"Pelukan doang itu Pa." Ucap Al dengan santainya sambil masih fokus dengan acara yang ditontonnya.

"Al! Hadap papa!"

Al menghela napas sembari menuruti perkataan sang papa.

"Duduk yang bener!" Perintah Dirga lagi.
Lagi-lagi Al menuruti perkataan papanya.

"Papa tau kelakuan cowok itu kayak gimana. Apalagi kalian berduaan disini tanpa ada orang lain. Kalau pelukan biasa, pasti papa ngga akan kayak begini. Kalian berdua sangat intim."

"Dan kamu Al. Ngapain? Ngendus-ngendus leher Misya."

Misya merasa malu sekarang. Kenapa pembahasannya jadi seperti ini si. Jika ia menolak pertunangan pasti akan diceramahi Dirga tujuh turunan. Belum jawab aja sudah seperti ini.

"Al cuman pengen pastiin wanginya." Jawab Al dengan santainya.

Dirga menghela napas lelah. Kemudian ia berdiri dan berkata. "Kalian harus tetap tunangan. Dan Misya, om nanti bakal kasih tau perbuatan kalian sama Cakra."

Itulah kalimat terakhir yang diucapkan Dirga sebelum ia melangkah pergi meninggalkan mereka berdua. Dengan Misya yang pusing dan Albiru yang biasa saja.
"Arghhhh." Teriak Misya frustasi.

"Segitunya ngga mau tunangan sama gue." Ucap Al.

"Ngga gitu! Gue masih mau bebas Al. Pasti nanti, Lo larang gue ini itu. Gue ngga mau." Rengek Misya.

"Apalagi kalau papa sama mama tau? Mereka pasti bakal ngomelin gue. Gue udah kenyang tau sama nasehat om Dirga." Lanjutnya.

"Intinya Lo mau atau ngga?"

"Ngga tau."

"Baru liat begitu doang, papa udah kayak tadi. Apalagi kalau gue sampai ngehamilin Lo."

Misya membelalakkan matanya. Ia menatap Al marah. "Lo punya niatan ngehamilin gue gitu!?"

"Iya. Kalau Lo ngga bisa jadi milik gue."

"Lo bikin gue takut."

"Jangan ngomong gitu lagi." Lanjutnya.

"Iya iya. Mau pulang?"

"Gue takut ke rumah."

"Udah ngga papa." Ucap Al sambil mengelus kepala Misya lembut.

***

Kediaman keluarga Mahatama.
Kini mereka berdua yaitu Misya dan Al sudah berada di kediaman keluarga Mahatama. Mereka berdua masih di atas motor dengan Misya yang tidak mau turun sedari tadi.
"Ayo Sya turun." Ucap Al.

"Gue belum siap Al."

"Kayak mau ngapain aja."

"Mau diinterogasi pasti ini. Lo juga harus siap-siap dong. Santai banget jadi cowok."

Al terkekeh mendengar perkataan Misya.

"Malah ketawa. Seneng banget kayaknya liat gue menderita." Ucap Misya kesal.

TRANSMIGRASI REVAZAWhere stories live. Discover now