4. Melarikan diri

1.4K 199 32
                                    

Happy reading
Jangan lupa voment, terima kasih~
.

.

.

Ayah Jake masih mencemaskan anak semata wayangnya itu meski sudah melapor, Layla sang anjing jadi ikut sendu karena mengerti majikannya tengah dalam berduka.

"Kemana kau Nak..." ayah Jake bahkan tak bisa tidur karena masih memikirkan Jake. Orang tua mana yang bisa tertidur tenang, saat tahu sang anak belum pulang sampai tengah malam seperti ini.

Untuk kali kedua dalam hidupnya ia menangis, setelah ditinggal sang istri.

Ia tak sanggup hanya hidup sendirian di dunia ini, anaknya itulah penyemangat hidupnya.

.

.

.

.

.

"Kita perlu sesuatu untuk membuka baut ini."

Jake sontak melihat sekeliling ruangan, mencari-mencari apapun benda keras yang bisa digunakan sebagai pengganti obeng.

"Pakai ini saja." Ujar Jake saat menemukan potongan besi pipih pada Sunghoon.

Sunghoon meraih besi tersebut dan langsung menggunakannya untuk membuka ventilasi di atasnya.

Mereka menumpuk banyak kotak berisi barang-barang padat disusun menjadi empat sisi, agar kursi tua yang kebetulan menganggur bisa di letakkan di atas, Jake memegangi kaki kursi tersebut agar memudahkan Sunghoon menjaga keseimbangan di ketinggian.

Mereka menumpuk banyak kotak berisi barang-barang padat disusun menjadi empat sisi, agar kursi tua yang kebetulan menganggur bisa di letakkan di atas, Jake memegangi kaki kursi tersebut agar memudahkan Sunghoon menjaga keseimbangan di ketinggian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untungnya Sunghoon tinggi, jadi mudah baginya menyentuh ventilasi di atas sana.

Bunyi nyaring saat besi ventilasi tersebut terlepas membuat Jake senang hati, ia percaya pasti dirinya bisa kabur dari tempat ini.

Sunghoon lebih dulu naik, masuk ke dalam ventilasi lalu membantu Jake untuk naik juga.

Di saat giliran Jake yang naik, ia berteriak kaget karena kursi yang menjadi pijakannya jatuh karena kaki Jake terpeleset, tapi untungnya tangan Jake dengan cekatan ditangkap Sunghoon.

"Berikan tanganmu satu lagi." Sunghoon lekas menarik tubuh Jake sekuat tenaga, sesaat sebelah tangan Jake ia sambut.

"T-terima kasih Sunghoon-ssi." Sunghoon hanya meresponnya dengan anggukkan.

Keduanya sudah berada di dalam lorong ventilasi yang pengap nan gelap, Sunghoon memandu di depan meski ia sendiri juga tidak tahu dengan pasti arah jalan keluar dari sini dimananya.

Sekarang mereka hanya mengandalkan dari insting saja.

Jalur mereka masih aman hanya lurus saja, mereka juga melewati rombongan anak buah paman Sunghoon yang terlihat dari celah-celah besi tersebut. Anak buah Jong Suk masih sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Sunghoon The Dog | SUNGJAKE [LENGKAP]Where stories live. Discover now