awal

946 59 2
                                    


Sepasang kekasih yang tampak bahagia duduk dengan pangku-pangkuan. Mereka snagat menikmati hari-hari berharga mereka sepanjang nafas berhembus.

"Chaeng?." Panggil gadis berponi pada kekasih nya yang duduk di pangkuan nya.

"Ya Licè." Saut Chaeyoung manja membenamkan wajah nya di leher Licè.

"Berjanji untuk tidak pernah meninggalkan ku?." Piinta Licè dengan memohon.

"Aku sangat mencintai mu, dan di hidupku aku hanya memiliki mu tempat untuk berpulang. Bagai mana mungkin aku meninggalkan jiwaku Licè. Aku tidak bisa hidup tanpa mu." Jawab Chaeng penuh cinta memper erat pelukan nya di pinggang gadis poni itu.

"Aku pun sangat mencintai mu, dan tidak bisa hidup tanpa mu. Walau awal nya kita bertemu dalam ke adaan yang sangat terpuruk. Lalu hidup bersama dengan saling memanfaatkan satu sama lain untuk memberi penghiburan pada hati bahwa kita masih di butuh kan untuk hidup di dunia ini." Licè menggantung  kata-kata nya  lalu mengecup puncak kepala Chaeng dengan penuh cinta.

"Tapi sekarang aku yakin." Tegas Licè membuat dia dan Chaeng saling menatap.

"Aku benar-benar mencintai mu sepenuh hati ku." Licè berucap dengan menatap Chaeng dengan penuh cinta.

Cup!

Sekilas Cheng mengecup bibir Licè singkat.

"Aku percaya pada cinta tulus mu. Berjanji kita akan selalu besama sampai maut memisah kan." Pinta nya pada sang kekasih.

Cup!

Satu kecupan di bibir dari Licè lalu teesenyum gemas pasa cinta nya.

"Aku berjanji tidak akan pernah meninggal kan mu." Janji nya yakin.

Cuuuupppppl!

Mereka bercimuan dengan lembut saling melumat tanpa nafsu, menyalurkan semua rasa sayang, cinta, saling membutuh kan dalam ciuman itu.

Pasangan itu sangat bahagia, seakan banyak kupu-kupu berterbangan dalam perut mereka saking bahagianya.

Tanpa tau bahwa kebahagian itu sekejap mata berubah  menjadi luka dalam yang mengaga.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau pembohog Licè!, pembonhong!. Kau melupakan janji mu untuk tidak meninggal kan ku. Aku membenci mu!!!. Tapi....." Teriak Chaeng penuh luka dan kebencian di bawah guyuran hujan nan deras.

"Kau tidak mencintai ku Chaeng!, kau menipu ku!,  kau meninggal kan ku!, kau menyakiti ku Chaeng!!. Aku memvenci mu!  Tapi......."  amuk Lisa dalam kamara nya menghancurkan semua barang-barang nya.


"Tapi..... aku masih sangat mencintai mu. Sangat-sangat mencintai mu!." Teriak  Licè/ Caheng bersamaan.



.
"Jangan berumbar janji untuk masa depan. Karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi sedetik kemudian dalam hidup ini.
Cukup buktikan dengan tindakan bukan ucapan."

By: Linisembiring.

my sweet enemy(MSE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant