72).

3.4K 295 22
                                    


Taeyong masuk ke dalam kamar Johnny dan Haechan, dia celingukan mencari seseorang yang sudah pasti adalah mangnae ilichil, "kau mencari siapa??" Pertanyaan yang berasal dari belakang nya, membuat Taeyong berjengit kaget lalu mendengus saat mengetahui orang yang bertanya "apa semalam dia tidak pulang ya" Yuta mengedikan bahu "tapi, aku di ruang tengah sampai hampir jam dua belas, anak itu belum kelihatan. Dan mungkin benar tebakan mu, dia tidak pulang ke dorm" Taeyong menghela nafas pelan, lalu menutup pintu kamar itu dan pergi ke lantai bawah.

Sesampainya di tangga, Taeyong melirik sesuatu yang terlihat familiar di meja depan kamar member nya di lantai atas, "itu apa??" Dengan langkah penasaran, Taeyong mengambil sebuah berkas yang ntah apa?? Yuta ikut penasaran, Taeyong membuka berkas itu dan saat ingin membaca nya, tangan seseorang sudah mengambil nya alih, "Haechan-ah" anak itu tersenyum, Taeyong masih kaget Yuta pun sama, "kau darimana??" Tanya Yuta, setelah sadar lebih dulu, "eung, aku" tunjuk Haechan pada dirinya sendiri.

"Siapa lagi memang" Haechan nampak berpikir sebentar, tapi matanya melihat Taeyong yang terus menatap berkas yang berada di tangan nya itu, "aku dari rumah, eomma datang semalam, dan aku pulang kesana" Taeyong melotot, "tenang Hyung, aku di anter Jeno kok" akhirnya Taeyong bernafas lega, dia tadi sempat khawatir kalau Haechan menyetir sendiri, memang sih tidak apa-apa, hanya saja,,, ya begitulah.

"Eomma juga menitipkan beberapa lauk, aku menaruh nya di meja" anak itu sudah akan berbalik, "itu berkas apa??" Haechan memejamkan matanya erat, jawaban apa yang akan ia berikan, "e,,,, ini,, e,,, titipan direktur, iya ini punya dia" lantas Haechan bergegas pergi dari hadapan kedua Hyung nya, sebelum pertanyaan lain keluar dari sang leader, "huuufft,, selamat,,," Haechan menempel pada pintu dan merosot ke bawah.

Jantung nya berdetak cepat karena gugup menghadapi Taeyong dan Yuta, jikalau dia tidak bisa membuat mereka percaya pada nya tadi. Di luar, nampak Taeyong masih menelengkan kepala penasaran, "benarkah, kenapa aku ragu ya"
"Sudah lah, ayo siapkan makanan dari eomma nya Haechan, aku lapar omong-omong" geret Yuta pada teman se line nya itu, Taeyong masih menatap pintu kamar mangnae nya yang tertutup dengan tangan di tarik Yuta.

"Aegi~" Haechan memekik kaget, ternyata Johnny masih di dalam kamar nya, "Hyung,,," rengek nya merajuk, Johnny tergelak gemas, "kenapa duduk di lantai" Haechan berdiri dan mengibas pantat nya, walaupun lantai nya bersih, tetap saja kan dia harus berjaga-jaga "tidak apa, aku hanya lelah tadi" Johnny menaikan alisnya, setelah Haechan menaruh sesuatu di laci nya dan mengunci laci tersebut, anak itu duduk di tepi ranjang nya "ku pikir Hyung sudah pergi tadi" Johnny menggeleng di sela ia mengusak surai nya agar kering, "aku bertemu jaejae nunna setelah makan siang kok, ini kan masih jam sembilan" Haechan hanya mengangguk.

Dia membenarkan letak tas nya yang hampir terjatuh, "tadi, kau menyimpan apa"   Haechan menoleh ke arah Hyung nya, "oh itu, hanya berkas untuk kuliah ku" Johnny mengangguk percaya, "masih banyak tugas nya" Haechan langsung merebahkan tubuhnya dengan kaki menjuntai ke bawah,  "masih, tapi aku juga masih bisa menghandel nya, ya meski Hyung tau juga, terkadang aku harus sampai stres mengerjakan tugas kuliah ku di sela pekerjaan ku" kata anak itu pelan, dia meras kantuk kembali menyerang setelah tiduran di kasur nya, "tapi masih semangat kan, katanya mau lulus dengan predikat nilai terbaik" Haechan mengangguk lesu, "lihat saja lah nanti, meskipun kayaknya susah, setidaknya aku sudah berusaha" berbeda dengan Jeno dan Jaemin yang masih sering bolak-balik kampus, Haechan lebih sering melakukan kelas nya dengan zoom, terkadang waktu juga menyulitkan dia saat berada di luar negeri untuk pekerjaan nya sebagai idol, tapi mau di kata apalagi.

Sekarang yang di butuhkan bukan hanya terkenal, dia juga mau pendidikan nya tinggi, tidak semata-mata karena Haechan idol, maka pekerjaan akan datang pada nya sesuka hati, tidak. Dia menyadari hal itu sejak lama, makanya meski sempat putus sekolah, Haechan memilih melanjutkan nya dengan homeschooling, setidaknya jalur itu bisa memudahkan dia mengejar keterlambatan pelajaran selama dirinya tidak menduduki bangku sekolah dengan benar.

"Kau kemarin tidak pulang kesini kan" Haechan menggeleng, dia berbaring menyamping untuk menatap Hyung tampan nya, "Hyung" Johnny menoleh "kau tampan" Johnny terkekeh mendengar pujian mangnae nya itu. "Kau manis" balas nya, bibir Haechan mencebik "aku tampan tau" Johnny tergelak.

"Mana ada, tampan jadi submisife" Haechan melotot dengan semburat merah di pipi nya "itukan di film,,," rengek anak itu kesal, Johnny semakin tergelak. "Begitu yang mengaku tampan" Haechan semakin cemberut "tau ah males" dengan gerakan brutal, bayi kesayangan hyungdeul itu melangkah keluar kamar, lalu menuju Hyung nya yang lain di lantai satu "Hyung,,," empat orang yang ada di dapur sontak menoleh "wae" seru mereka bersama, Haechan terkejut dan berkedip lucu, Taeyong tidak bisa untuk tidak gemas dengan mangnae nya itu "kau itu, sudah berapa kali Hyung bilang, sertakan nama bayi" gemas Jungwoo, Haechan menyengir lucu "heheh lupa" Doyoung mendengus, Jungwoo dan Yuta terkekeh, kalau Taeyong tidak perlu di tanya dia sampai menggigit bibirnya agar tidak menguyel pipi mangnae nya itu.

"Uhhhh, mau Hyung makan" Yuta mencubit hidung nya gemas, "ishh, sakit,," Haechan memukul tangan Yuta yang masih bertengger di hidung mungil nya, mancung sih tapi kecil. Kalau punya Jungwoo kan mancung nya panjang, bukan Pinokio lho ya, "mana Johnny, kenapa ngk sekalian di ajak" Haechan meringsek ke arah Taeyong lalu memeluk Hyung nya itu dan mendusel ke leher nya, "Johnny Hyung menyebalkan" adu nya, Taeyong terkekeh mengusap kepala Haechan sayang, "kenapa" Haechan menggeleng "Doy, panggil Johnny!! Kita makan bareng" Doyoung mengangguk dan melangkah ke lantai dua, dimana kamar Johnny dan Jaehyun serat Mark yang masih belum keliatan batang hidungnya berada.

"Kebiasaan, peluk Hyung juga dong" Jungwoo menarik Haechan, mengambil alih tubuh anak itu lalu mengusak surai nya, membuat si empu memekik karena rambut nya berantakan. "Aaa,,, Jungwoo Hyung,,," Taeyong menatap nya tajam, begitu pun Yuta, Jungwoo hanya tertawa kering, "mian Hyung"

Pagi ini, semua member sarapan dengan tenang, bayi Taeyong juga tidak pilih-pilih makanan, ya karena jelas itu masakan ibunya, dan pasti sudah tau apa yang anaknya tidak suka, Taeyong hanya menatap anak itu yang makan dengan lahap nya, tersenyum tipis dan matanya bersitatap dengan Jaehyun, mereka berdua sama-sama tersenyum dan melanjutkan makan masing-masing.






















END

Hai guys,,,, serius lho yah ini.

Untuk S2 nya gatau, bakal lanjut apa Ndak??

Kalau tak pikir" di lanjut itu mesti ada konflik yang rada berat, terus aku nya ngk tega.

Soal di chap sebelum nya waktu Haechan berubah itu kata Jeno, jadi gantung juga kan ya.

Nanti dehh, tak pikir lagi.

Tapi ini sampai sini aja dulu ya, mau mikir lagi buat alur S2 nya.

See you reader kesayangan zoy,,,,

Pye-pye 👋

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Where stories live. Discover now