MSE 5

803 53 2
                                    

Tap

Lisa di dudukan di atas kap mobil sport hitam di besmant Mall.

"Yak! Kenapa kau main tarik saja sialan!." Sentak Lisa marah walau dia masih kaget dengan kedatangan Rosè tiba-tiba.

Bukan nya menjawab, Rosè malah menatap Lisa tajam, sebagai tanda bahwa Lisa cukup diam dan duduk saja.

"Ck!." Decak Lisa kesal, tapi menuruti Rosè duduk di atas kap mobil dengan kaki menjuntai ke bawah.

Rosè kembali berdiri di depan Lisa dengan kotak p3k di tangan, dengan telaten mengobati luka Lisa.

"Berani sekali Jisoo memukul mu. Ck" decak Rosè kesal masih mengobati Lisa.

"Memang nya kenapa?, kau menghawatirkan ku?." Tanya Lisa dengan seringai devil nya mentap Rosè tajam.

Pluk

Rosè mengusap luka Lisa dengan lembut, lalu menatap Lisa dengan intes dan tajam.

"Khawatir?, aku?, pada mu?." Tanya Rosè dengan remeh pada Lisa.

Grep.

Lisa menarik pinggang Rosè hingga tubuh nya tersentak dan menjadi lebih dekat dengan Lisa hingga wajah mereka berdua hanya bernarak lima senti meter saja.

"Ya kau khawatir, padaku." Jawab Lisa penuh kemenangan.

"Wake up baby, stop dreaming.  Hanya aku yang boleh melukai mu. Paham sayang."  Tutur Rosè  lembut tapi penuh penekanan.

Set.

Lisa semakin  menarik tubuh Rosè agar makin mendekat, hingga hidung mereka bersentuhan, bahkan nafas panas dapat di rasakan satu sama lain.

Mereka saling menatap seolah tersesat dalam indah nya bola mata itu, tapi tidak bisa di punkiri dalam tatapan mata mereka masih tersirat ke bencian satu sama lain.

Dan jangan tanya bagaimana dengan ke adaan jantung mereka. Karena sekarang kedua jantung orang yang sedang tatap-tatapan itu bedetak sangat kencang dan mati-matian menahan nya.

"Berhenti mengelak, aku tau kau masih mencintai dan mendambakan ku bukan?." Tanya Lisa remeh dengan senyum menghina.

"Ternyata kau sudah tidak waras nona manoban. Aku tidak  sudi menyimpan rasa pada pembohong seperti mu!." Desis Rosè tajam menakan kata pembohong di depan Lisa sontak membuat wajah Lisa menegang dan tangan Lisa memeluk erat pinggang Rosè tanda bahwa dia sedang menahan amarah.

"Berhenti menduduh ku pembohong. Dasar PENGHIANAT!." Sentak Lisa menahan suaranya hingga menambah suasana memcekap di antara ke duanya.

"Memang pembohong kan?. Berjanji untuk selamanya bersama tapi kau malah pergi meningalkan ku. Sialan!." Maki Rosè di akir katanya, dan mencengkram kerah Lisa kuat.

"Yak!, apa kau tidak punya kaca?, jelas-jelas kau yang menghiyanti ku dengan beselingkuh!." Bentak Lisa mencengkarm balik kerah Rosè tapi masih dalam posisi yang sangat beedekatan! Buktinya kening mereka masih bersentuhan.

"Aku tidak selingkuh. Kau yang marah tanpa alasan lalu pergi tanpa kata-kata!. Kenapa menyalahkan ku. Penipu!." Balik Rosè yang membentak.

"Kau yang berselingkuh. Penghianat!."

"Kau pembohong!."

"Kau penghianat!."

"Kau!."

"Kau!."

"Kau!"

"Kau!."

Mereka saling membentak, menuduh, menyalahkan satu sama lain, merasa posisi semdiri sebagai kebenaran dan yang lain lah pihak yang salah.

"Yak pasangan gila!, ini parkiran bukan rumah mu!." Maki seseorang yang merasa terganggu dengan perdebatan Lisa dan Rosè.

"Kalau masalah rumah tangga bicarakan di rumah, ingin pamer punya pasangan huh!." Teriak seorang lagi dan yang pastinya dia jomblo.

"Pergi sana. Menganggu saja!." Bentak seseorang yang mobil nya parkir di sebwlah mobil Rosè, dia ingin keluar dan harua melewati mereka berdua.

Dengan kasar Lisa mendorong Rosè hingga terjengkang ke belakang, hal itu membuat Rosè sangat kesal.

"Minggir lo sialan!." Maki Rosè mendorong Lisa tak kalah kasar hingga membuat gadis poni itu menjauh dari mobil nya.

"Mati aja lo, penghianat sialan!." Maki Lisa geram saat Rosè mengemudi mobil nya pergi, dan di acungi Rosè jari tengah pada Lisa membuat gadis itu makin sekal dan marah hingga meninju angin gemas.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tunggu apa itu tadi?." Jennie mengerjabkan matanya bingung.

"Mereka terlihat memgerikan!." Seulgi bergidik ngeri.

"Sial, kita tidak bisa mendengar percakapan mereka sedikit pun." Keasal Jisoo.

"Tapi aku yakin tidak sesederhana yang kita pikir kan." Tebak Irene yakin.

Ternyata ke empat orang itu dari tadi mengamati Lisa dan Rosè dari jauh, karna merasa penasaran dengan interaksi Rosè dan Lisa yang makin kesini makin aneh menurut mereka.

Entah lah! Mereka merasa ada yang menganjal tapi tidak tau apa itu.
.
.
.
.
.
.
.

"Cepat, kita harus menemukan kedua bocah itu." Geram seorang pria berpenampilan seperti pereman.

"Tapi kemana. Mereka pergi ke arah mana?." Tanya teman nya yang dimana mereka berhenti di pertigaan.

"Tidak tau. Yang penting harus kita dapat. Jika tidak bos pasti akan membunuh kita." Ujar teman satu nya lagi.

"Ck, ya sudah aku ke kiri, kau kanan. Dan kau tengah. Kita cari di jalur itu dan bertemu di ujung. Mereka bocah jadi tidak akan sepintar itu." Ujar si penampilan pereman.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana suka rumah baru nya sayang??" Tanya pria paruh baya pada putri nya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Aku suka banget pa, intereior nya juga kerena dan rumah nya nyaman." Ujar gadis bernama Park  chareyong  itu.

"Papa senang kalau kamu suka nak, ya sudah papa mau istirahat dulu sama mama. Kamu juga istirahat ya. Besok mau ke kampus baru kan?." Suruh papa Park mengusap sayang surai putri satu-satu nya??.

"Iya papa. Selamat malam." Pamit nya segera pergi ke kamar nya yang di lantai dua.

"Aku harap, putri kita tidak terlibat lagi dengan ke dua gadis di masa lalu sayang." Harap Caehe  pada suaminya.

"Kita tidak bisa menjamin nya, tapi putri kita harus menghadapi nya. Tidak mungkin kan dia terus-terusan melarikan diri dari mereka." Ayah park memberi pengertian pada istri nya.

"Tapi tetap saja aku merasa kahwatir sayang." Resah Caehe.

"Kamu tenang aja ya, kita awasi dulu. Dan jikalau ada apa-apa kita langsung tangani di tempat. Putri kita tidak sednirian dia masih memiliki kita ayah dan ibu yang sangat mencintai nya dan akan selalu ada untuk nya. Jadi  ayao kita tidur karena besok kita akan memulai hidup baru di tempat ini." Bujuk ayah Park membawa istri nya yang hanya menurut saja pada nya.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung..................

Siapa kah kedua oarang itu yang mereka maksud????

my sweet enemy(MSE)Where stories live. Discover now