malam mulai menyinari dirinya, rambutnya terlihat panjang dan indah dengan warna hitam, lalu dia menggunakan seragam SMP yang masih muat.
.
Kakiku mendekat padanya, ingin melihat dari dekat apakah benar itu dia.

" Lama tidak berjumpa Sato Sayang, kamu pasti mengenal sosok ini bukan "
Katanya dengan senyum hangat menyambutku.

" Kau....
Tidak mungkin... "
Kaget ku setelah melihat wajahnya.

" Iyaa.. Aku adalah Cindy atau mungkin... kau lebih ingat dengan ini... "

Dia lalu mengenakan sebuah wig rambut pendek cokelat, dan terlihat lah sosok kedua darinya.

" Dan sekarang aku adalah Hanna hehe "
Lanjutnya dengan senyum kegelapan terpancar juga di matanya.

Aku benar - benar masih kaget jika itu adalah dirinya, tapi kenapa dia berbuat seperti ini.
Jika dia tidak menyamar sebagai Hanna, hatiku pasti tetap menerimanya.

" Kenapa kau berbuat sejauh ini Cindy? "
Tanyaku tajam.

" Hmmm... Kenapa yaa... Mungkin karena ingin memuaskan nafsuku saja hehe "
Katanya dengan senyum licik.

Tanganku mulai bergetar karena takut, bahkan aku tidak sanggup mengeluarkan Katana dari sarungnya.

" Tanpa kau harus menjadi Hanna, aku tetap akan mencintaimu... Apa tujuanmu menipu seperti ini? "
Tanyaku agar dia tidak tahu kalau diriku sedang gemetar takut.

" Yaaa... Baiklah, mungkin mulai sesi cerita kita dulu sewaktu SMP kelas tiga.. "
Dia melepas Wignya dan melemparnya ke tanah.

" Waktu aku dan Hanna berada di ruang Club Sejarah "

***Masa Lalu Saat SMP Kelas 3***
Sudut pandang Cindy

Saat itu aku setelah kelas, mampir ke ruang Club untuk mengambil buku catatan yang ketinggalan.
Namun ternyata disana ada Hanna, sedang membaca sebuah Buku.
.
Setelah aku lihat - lihat, ternyata itu adalah Buku catatan ku.

" Tolong kembalikan padaku.... Dan Terima kasih telah menjaga buku itu "
Kataku sambil meminta buku itu.

Lalu dia memberikannya padaku dengan wajah dingin, dan bicara pelan.

Seharusnya aku menerima saja waktu itu..

Aku langsung menghentikan langkahku, lalu berbalik menghadap padanya.

" Kau kan menolaknya karena Sato bukan tipemu "
Ucapku karena mendengar suara pelan nya tadi.

" Ohh... Iya aku memang menolaknya, tapi bukan berarti Sato tidak lepas dari pandanganku "
Balas Hanna.

Jangan Tahu Tentang AkuWhere stories live. Discover now