1. Ditolak Lagi

218 50 22
                                    


Happy Reading, Guys💚


Hai-hai, jangan lupa vote dan komen, ya!


Seorang gadis tinggi dan berisi berjalan memasuki pintu kantin. Dia Kalya Anastasia yang sekarang sedang menjadi perhatian semua orang. Bagaimana tidak, jika perempuan itu datang dengan membawa bingkisan dan langsung menuju salah satu meja, yang meja itu dipenuhi oleh para pemuda tampan.

Bahkan, masih dari kejauhan Kalya sudah menatap pemuda yang dicintainya dengan tatapan memuja. Benar, ambisinya adalah mendapatkan cinta Ansel Pratama.

"Ansel, ini hari terakhir kita di SMA ... gue mau lo terima cinta gue, ya." Kalya menyatakan perasaannya sambil menyodorkan bingkisan yang ia bawa tadi.

Semua orang yang saat itu berada di kantin ikut berteriak heboh. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Kalya, si cewek gendut sekolah.

Di balik mereka yang bersorak ria, ada seorang laki-laki yang sudah menahan kekesalannya terhadap Kalya. Ia selalu saja dibuat malu oleh gadis berisi itu. Bukan hari ini saja, melainkan sudah dari awal-awal mereka menginjak kaki di SMA.

Dengan mengetatkan rahangnya, Ansel berdiri dari bangkunya dan beralih menatap Kalya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Heh, cewek buluk! Lo gak usah lagi confess ke gue, bangsat!" sentak Ansel dengan tangan yang menunjuk wajah Kalya. "Lo harusnya sadar diri. Lo itu gendut, dan gak pantes sama gue," hinanya berlanjut tanpa memperdulikan perasaan Kalya.

Kalya yang sudah dipermalukan sedemikian rupa, ia hanya tersenyum lebar, hingga memperlihatkan gingsulnya. Bibirnya yang tersenyum, tetapi hatinya yang terluka.

"Terima, ya, Sel. Ini terakhir kali kita jumpa di sekolah," desak Kalya kembali dan hendak meraih tangan Ansel, tetapi langsung ditepis kasar oleh pemuda itu.

"Jangan sentuh gue, anjing!" bentaknya dan menatap jijik tangan Kalya yang sedikit gembul.

Suara tawa seketika meledak. Mereka menertawakan nasib Kalia yang kembali ditolak oleh Ansel. Karena memang benar, bahwa Kalya sudah biasa mendapat penolakan seperti ini. Semua siswi yang berada di sana menatap jijik kepada Kalya. Bagi mereka semua, Kalya itu adalah sosok perempuan yang sangat tidak mempunyai urat malu. Sudah ditolak berkali-kali, tapi masih saja menguji nyali.

"Udah gendut, urat malunya putus lagi, hadeh ...," ejek beberapa gadis cantik yang duduk di salah satu meja kantin.

Pernyataan mereka kembali mengundang tawa seluruh siswa-siswi. Bahkan, ada yang melempar Kalia dengan tisu bekasan lap tangan mereka.

"Heh, Kali. Mending lo pergi aja deh, bikin pengap tau gak gara-gara badan besar lo itu," ejek salah satu teman Ansel.

"Gue gak ak-." Ucapan Kalya terputus karena ulah Ansel yang merebut paksa paper bag yang ada di tangannya. "Lo apa-apaan sih? Kan,  tumpah semua nasi gorengnya."

Darah Ansel semakin naik dibuatnya. Ia meremas tangannya, kini nafasnya memburu menahan emosi. Dalam satu tarikan, Ansel berhasil melempar paper bag yang ada di tangan Kalya.

Kalia hanya bisa menatap hampa nasi goreng spesial yang ia buatkan sendiri dengan penuh cinta dan ia khususkan untuk Ansel. Tapi, sekarang apa? Nasi itu sudah duluan dicicipi oleh lantai kantin. Bukan oleh penghuni kantin yang ia cintai.

"Pergi, sebelum gue bikin lo lebih malu dari ini!" geram Ansel berbicara pada Kalia tanpa melirik ke arah gadis itu. "Gue ingetin sekali lagi, kalau mau jatuh cinta sadar diri!"

Penghinaan seperti ini sudah sering Kalya dapatkan. Lantas, apakah Kalya akan menyerah untuk mendapatkan cintanya? Untuk saat ini tentu saja tidak. Kalya akan tetap berjuang. Kata orang-orang. Oleh karena itu, siapa tau nanti cintanya akan bersemi seperti cerita-cerita fiksi yang sering ia baca. Toh, kata orang usaha tidak pernah mengkhianati hasil, kan.

Fatty Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang