Proses dan progres 2

27 4 0
                                    

.
.
.

Aiden ke kantor setelah menghabiskan sarapannya dan berpamitan pada Alea yang sedang membereskan meja makan

"Aku berangkat dulu Alea." Ucap Aiden dengan mengacak rambut Alea

"Ya pergi sana." Balas Alea
.
.

Nampaknya kondisi tubuh Aiden mulai menurun setelah beberapa hari lembur.

Siang itu selepas mengadakan rapat direksi, Aiden merasa badannya sangat lemas.

"Pak Aiden baik-baik saja? Karena Anda nampak sangat pucat

"Iya Pak Leo, hanya sedikit pusing dan lemas." Jelas Aiden

"Sepertinya Pak Aiden masuk angin, apa perlu saya ambilkan obat?" Tawar pak Leo

"Tidak perlu, saya ingin tidur saja sebentar, tolong jangan ganggu saya ya pak." Jawab Aiden

Bahkan hingga sore, Aiden masih terlelap dan nampak menggigil

Menyadari Aiden belum keluar dari ruang kerjanya, pak Leo pun memeriksanya

"Pak Aiden, Anda sepertinya demam." Ucap pak Leo dengan meraba kening Aiden.

Pak Leo mencoba memberikan paracetamol untuk Aiden dan memapahnya keluar

"Saya akan mengantar Pak Aiden pulang sekarang." Ucap pak Leo, namun tak ada jawaban dari Aiden karena Aiden nampak benar-benar lemas

Sore itu kebetulan Alea pulang lebih awal karena jadwal magang beberapa siswa SMK sudah selesai, lagipula sudah lama Alea tidak menyiapkan makan malam untuk Aiden.

Tak lama Aiden telah sampai di rumah dengan diantar pak Leo

"Pak Leo? Ada apa dengan Aiden Pak?" Tanya Alea khawatir

"Pak Aiden demam, hampir setengah hari tidur di kantor." Jelas pak Leo

"Ya Tuhan... kenapa tidak langsung ke rumah sakit saja pak? Ayo pak bantu memapah ke kamar." Ucap Alea kemudian membukakan pintu kamar Aiden

"Pak Aiden tidak suka ke Rumah sakit, beliau biasa periksa dengan dokter keluarga jika sakit." Jelas pak Leo

"Ya sudah Pak Leo tolong bantu saya menghubungi dokter pribadinya, saya akan menyiapkan air hangat." Ucap Alea berlalu ke dapur kemudian masuk kembali dengan membawa wadah berisi air hangat untuk menyeka badan Aiden

"Pak Leo bantu saya mengganti bajunya ya." Pinta Alea

"Baik bu."

Aiden nampak merintih dan menggigil, sepertinya demamnya benar-benar parah

Alea melepaskan kemeja kerja Aiden dan menyeka badan Aiden dengan washlap.

"Kau ini merepotkan sekali, sudah kubilang jangan terlalu sering lembur sampai larut malam." Keluh Alea mencoba memiringkan badan Aiden untuk menyeka punggungnya dengan air hangat

"Bagaimana bisa badan sebesar ini jatuh sakit? Untung saja tenaga ku kuat." Celoteh Alea

Kemudian Alea mencoba membalurkan minyak herbal ke seluruh tubuh Aiden seperti yang dulu Aiden balurkan ke kakinya yang terkilir saat bulan madu.

"Ah aku tidak suka baunya Alea." Gumam Aiden lemas

"Diamlah, ini demi kesembuhamu." Pinta Alea sementara pak Leo keluar kamar untuk menunggu kedatangan dokter
.
.

Dokter selesai memeriksa Aiden dan memberikan resep untuk Aiden

"Tensinya sangat rendah, sepertinya karena kurang istirahat dan makan tidak teratur. Ini resepnya dan usahakan istirahat cukup juga makan teratur." Ucap dokter.

Aiden & AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang