Bab 5: Mr. Popular

18 2 0
                                    

Daniel dan Raven duduk di sudut perpustakaan, mereka membaca buku dengan serius.

Eh, maksudnya Daniel aja.

Loh, terus Raven?

Hebat, malah molor.

Dah gue duga, si Gagak mana mau baca buku tebel gitu?

Kalau si Golden-Retriever-vibes-Siberian-Husky sih, normal ya ...

Udah kelihatan gitu, dari auranya.

Tak sengaja mata Jennie menatap tumpukan buku di sebelah Daniel.

Jennie mencebik kesal, mengingat asal tumpukan buku itu.

POV ilustrasi kejadian di benak Jennie:

Alkisah, pada zaman dahulu kala ...

Mentimun: Goldie-ku yang terkasih, Mentimun-mu yang cantik nan anggun ini sudah memilihkan buku khusus untuk Goldie-ku yang tercinta. Jangan lupa untuk dibaca ya, Goldie-ku.... (Mentimun menunjukkan senyum malu-malu)

Goldie: Terima kasih. (Goldie berkata dengan wajah datar, tanpa berniat untuk mengambil buku dari tangan Mentimun)

Mentimun kemudian meletakkan bukunya di atas meja, di sebelah Goldie.

Goldie kembali membaca buku, dan mengabaikan Mentimun.

Akan tetapi, Mentimun tetap merasa senang karena merasa buku pilihannya telah diterima. Mentimun yang sedang malu-malu timun itupun akhirnya berlari pergi dengan perasaan bahagia.

Tak lama kemudian, Brokoli, Wortel, Jagung, Singkong, Kentang, Kol, dan kawan-kawannya, datang satu persatu menghampiri Goldie.

Mereka mengulangi tindakan Mentimun, hingga akhirnya terciptalah gunung buku di sebelah Goldie, yang sekarang bernama Gunung Pertunjukkan Cinta Para Sayuran, yang melegenda hingga sekarang.

Tamat.

Tamat? Oh, tentu belum.

Buktinya sekarang masih ada seorang gadis—yang terlihat seperti Jahe di mata Jennie— menghampiri Daniel.

"Daniel, aku boleh gak minjem lagi buku yang udah kamu baca?" kata gadis itu sambil tersenyum manis dan melirik ke arah tumpukan buku di sebelah Daniel.

Aku, aku.

Jennie memutar bola matanya dengan malas.

Kok gue kesel dengernya, ya?

Padahal biasanya enggak.

Daniel melirik gadis itu.

"Ya, silahkan," jawab Daniel sambil kembali membaca bukunya.

Gadis itu tersenyum lebar dan mulai melihat-lihat tumpukan buku di sebelah Daniel.

Gadis itu berusaha untuk mengajak Daniel berbicara, tapi sayang sekali, Daniel selalu menjawab dengan singkat dan cenderung untuk menghentikan topik.

Suara Daniel juga terkesan tidak ekspresif, tetapi tetap sopan. Dia juga tidak pernah berbicara lebih dari yang perlu.

Gadis itu akhirnya menyerah. Gadis itu memilih satu buku di antara tumpukan itu, mengucapkan terima kasih pada Daniel, lalu akhirnya pergi.

When Princess Falls In Love [Hiatus]Where stories live. Discover now