Chapter 19

2.5K 244 601
                                    

Setelah seluruh cairan lengket milik Baekhyun diantara jemarin tangannya dibersihkan oleh pria mungil itu sendiri, Chanyeol beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi untuk mengambil handuk basah. Begitu keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya dia ketika menemukan stres dan kebingungan dari wajah kekasihnya. Pupilnya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan gelisah dan pandangannya seolah tersesat. Pada saat itu Chanyeol seolah diguyur oleh air dalam ember yang penuh untuk menyadarkan kesalahannya. Dia tidak seharusnya meninggalkan Baekhyun begitu saja ketika pria mungil itu baru merasakan kenikmatan seksual juga orgasme yang mungkin terlalu berlebihan untuk Baekhyun terima pertama kali. Akibatnya, pria bermanik bulan sabit itu sekarang mengalami dropping.

Dalam hubungan dominan/submisif istilah ini  lebih dikenal sebagai Sub Drop. Perasaan sangat tinggi yang dirasakan oleh Baekhyun ketika meraih klimaksnya kemudian langsung dikuti oleh perasaan tidak nyaman akan kepergian Chanyeol yang dalam hal ini begitu tiba-tiba untuk Baekhyun sehingga pria mungil itu merasa bingung. Selanjutnya muncul perasaan ditinggalkan.

Melihat keadaan Baekhyun yang demikian, pemilik kelereng sepekat jelaga itu segera menghampiri kekasihnya, lalu naik ke atas ranjang. Tangan Baekhyun Chanyeol raih untuk dia sematkan ciuman-ciuman kupu-kupu di atas punggung tangannya sambil berusaha mengajak pria mungil itu untuk bicara. Kurangnya respon ketika diajak bicara semakin meyakinkan dia bahwa Baekhyun mengalami dropping dan Chanyeol menyumpahi kelalaiannya.

Sweetheart, it’s okay. Kau baik-baik saja. Kau telah melakukannya dengan baik” ucap Chanyeol sambil mengelus lengan Baekhyun. Bibirnya dia bawa ke depan untuk mencium garis rahang pria mungilnya. Menekan bibirnya agak lama lama pada daerah di bawah telinga Baekhyun.

“Hyung” cicit Baekhyun setengah terisak. Chanyeol menarik yang lebih kecil ke dalam pangkuannya dan mengelus punggung sempitnya dengan lembut.

“Tidak apa-apa. Jangan ditahan, lepaskan saja” ucap Chanyeol membantu Baekhyun untuk tidak mengekang emosinya.

“Maaf, aku tidak bermaksud untuk menangis”

“Aku tahu, tidak apa-apa. Seharusnya aku yang meminta maaf karena tiba-tiba membiarkanmu sendiri”

Berikutnya untuk beberapa menit Chanyeol memeluk Baekhyun hingga tangisnya reda. Lalu karena cairan sperma yang mengenai tangan juga paha dalam Baekhyun masih harus dibersihkan, dia akhirnya menggendong Baekhyun ke kamar mandi. Selesai membersihkan diri, Chanyeol mencari pakaian yang nyaman untuk kekasihnya.

“Apa kau ingin sesuatu? Mungkin cokelat panas?” tawar Chanyeol dan dibalas gelengan kepala oleh Baekhyun.

“Um, kurasa aku masih mengantuk” jawab Baekhyun. Chanyeol mengangguk kemudian merunduk untuk memberi ciuman di atas kening kekasihnya.

“Baiklah, tidur yang nyenyak” bisik Chanyeol. Ketika tangannya akan pergi, Baekhyun segera menahannya. Sehingga kelereng gelap itu memandang Baekhyun, menunggu pria mungil itu untuk bicara.

“Bisakah hyung menemaniku tidur malam ini?”

Chanyeol mengangguk dengan senyuman tipis di bibirnya. Pria itu membuka selimut dan mengangkat lengannya untuk menarik Baekhyun ke dalam pelukan.

“Terimakasih”

“Tidak perlu berterimakasih. Kau dapat meminta apapun dariku”

“Tetap saja, terimakasih hyung”

Alright, sleep baby boy

Baekhyun berdehem kemudian lekas menutup matanya yang memang begitu berat sejak berada di kamar mandi tadi. Harum tubuh Chanyeol memenuhi indra penciumannya dan membawa ketenangan. Piyama kimono yang dipakai oleh Chanyeol membuat bagian dada pria itu terbuka sehingga aroma sabun mandi begitu kuat. Baekhyun diam-diam menikmati segar aroma itu bersama pipinya yang memerah saat sekali lagi merasakan lembab bibir Chanyeol pada pipinya.

DARK MARE (chanbaek)Where stories live. Discover now