16. Meruntih Amarah

1.1K 171 14
                                    

Tubuh Sunghoon beberapa kali di dorong secara paksa untuk masuk ke area yang tak semua orang bisa memasukinya, sudah ada ratusan penonton yang mengriuhkan keadaan dengan suara-suara melengking laiknya suara hewan malam.

"Sana kau harus habisi orang-orang tak berguna itu." Tunjuk Jong Suk pada tiga petarung bermuka sangar nan beringas.

"Aku tidak mau."

"Hentikan leluconmu itu! Kau sudah berada disini."

"Aku tidak mau, aku tidak mau membunuh orang lagi."

Jong Suk kehabisan kata-kata menghadapi Sunghoon yang keras kepala, banyak pasang mata memperhatikan mereka tengah bertikai.

"Jangan mengundang amarahku Sunghoon, cepat laksanakan perintahku." Begitu sulit mengatur Sunghoon yang sekarang, biasanya ponakannya itu laiknya sapi yang dicocok hidungnya.

Kerumunan mulai meliar dengan suara sorakan pertanda mereka kecewa.

Jong Suk mendecak, tanpa aba-aba mendorong Sunghoon ke arena yang tak seperti biasanya, karena menggunaka kolam renang yang terbengkalai untuk pertunjukan ilegal ini.

Sunghoon meringis saat tubuhnya mendarat tak sempurna, hingga menciptakan goresan pada sikunya.

Perih.

Itulah yang ia rasakan, terlebih lagi memikirkan bagaimana khawatirnya Jake sekarang padanya karena tak kunjung kembali ke rumah.

Waktu tak mengizinkannya untuk berpikir, sudah ada tiga manusia beringas yang tak kenal kata takut memulai perkelahian tanpa ampun.

Sunghoon masih tak mau melawan, ia berusaha kabur dari kolam kering nan usang itu dengan memanjat tangga besi yang tertancap disana.

Tapi kaki panjangnya kurang cepat, kakinya lebih dulu dicekal lalu ditarik, menghentikan pelariannya. Bunyi antara benturan dagunya dan tangga besi itu terdengar nyaring, hingga timbul ruam biru serta goresan luka.

Jong Suk dan penyelenggara pertarungan sebagai pemerhati pertunjukkan mengernyitkan alisnya, tak biasanya Sunghoon seperti ini. Jong Suk mulai geram. Mereka mau Sunghoon melawan ketiga 'hama' itu, bukan malah kabur.

Jong Suk berteriak menyuruh Sunghoon untuk lawan balik, atau dia akan terbunuh.

"Atau kau mau aku menyeret anak itu kemari hah?!" Sunghoon tahu siapa yang di maksud Jong Suk. Sunghoon tersudut dari berbagai arah, bahkan ancaman Jong Suk pun terasa menyudutkanya juga. Membuatnya serasa terhimpit situasi genting saat ini.

Sunghoon benar-benar seperti berdiri di ujung puncak yang rapuh, tanpa ada pilihan untuk jalan keluar.

Ia harus melawan meski tertawan.

.

.

.


.

"Kak, Kak Heeseung seriusan tak ada lihat Sunghoon pulang?"

Tercetak kekhawatiran yang besar pada mimik wajah Jake, matanya juga tak kunjung lepas dari pintu rumah. Harap-harap Sunghoon menampakkan batang hidungnya.

"Mungkin dia sekalian berkeliling Jake, selama ini juga sudah hapal jalan menuju rumah. Dia sudah besar, biarkan saja."

Jake pandangi netra kelam Heeseung yang binarnya tak seperti biasanya, hambar dan aneh.

"Kakak sadar tidak sih, apa yang kak Heeseung bilang itu? Sunghoon tak ada yang ia kenali selain orang-orang di rumah ini dan tetangga kiri kanan. Dia bahkan tak punya ponsel. Bagaimana aku tak khawatir???"

Sunghoon The Dog | SUNGJAKE [LENGKAP]Where stories live. Discover now