MSE 9.

689 54 2
                                    

"Baik lah, untuk yang ikub berpartisipasi dalam ulang tahun kampus dua bulan lagi akan Madam bacakan." Min yeon yang di kerap di panggil madam oelah seluruh mahasiswa/i kampus.

"Momo, Riyujin, Jisoo, Riyujin, Seulgi dan Mina."  Bacanya nama-nama di notes kecil nya.

"Saya gak masuk madam?." Protes Lisa karena namanya tidak ada di sebut.

"Iya madam. Padahal dari semua yang terpilih Lisa paling jago dance nya." Seulgi ikut protes.

"Betul tuh. Iya gak manteman?." Jisoo meminta pendapat anak-anak dance yang lain.

Semua pum serempak menjawab setuju dengan Jisoo dan Seulgi. Terlepas dari Lisa yang terkenal kejam tapi semua anak dance mengakui ke hebatan dan ke tekunan Lisa dalam dance.

"Tenang-tenang. Lisa punya porsi nya sendiri." Madam menenangkan anak-anak dance.

"Maksud madam?." Bingung Mina.

"Iya, Lisa akan kolaborasi dengan seseorang yang di rekomendasikan oleh Teddy." Jelas Madam menjelas kan.

"Siapa Madam?, cewek?, cowok?, jago gak dance?, suaranya bagus gak?, yang terpenting  cantik atau ganteng?." Serbu Jisoo dan Seulgi bersamaan.

"Tanya satu-satau bege. Madam bingung tuh mau jawab yang mana." Riyujin.

"Cewek, cantik, suara nya bagus trus dance nya lumayan kok. Yang penting cocok sama Lisa." Jelas madam.

"Wihhhh, menang banyak lo Lis." Seulgi menepuk pundak Lisa.

"Moga hati juga cocok dah. Kasian liat lo jomblo sendiri di sirkel kita."  Jisoo menatap Lisa iba.

"Siapa madam?, jurusan apa?." Tanya Lisa.

"Kalau itu Madam kurang tau. Taddy sedang membujuk nya."  Tutur Madam.

"Bukan anak paduan suara?."  Tanya Lisa menyerngit.

"Kata Teddy sih bukan. Tapi anak nya berbakat kok. Jadi kamu tenang aja dia gak bakal ngebebanin kamu." Bujuk Madam takut-takut Lisa bakal nolak.

"Okey. Tapi kalau beban gak usah jadi madam." Pinta Lisa.

"Iya. Ya udah bubar dah. Waktu latihan dah kelar. Bagi yang ikut kalian atur jadwal sama anak paduan suara untuk latihan." Jelas Madam.

Semua anak Dance segera bersiap dan untuk pulang tak lupa membersihkan ruang  damce agar bersih.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Joy?." Panggil Rosè pada asisten pribadi nya.

"Ada apa Rosè?."

"Apa manager cafe datang hari ini?." Tanya nya sambil fokus pada berkas di depan nya.

"Menurut info yang saya dapat. Manager cafe tidak masuk dan dia sudah sering seperti ini libur sesuka hati nya." Jelas Joy.

"Pecat, angkat menaget baru yang kompeten dan profesional. Walau pun cafe ini cabang kecil kualitas nya harus sama dengan cae pusat." Printah Rosè.

"Baik, segera saya laksanakan." Joy langsung pergi.

"Ah, dan satu lagi. Tolong carikan orang untuk mengisi panggung hiburan cafe." Pinta nya lagi.

"Baik." Joy segera pergi dari ruangan itu.

Meninggal kan Rosè sibuk dengan berkas-berkas nya, hingga kegiatan nya berhenti saat mendengar ponsel nya berbunyi.

"Hallo, dengan siapa?." Rosè mengangkat telfon.

"Hall.."

"Kan sudah ku bilang aku tidak tertarik. Jika kau menelfon ku lagi atau mengikuti aku lagi akan kutuntut kau." Ancam Rosè mematikan telfon sepihak.

my sweet enemy(MSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang