Bab 7: Golden Retriever Princess

18 3 0
                                    

Jennie reflek menyentuh hidungnya setelah melihat foto Daniel yang terpampang di layar ponselnya.

Oh, gue kira gue mimisan.

Jennie mematikan layar ponselnya. Jennie memutuskan untuk belajar dan pergi ke ruang belajar eksklusif miliknya.

Jennie merasa tidak kuat kalau harus melihat foto Daniel lebih lama lagi.

...

Keesokan paginya, Jennie bangun dengan perasaan bahagia dan sangat bersemangat.

Jennie sangat bahagia karena dirinya baru saja mengganti tas sekolahnya dengan tas baru beserta gantungan kuncinya.

Suasana hati Jennie yang terang benderang dan sangat menyilaukan itu terasa oleh semua penghuni mansion.

"What's making you so happy, dear?" tanya William.

"Ah?" Jennie memiringkan kepalanya karena bingung dengan pertanyaan ayahnya.

"You seem really happy," ujar William.

"Do I?" tanya Jennie sambil mengunyah makanannya. William tidak begitu ketat soal aturan 'dilarang berbicara saat makan'.

"Yeah, your eyes always light up whenever you're happy."

Jennie mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya menjawab, "Aku baru aja ganti tas baru, Dad."

"Oh? Do you need any extra allowance?" tanya William sambil tersenyum tipis.

Jennie menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Uang jajan yang Daddy kasih ke aku gak pernah aku abisin, belum lagi uang jajan dari Mommy."

William tertawa mendengar ucapan putrinya.

"Why? I don't think your allowance is that much," jawab William sambil terkekeh pelan.

William sangat serius dengan perkataannya, dirinya merasa bahwa putrinya layak untuk menerima semua hal terbaik yang ada di dunia. William sangat tidak keberatan jika Jennie seperti putri teman-temannya yang hobi berbelanja barang mewah.

Jennie tersenyum.

Meskipun Jennie memang tidak pernah membandingkan uang jajannya dengan siapapun, Jennie tahu betul, uang jajan dari ayahnya saja sudah merupakan angka yang sangat besar bagi sebagian besar orang.

"Thank you, Dad, tapi enggak usah. Ini bukan tas mahal kok, Dad," jawab Jennie.

William melirik Robert-kepala pelayan di mansion ini.

Robert maju selangkah, tersenyum tipis dan berkata, "Itu benar-benar bukan barang mewah, Tuan. Nona kemarin hanya meminta tas sederhana dengan gambar golden retriever kecil beserta gantungan kunci yang juga bergambar Golden Retriever, Tuan."

Padahal, risleting tas Jennie dan gantungan kuncinya terbuat dari logam mulia, yaitu emas. Tapi mereka semua otomatis mengabaikan fakta itu.

William mengangguk dan kemudian bertanya kepada Jennie, "Kenapa putri ayah tiba-tiba suka Golden Retriever?"

"Golden Retriever itu ... lucu," jawab Jennie sambil tersipu samar ketika gambaran seseorang malah muncul di benaknya.

William mengangguk setelah mendengar jawaban Jennie.

"Dad, aku berangkat ke sekolah dulu, ya!"

William mengangguk meskipun sebenarnya ia ingin berbicara lebih banyak topik lagi bersama putrinya. Sungguh kesempatan yang langka untuk bisa berbicara santai seperti ini bersama putrinya di tengah jadwalnya yang padat.

When Princess Falls In Love [Hiatus]Where stories live. Discover now