45. Strawberry Coklat!

9.1K 770 2.4K
                                    

Macaagengs, aku mau infoin ke kalian kalau akun instagram aku @macaastory sudah di hack oknum yang tidak bertanggung jawab! 💔

Usernya sudah diganti oleh orang tsb.

Jika nanti ada postingan atau hal yang tidak wajar dilakukan disana, itu bukan aku ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika nanti ada postingan atau hal yang tidak wajar dilakukan disana, itu bukan aku ya. Kalian silakan unfoll dan follow akun baruku dengan user @storymacaa. Bantu report juga yaa, makaciw❤‍🔥

Oh iya, jika ada yang berniat gabung ke grup chat WhatsApp (Macaagengs Squad), silakan dm aku atau ke ig langsung ya. Aku dan admin lagi open member.

Masih ada yang nungguin INANB update?

Bagaimana perasaanmu setelah baca chapter di atas? Seru atau biasa aja?

Spill unek-unek kelen saat baca cerita ini :

Couple kesayangan kalian siapa? :

Happy reading semuanya!!❤‍🔥💫




*****

Mentari sudah merangkak turun ke permukaan dari setengah jam yang lalu. Akila dan Langit berjalan menuju apartemen yang tak jauh dari tempat itu. Saat ini, kedua tangan Langit menenteng kantong yang berisi buah strawberry sementara Akila terkadang memperhatikan.

"Really crazy," gumam Akila pelan.

Akila tak menyangka Langit akan membelikannya buah merah nan imut itu sebanyak dua kantong. Semoga saja ia kuat menghabiskannya nanti tanpa bantuan dari siapa pun. Lagi pula, ia tak akan rela berbagi dengan Mario.

Langit menatap Akila sekilas. "Kenapa jalannya nunduk gitu? Awas, nanti diseruduk sapi," canda Langit dengan cengiran khasnya.

"Gada sapi di sini." Akila mengangkat wajah, menatap jalanan di depannya.

Langit terkekeh. Akhir-akhir ini ia merasa senang meski Akila kadang bersikap cuek padanya. Dengan membelikan Akila buah kesukaan gadis itu, ia bertambah senang lantaran Akila tak menolak.

"Kak Langit?" panggil Akila pelan.

"Hm?" Langit berdeham sebagai respons.

"Papa Kak Langit apa kabar?"

Langit berhenti berjalan lalu menghadap Akila sepenuhnya. "Gue cemburu sama Papa. Lagi berduaan gini, malah bokap gue yang lo tanyain," ungkapnya dengan raut tersakiti.

"Ya, Akila kan cuma pengen tau."

Langit menyamakan langkah dengan Akila.

I'm Not A Narsis Baby (ON GOING) Where stories live. Discover now