MSE 19.

709 61 10
                                    

Sesampai nya di apartement nya, Lisa menyerngit bingung entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres.

"Permisi?." Tiba-tiba sebua suara memnaggil Lisa dari belakang.

"Anda memanggil saya paman?." Ucap nya bingung.

"Iya, apa kamu penghuni unit ini?." Tanya pria paruh baya itu.

"Iya, memang nya ada apa ya?." Sopan Liaa tanya.

"Tadi ada orang yang mengaku ayah dari pemilik unit ini, mengamuk seperti kesetanan di depan pintu. San membuat anak anda menangis dan mengurung diri di dalam, saat kami bujuk keluar tapi tidak di gubris." Jelas pria paruh baya itu.

Membuat mata Lisa membola kaget, tiba-tiba rasa takut mengerayangi tubuh nya. Dengan cepat dan panik Lisa masuk kedalam apartemen ya.

"Eunji, Eunjoo."panggil nya dengan khawatir dan gelisah.

"Mama pulang!,  Eunji.... Eunjoo. Kalian di mana sayaang?." Panggil Lisa semakin panik, memeriksa dapur, kamar, kamar mandi tapi dia tidak menemukan anak nya.

Prang!!

Tidak sengaja Lisa menjatuhkan gelas kaca  di atas meja hingga pecah, niat hati ingin memberishkan percahan 9kaca, tapi malah dia melihat anak kembar nya meringkuk lemas di bawah meja.

"Eunji, Eunjooo!."panik nya mengendong putra-putri nya yang lemas juga demam, dan terlihat jejak air mata mengering di wajah nya.
.
.
.
.
"Ada apa nona?." Tanya paman yang tadi menyapa Lisa, rupanya paman itu dari tadi belum pergi.

"Tolong antar saya kerumah sakit xxx, anak saya demam dan tidak sadarkan diri."panik Lisa minta tolong.

"Ayo!."pria itu dengan senang hati mengantar.
.
.
.
.
Kini Eunji dan Eunjoo sedang di tangani dokter di ruang UGD. Lisa terlihat sangat gelisah duduk seperti cacing kepanasan.

"Mommy kalian saja baru tadi siang di nyatakan keritis, tapi kenapa kalian juga sakit nak. Tolong bertahan lah!, jangan siksa mama seperti ini."batin Lisa memohon dalam kegelisaha

"Keluarga  pasien?." Panggil dokter yang menangani si kembar.

"Saya dok, saya mama nya. Bagai mana ke adaan anak-anak saya?, mereka baik-baik saja kan?."tanya Lisa bertubi-tubi.

"Tolong tenang dulu Nyonya." Pinta sang dokter.

Membuat Lisa menghela nafas besar, untuk menenangkan diri sedikit.

"Begini, si kembar mengalami dehidrasi karena terlalu lama menangis, dan mereka tidak sadarkan diri karena syhok berat. Tapi nyonya tenang saja selain itu tidak ada maslah lain."jelas dokter Choi Siwon.

"Syukurlah tidak terjadi hal serius, terima kasih banyak dok."ucap Lisa penuh syukur.

"Sama-sama, saya permisi, nanti akan ada susuter yang mengecek ke adaan si kembar."tutur doter Siwon.

"Sekali lagi trima kasih dok."ucap Lisa lagi, saat dokter itu pergi.

Sejenak Lisa memandang si kembar yang terbaring lemah dengan selang impus di tangan mereka membuat hati Lisa sangat sesak dan sakit, tapi dia berusaha mati-matian menahan air matanya dia tidak boleh lemah karena
orang-orang tersayang nya sedang membutuhkan nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ceklek!

Terdengar pintu ruang rawat Rosè terbuka, membuat atensi Jisoo yang lain nya menoleh ke arah pintu.

"Oh!, selamat malam pak."sapa Jennie sopan setelah mlihat siapa yang  datang.

"Malam, kalian belum pulang?."saut orang itu kaget.

my sweet enemy(MSE)Where stories live. Discover now