04 - Dulu kau tolak, sekarang...

8 5 1
                                    

Mata kami berdua masih terus berhadapan satu sama lain, belum ada yang bicara.
Hanya diam salin memandang dalam ruangan kamar sedikit berantakan, walaupun memang ku setting seperti itu agar dia tidak bisa menemukan senjata - senjata milikku.
.
" Sato.. Sepertinya kau- "

Belum selesai dia bicara, aku langsung menodongkan pistol ke kepalanya.
Lalu berdiri untuk memposisikan bahwa tembakan ku, tidak akan meleset dari kepalanya.

" Sekarang hanya aku yang berhak bicara dan bertanya... Dan kau hanya boleh menjawab dengan jujur " Kataku.

" Keangkuhanmu itu Sato... Benar - benar membuatku makin menyukaimu hehe "
Balasnya.
.
.
Dorrr.....!!!!!
.
Aku memberinya tembakan peringatan ke arah tembok belakangnya, dan di pipinya terkena goresan peluru itu.

" Apa yang kau incar dariku...? " Tanyaku pertama.

" Sudah jelas hatimu Sato... Aku ingin memilikimu sepenuhnya... " Jawabnya tenang.

Tanganku kembali mengokang senjata, dan bersiap menembaknya.

" Tolong beri jawaban jujur Hanna... "
Kataku dengan mata yang terpancar cahaya biru.

" Percaya atau tidak adalah urusanmu Sato.. Tapi memang itulah kenyataannya "
Matanya memancarkan aura merah gelap.

Aku melemparkan sebuah buku kenangan SMP padanya, dan menyuruhnya membuka halaman profil tentangku.

" Hm hm hm... Ya memang, tapi jangan terpaku pada masa lalu Sato sekarang kita bisa bersama selamanya bukan "
Bicaranya dengan nada santai.

Mendengar dia dengan santainya mengatakan hal seperti itu tanpa pikir panjang, segelap apa dia ini sekarang?

" DIAM PEREMPUAN JAHANAM... kau tahu kenapa aku bisa seperti ini sekarang ? "
Tanyaku penuh emosi.

" Sudah kubilang jangan terpaku pada masa lalu Sato... Sekarang bagaimana kalau kita memulai dari awal lagi, seperti dulu... "

" Dari awal katamu.... "

--------

Pandanganku langsung kembali kepada masa SMP dulu, dimana aku belum menjadi seorang ketua Yakuza.
Hanya murid biasa saja, dengan sedikit kecerdasan.

" Hebat... Tahun ini Sato peringkat 1 lagi disekolah, bukannya dia hanya tidur saja dikelas "

" Dia juga suka berantem bukan.... Jagoan yang punya otak pintar "
Bisik dua orang murid yang ada di depan papan pengumuman sekolah.

Padahal mereka saja yang tidak bisa belajar dengan benar, untuk aku yang suka berkelahi sebenarnya itu karena membela diri saja karena diganggu.

Namun diganggu nya hampir setiap hari...

Lalu saat aku istirahat makan siang di atap sekolah, ada siswi yang selalu datang menemaniku makan disana.

" Satoo..!! Bantu dong... "
Sambil mencoba memanjat ke tempatku.

" Iya iya... "
Aku meraih tangannya dan membantunya naik.

Setelah itu, kami berdua makan siang di atap bersama.
Dan memang sudah setiap saat seperti ini, dan waktu hari libur selalu bermain beraama.

" Kamu peringkat 1 lagi ya kan Sato... Enak ya punya otak pintar dan jago berkelahi "
Kata perempuan itu.

" Tidak juga kok... Buktinya namamu ada dibawah ku dengan nilai tipis "
Sambil menatap langit berawan.

Jangan Tahu Tentang AkuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin