56).

3.2K 280 14
                                    


Taeyong selalu menggandeng tangan Haechan kala mengajak anak itu keluar hanya berdua saja, memang Haechan sudah terlihat fit dan baik-baik saja, namun Taeyong tidak membiarkan mangnae nya itu lepas sedikit pun dari genggaman nya, "Hyung tidak malu" Taeyong menoleh, lalu menggeleng, "malu kenapa??" Mereka berjalan seperti sepasang kekasih saja, banyak yang memandang mereka karena gemas atau kagum, menatap Haechan yang seperti anak kecil ketika bersanding dengan Taeyong, kagum karena sosok Taeyong begitu lembut kepada Haechan.

"Ya lihat saja, mereka menatap kita begitu" Taeyong terkekeh, "punya adik menggemaskan, pasti nya harus di pamerkan kan!!" Haechan membulatkan matanya, apa tadi?? Taeyong mau memamerkan dirinya, "Hyung, yang benar saja" lagi Taeyong tertawa, "Haechan-ie keberatan, kalau mereka iri melihat mu jalan dengan ku" Haechan sontak menggeleng heboh, "Ani, aku juga akan memamerkan Hyung tersayang ku" kata anak itu.

Mereka duduk berhadapan di sebuah kafe, "ini beneran kita ngk papa" Haechan masih clingak-clinguk, "santai saja, Hyung jamin" di sekitar mereka memang banyak orang, tapi seperti enggan mendekat walaupun ada beberapa remaja yang meneriaki nama Haechan dan Taeyong, "makan aegi~, jangan menghiraukan mereka, kau bilang kan kalau kita harus menikmati time kita heum" Haechan mengangguk kaku, sedikit tidak nyaman sebenarnya, saat makan ada yang memperhatikan, dan juga sesekali melirik kearah para pengunjung lain.

"Setelah ini, mau kemana lagi Hyung??" Haechan mengelus perutnya yang terasa kenyang, benar kata Taeyong makanan di kafe tadi begitu enak, sampai Haechan tidak sadar telah menghabiskan banyak, "kemana pun mangnae Hyung, mau" Haechan berpikir sejenak, "nonton, eee,,, main badminton, atau pantai!!" Seru anak itu excited, Taeyong terkekeh "wahh, banyak sekali yang melintas di otak ku" celoteh nya riang, Taeyong bahagia melihat mangnae nya begitu ceria.

Pada akhirnya, Taeyong membawa Haechan untuk menonton di bioskop dulu sebelum nanti mengajak nya melihat sunsite di pantai, "film apa ya" Haechan masih melihat-lihat daftar film yang akan ia tonton, "horor bagaimana??" Taeyong hanya mengangguk saja, toh dia bukan tipe orang yang penakut, "wahh, ini seperti nya bagus" (아기가 울고 있다) begitu mereka setuju dengan apa yang akan di tonton, Taeyong memesan tiket nya dan menyuruh Haechan menunggu, lalu membeli popcorn dan juga colla sebagai teman menonton.

"Hyung, ternyata tidak semenyeramkan yang aku kira" Taeyong menatap Haechan dalam, dirinya saja menahan agar tidak berteriak tapi kata Haechan tidak seram, yang benar saja. "Aegi~, kau serius?? Yang begini kau bilang tidak seram" Haechan menggeleng dengan polos nya, "tidak terlalu" cebik nya, bukan karena kesal. Tapi karena film nya tidak memenuhi ekspektasi yang ia bayangkan. "Keluar dari sini, Hyung ke toilet dulu ya" Haechan mengiyakan.

Keluar dari bioskop, Taeyong melajukan mobilnya ke arah yang lumayan jauh dari kota, tempat yang terbentang pantai yang indah dan bersih, "uwahhhh,,," mata boba itu berbinar senang, Taeyong tersenyum lembut pada sang mangnae, perhatian nya terbawa kepada Haechan yang berlari mendekati ombak kecil yang menuju tepian berpasir itu, "hihihi, dingin" kikik Haechan geli, rasa dingin air dan sapuan pasir yang mengenai kaki nya, "Hyung,,," teriak nya dengan melambaikan tangan pada Taeyong yang berada sedikit jauh di belakang nya, duduk beralaskan pasir putih bersih disana.

Taeyong membalas lambaian tangan anak kecil itu, "hati-hati" balas Taeyong, dirinya hanya memperhatikan mangnae nya yang berlarian, "anak itu" gumam Taeyong kecil, mata nya terus menatap Haechan yang asik bermain sendiri. "Hyung, aku capek" Haechan duduk di sebelah Taeyong dengan merebahkan tubuhnya beralaskan paha milik Hyung nya itu, "kau lelah karena terlalu aktif bocah" Taeyong mencubit gemas hidung mungil si kecil di balas cengiran senang anak itu, "heheh, gomawo untuk hari ini Tae Hyung" ucapan nya terdengar begitu tulus, mata sebening berlian itu menatap sayang pada Hyung nya, "sama-sama sayang, aku juga bahagia kalau kau senang" Taeyong tidak tau, setelah ini akan seberapa lama dirinya bisa bertemu Haechan, belum anak itu yang akan melanjutkan syuting nya di luar negeri, lalu persiapan nya untuk wajib militer, Taeyong menghela nafas, menatap lurus ke depan untuk melihat matahari yang mulai terbenam meninggalkan sinar nya dengan di gantikan rembulan, warna jingga mendominasi indah, belaian di kepala si kecil tidak pernah ia hentikan, usapan lembut itu terus terasa sampai Haechan memilih memejamkan matanya untuk menikmati kasih yang di berikan Hyung nya.

"Aegi~, kalau Hyung berada jauh dari mu, Hyung berharap kau selalu sehat dan bahagia, Hyung tidak akan meminta lebih dari itu, sering berbagi pada yang lain ya, jangan memendam apapun sendirian, kalau kau tidak percaya hyungdeul yang lain, Mark pasti kau percaya kan!! Masa setiap hari bersama dan bekerja selalu bersama kau tidak mempercayai nya" ucap Taeyong pelan, Haechan membuka mata nya, menatap Hyung nya dari bawah sini, Taeyong selalu terlihat tampan bagaimana pun keadaan nya, "aku tidak bisa berjanji akan banyak hal, tapi aku akan berusaha semampu ku untuk tidak merepotkan yang lain, soal kepercayaan!!" Haechan menjeda ucapan nya dan mendudukan dirinya, "aku tidak pernah mempercayai orang lain selain kalian semua, kalau aku tidak percaya pada kalian!! Mungkin sudah sejak lama aku meninggalkan grup ini" mata Taeyong terbelak kaget, apa Haechan pernah berpikiran untuk meninggalkan mereka, "itu dulu Hyung, jangan terkejut seperti itu" kekeuh nya, "sekarang aku jauh berubah, meskipun masih tidak bisa mengungkapkan perasaan ku dengan keseluruhan, aku sudah mencoba beberapa kali, contoh nya Jeno dan Mark Hyung, lalu Chenle. Aku tau mereka terkadang terlihat menyebalkan, tapi mereka juga lah yang sering membuat ku tenang selain kau Hyung"

Haechan menggenggam tangan besar Taeyong, dari genggaman nya saja terlihat perbedaan antara mereka, "Hyung boleh menganggap ku kecil, karena aku percaya Hyung bisa menjadi kakak yang baik untuk ku, Hyung boleh memanggilku bayi sesuka Hyung, meskipun aku anak pertama dari keluarga ku, aku tetap mangnae ilichil kan hyung, aku juga menjadi Hyung di dream. Tapi mereka juga sering kok menganggap ku bayi seperti hyungdeul yang lain, hanya saja tidak seperti kalian, aku menyayangi dan menghormati kalian bukan hanya sebagai rekan ku, tapi aku sudah menganggap kalian semua keluarga ku juga, kau sudah seperti kakak kandung ku Hyung" Taeyong tidak tahan lagi, dia langsung menarik tangan Haechan yang menggenggam nya dan memeluk mangnae nakal nya itu, "aku tidak sadar, kapan kau sudah sedewasa ini, Hyung tidak rela kau cepat besar Haechan-ie " tangis nya, semakin mendekap erat tubuh Haechan.

"Aku sangat mencintaimu Haechan, kau adik kecil Hyung" Isak nya, "jangan menangis, aku tidak mau di bantai hyungdeul kalau pulang nanti matamu bengkak" Taeyong terkekeh mengusap air matanya, "kau ini" dengan terbahak, Haechan kembali memeluk Hyung nya dengan sayang.
























Seneng tidak??

End ya??

Jujur kacang ijo heheheh

Mau tak end in, tapi kok sayang, tapi ngk ada end kadang ilang fell tiba-tiba pas di tengah nulis, hadeeehhh. Nama nya juga otak ya gaess.

Pas nulis, tiba-tiba ke inget, makan seblak enak nih!! Atau cari es dulu lah panas-panas begini seger kali.

Ya begitulah otak random ku, makanan tidak pernah jauh dari pikiran saya huhuhubu🤧

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Where stories live. Discover now