Di Kantor

28 4 0
                                    

.
.
.

Kau sudah siap ke kantor? Apa kau sudah benar-benar baik?" Tanya Alea di sela-sela sarapannya bersama Aiden

"Tentu saja, setelah istriku merawatku dengan baik, aku sudah benar-benar sehat." Jelas Aiden membuat Alea blushing

"Halah kau ini... hmm... kalau begitu, hari ini aku akan memantau apa yang kau makan." Celoteh Alea

"Haruskah?" Ucap Aiden

"Tentu, aku akan meneleponmu saat makan siang dan aku akan menelepon pak Leo juga untuk memastikan. Karena jika kau sakit itu akan sangat merepotkanku." Cecar Alea lagi.

"Iya terserah kau saja..." Balas Aiden
.
.

Alea mengejar Aiden yang sudah keluar rumah hendak berangkat ke kantor, namun Alea terlambat karena Aiden sudah berlalu

"Haa dia meninggalkan kotak makannya. Padahal aku sudah menyiapkan buah potong dan infuse water ini untuknya. Nanti aku susulkan saja deh." Gumamnya kemudian memasuki rumah dan berkemas.

Alea pun segera berangkat ke kafe sebelum mengantarkan bekal untuk Aiden.
.
.

Sementara di kantor Aiden, Aiden telah disibukkan dengan pekerjaannya padahal dia hanya absen sehari karena sakit

"Ada undangan makan malam Pak weekend ini. Dan undangannya beserta istri, jadi sepertinya Pak Aiden sebisa mungkin mengajak bu Alea." Sahut pak Leo

"Benarkah? Semoga bukan Sabtu." Balas Aiden sambil memeriksa beberapa berkas-berkas.

"Bukan pak, tapi Jumat petang." Jawab pak Leo

"Ahh syukurlah. Semoga Alea bersedia menemani nanti." sahut Aiden lagi

"Pastinya. Lalu, ada apa dengan Sabtu? Apa Pak Aiden ada janji juga? Karena sepertinya tidak ada di jadwal Bapak." Sambung pak Leo

"Aku sudah janji akan berkencan dengan Alea." Ucap Aiden

"Wah...ada perkembangan apa ni, sepertinya anda berdua sudah mulai... ya." Ucap pak Leo sambil memainkan telunjuknya

"Yah, hanya makan malam, menonton atau semacamnya. Saya belum pernah melakukannya sebagai pria dewasa, karena dulu pernah berkencan saat masih sekolah, jadi kali ini terasa lain. Mm... Apa Pak Leo ada ide?" Tanya Aiden

Pak Leo memberikan saran panjang lebar untuk Aiden dan Aiden hanya mengangguk-angguk

"Akan saya coba Pak. Oke mari kita bersiap meeting." Balas Aiden.
.
.

Pukul 11 siang Alea sudah sampai di kantor Aiden

"Hmm.. aneh.. kenapa aku berniat sekali sih hanya untuk mengantarkan ini." Gumam Alea menatap kotak makan yang ia bawa, kemudian berjalan menuju CS kantor.

"Siang Mbak? Apakah saya bisa bertemu pak Aiden?" Tanya Alea

"Siang bu Alea... Kebetulan pak Aiden masih ada meeting, mari saya antar langsung ke ruangan pak Aiden." Ucap CS

"Boleh saya tau di mana ruang meetingnya?" Tanya Alea

"Di seberang ruangan pak Aiden bu." Jelas CS

"Oh baiklah, kalau begitu saya sendiri saja ke ruangan pak Aiden. Terima kasih mbak." Jelas Alea

"Baik, sama-sama bu."

Alea nampak mondar-mandir menunggu Aiden selesai meeting hingga hampir 20 menit.

Pintu ruangan meeting terbuka, nampak beberapa karyawan Aiden keluar disusul Aiden yang terlihat serius mengobrol dengan pak Leo juga yang lain

"Aiden memang keren saat di kantor. Jujur sih, sejak awal melihatnya dulu, aku sudah mengaguminya, dia selalu rapi dan nampak berwibawa, namun siapa sangka saat di rumah suka merengek seperti anak kecil." Gumam Alea senyum-senyum sendiri

Aiden & AleaWhere stories live. Discover now