15. Tak Pulang

1.2K 135 66
                                    

Sunghoon menjalani rutinitas wajibnya setiap pagi, yaitu mengantar Jake.

Kali ini tak ada Layla yang menemani, tak ada Heeseung juga di sampingnya. Tak masalah, karena Sunghoon sudah hapal rute jalan dari rumah baru Jake menuju sekolahnya.

Hal yang di nanti-nantikan Sunghoon ketika mengantar Jake, pasti sebuah kecupan. Seperti waktu lalu. Bahkan sudah ia pikirkan dari rumah, sampai berasa ada ribuan kupu-kupu di perutnya karena kesenangan sendiri memikirkan kecupan Jake.

"Apa? Kenapa masih berdiam disitu?" Sunghoon tak berani menjawab. Matanya bergerak kaku ke samping, tak kuasa melihat Jake.

Jake bukan ahli psikolog ataupun membaca raut wajah, jadi ia tak bisa menebak apa maksud dan pikiran Sunghoon. Tapi ia tahu, Sunghoon malu untuk menyampaikan isi hatinya.

"Kenapa...? Ada yang mau kau sampaikan???"

Sunghoon menggaruk pipinya canggung, Jake yang melihat gelagat Sunghoon jadi curiga.

"Apa sih Sunghoon??? Buruan bilang, atau aku marah."

"Kau...tak itu...seperti yang kau lakukan waktu itu dengan Paman dan aku."

"Hah? Apa maksudmu?"

Selain pelajaran bahasa Prancis itu susah, memahami bahasa Sunghoon itu juga termasuk susah bagi Jake.

Sunghoon dan tingkahnya yang ajaib, selalu mengagetkan Jake.

"Yang kau lakukan waktu aku, Layla dan Paman mengantarmu ituuu sebelum masuk sekolahhh." Jake mencerna lamat-lamat arah pembicaraan Sunghoon, ia mencoba memahami kata per kata ambigu yang keluar dari mulut pemuda pucat itu.

Dua menit ia butuh mencerna maksud Sunghoon, dan selama itu juga ia sudah membunuh waktu sebelum akan masuk ke sekolah.

Baiklah, ia paham dengan jalan pikiran Sunghoon sekarang.

Jake menghela napas. Anak ini jadi ketagihan.

Sunghoon masih menunggu bak Layla yang menunggu dengan sabar jatah makannya, melihat itu Jake jadi menghela napas lagi.

Okey, memang benar selama Jake di antar ia selalu memberi kecupan pada pipi ayahnya dan Sunghoon, bahkan Heeseung juga tak luput dari kecupannya ketika pemuda itu yang mengantarnya, dan nanti akan di balas keusilan sang sepupu dengan menahan kepalanya alhasil Jake tak bisa bernapas di pipi Heeseung.

Aduh, masalahnya ia malu...siswa-siswa lain berlalu-lalang; sebagian mengerling penasaran ke arah mereka dan sebagian masa bodoh.

Jake mendekatkan diri pada Sunghoon, tangannya terulur pada pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

Sunghoon sedikit berjengit kala tangan Jake mendarat di pucuk kepalanya, ia tak takut lagi saat kepalanya di sentuh, ia tahu Jake tak akan melukainya.

Tangan Jake mengusap lembut kepala Sunghoon menyalurkan rasa nyaman padanya; perasaan yang sulit ia dapatkan selama tinggal dengan pamannya yang sekarang tak ia ketahui kabarnya.

Sunghoon menatap diam wajah aduhai Jake, kelopak matanya mengerjab-ngerjab pelan, apa yang dilakukan Jake di luar dugaannya.

Sentuhan Jake menenangkan, membuai hayati.

Seperti...sentuhan ibu.

Sunghoon memejamkan matanya menikmati belaian tangan Jake di kepalanya. Jake tertegun melihat bagaimana Sunghoon tampak terbuai dengan usapannya, wajahnya jadi memerah.

Ia tarik tangannya, waktunya tak banyak.

"Sudah sana pulang, uang yang di kasih Ayah kau bawakan???" Sunghoon menangguk.

Sunghoon The Dog | SUNGJAKE [LENGKAP]Where stories live. Discover now