MSE 31

688 68 10
                                    

Malam ini adalah malam yang sangat berat bagi Lisa, karena dia harus melihat orang-orang tersayang nya terluka parah. Dia merasa diri nya tidak berguna dan sangat terpukul medengar keadaan Rosè dan si kembar di nyatakan keritis dan dapat drop kapan saja, di tambah Rosè harus melakukan donor ginjal karna akibat tertusuk saat kecelakaan mebuat ginjal nya seelah kanan rusak.

"Lisa! Jangan nekat lo!."teriak Jisoo karen kaget melihat Lisa berdiri di ujung atap rumah sakit.

"Gua tau lo lagi ada masalah dan merasa terpukul, tapi gak gini caranya Lis."bujukJisoo.

"Ngomong apa sih Jis?."bingung Lisa karena ucapan Jisoo terdengar ngelantur bagi nya.

"Lo mau bunuh diri denan loncat dari atas gedung kan?."curiga Jisoo.

"Otak lo keknya  butuh di periksa deh."ucap Lisa berjalan mendekati Jisoo.

"Rosè sama anak gua masih berjuang untuk hidup, gua gak mungkin bunuh diri dan ninggalin mereka, kecuali mereka pergi baru gua susul mereka."lanjut Lisa setelah berdiri di depan Jisoo.

"Oh bagus deh. Kirain."ucap Jisoo lega karen fikiran buruk nya tentang Lisa tidak tejadi.

"Lagian ngapain juga lo beridiri di ujung seperti itu."sewot Jisoo.

"Cari angin doang."cletuk Lisa santai.

"Tapi gak gitu juga Lis, panik gua."omel Jisoo.

"Trus lo kemarai ngapain?, gak mungkin cuman ngomelin gua."tanya Lisa.

"Untng lo ingetin."ucap Jisoo menepuk kening nya lupa.

"Kakek Park udah dateng."ucap Jisoo.

Mendengar itu, Lisa tanpa aba-aba lari meninggalkan Jisoo, membuat gadis pemilik bibir hati itu melongo tidak percaya.

"Aissss, main tinggal aja. Dasar anak ayam."kesal Jisoo menghentakan kaki dan kmudian menyusul Lisa.

*****

"Lalisa manoban?., bagaimana dia tau rumah pribadi ku?, dan juga bagaimana dia bisa tau dengan kedua bocah itu?."monolog Kim sooyong saat mendapat rekaman CCTV di gerbang utama.

"Dan kenapa hanya CCTV itu satu-satu nya yang merekam jejak nya?."ucap nya lagi.

Dengan cepat Kim sooyong masuk mobil nya dan mengendarai nya dengan cepat, sambil mengikiti arah lokasi Mino yang telah di beri alat pelacak pada ponsel nya.

"Ahhh, ternyata aku sudah terlalu lunak padamu Mino samapai-samapai kau menghianatiku."seringai nya tajam.

****

"What!."pekik Suzy tertahan saat detectiv bayaran nya menunjukan sebuah foto dimana Lisa di bawa om-om masuk sebuah hotel mewah.

"Heeeeh, ternyata kau jalang yang sok suci Lisa, tapi tidak apa!, aku masih mencintai mu. Akan ku buat kau tunduk dengan foto ini lihat saja."seringai Suzy licik.

Dan kemudian mengambil ponsel nya dan menelfon seseorang.

"Jin?."ucap nya setelah sambungan terhubung.

"Ada apa Suzy, ini sudah malam.ck"decaj Jin dari seberang telfon.

"Untuk sementara kau tidak perlu melapor apa pun pada ku, aku sedang menyiapkan rencana besar."pringat Suzy.

"Kenapa?, informasi ku adalah sumber uang ku?, lalu bagaimana dengan uang ku?."tanya Jin tidak percaya.

"Itu bukan urusan ku Jin, lagian informasimu tidak begitu berguna."decak Suzy sombong.

"Aku tidak mau tau, kau harus tetap membayarku ada atau tidak ada informasi. Jika tidak, akan kuberikan pada Lisa dan Rosè bukti bahwa kau lah dalang nya."ancam Jin pada Suzy.

my sweet enemy(MSE)Where stories live. Discover now