"tidak tahu, tapi di lemari itu ada tulisan huang renjun?" ucap jisung megingat ingat nama di loker itu

"oh renjun, ya sudah tidak apa apa, ayo kita makan sama sama" ucap haechan yang membagi dua coklat itu dan memberikannya pada jisung setengah

"tapi kata mama tidak boleh memakan milik orang lain" ucap jisung

"kalau renjun tidak apa apa soalnya dia sering mengambil makananku" ucap haechan

"makan yang benar vampir kecil" ucap haechan yang membersihkan coklat di bibir jisung dengan sapu tangannya

"jaemin lihat anakmu makan seperti anak tk" adu haechan pada jaemin yang dari tadi hanya diam dengan senyum teduh memperhatikan interaksi kedua orang itu

"Umurmu berapa sih? Seperti anak tk saja" Omel haechan

"700 tahun"

"Oh-APA?!"


Dari arah jendela lantai tiga di mana ruangan jaehyun berada, jaehyun tengah mengamati interaksi ketiga orang itu dengan raut datar.

Angin berhembus masuk melalui jendela itu bersamaan dengan itu hendery muncul di samping jaehyun

"Yang mulia, kenapa anda mengizinkan pangeran jisung datang kemari?" Tanya hendery

"Salahkan doyoung yang membuat anak itu tahu jika kedua orang itu sudah bertemu" ucap jaehyun

"Yang mulia jika para tetua tahu anda membuka gerbang agar pangeran jisung kema—"

"Hendery... apa saat bersamaku haechan juga tersenyum seindah itu?" Tanya jaehyun

"Saat bersama anda senyum yang mulia haechan... sangat cantik... saya tidak bisa melupakan mata berbinarnya setiap melihat anda" ucap hendery

"kau benar... aku tidak habis pikir apa yang haechan lihat dari vampir pembunuh itu?" Ucap jaehyun menatap tajam pada jaemin yang kini tengah mengelus kepala haechan lembut

"Yang mulia, sesuai keinginan anda saya sudah membuat ayah dan hyungnya kembali" ucap hendery

"Bagaimana menurutmu mereka?" Tanya jaehyun

"Mereka?"

"Ayah dan hyungnya... apa kali ini anak itu mendapat keluarga yang membuatnya bahagia?"

"Untuk itu... anda bisa menyaksikan sendiri yang mulia"










...

Ketika pulang sekolah haechan tetap duduk di kursinya menatap dengan tatapan kosong ke luar jendela kelasnya, dia tidak memperdulikan kelasnya yang sudah sepi.

Di kelas itu hanya tersisa jaemin dan jisung yang menemani haechan

"Kau tidak mau pulang?" Tanya jaemin

"Hm... aku sedang tidak ingin bertemu daddy dan hyungku" ucap haechan

"mama, mau ke pantai?" tanya jisung tiba tiba

"pantai? Ide bagus" ucap haechan yang jadi semangat akibat usul jisung

"Ayo jaemin! Kau bisa bawa aku terbang ke pantai kan?!" tanya haechan

"Aku bisa membawamu kemanapun kau mau" ucap jaemin

"Jisung kau bisa terbang?" Tanya haechan

"Hm, aku juga seperti papa" ucap jisung

"Tapi jisung aku baru sadar, kau vampir tapi matamu apa tidak silau? Jaemin saja harus pakai kaca mata hitam karena tidak bisa melihat di bawah sinar matahari" ucap haechan

Invisibile StringWhere stories live. Discover now