Part 20

1.2K 65 0
                                    

Beberapa minggu kemudian...

Handoyo tersenyun senang dengan apa yang ia telah lewati dan ia selesaikan selama ini.

Ya, tepatnya seminggu yang lalu ia sudah resmi bercerai dari Hinaya.

Dan hari ini, ia mendapatkan laporan dari dokter mengenai emaknya bahwa emaknya sudah sembuh total, terutama mengenai patah tulang di tangan emaknya.

Saat waktu itu ketika kondisi emaknya sudah mulai membaik setelah mendapatkan kekerasan dari Hinaya, Handoyo langsung membawa emaknya ke Amerika untuk mendapatkan perawatan terbaik disana.

Ia memang di Indonesia saat ini, karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dan juga mengurus perceraiannya dengan Hinaya kala itu.

Di Amerika, emaknya ditemani oleh saudaranya yang memang tinggal disana.

Saat ini ia tengah berada di kantor menanti kedatangan orang suruhannya ia suruh untuk memantau seseorang.

Tok...tok...tok...

"Masuk".Ucap Handoyo.

Ceklek.

"Selamat pagi pak".Ucap orang suruhan Handoyo yang bernama Aan.

"Pagi, silahkan duduk".Ucap Handoyo mempersilahkan.

Aan pun duduk di kursi yang tersedia.

"Bagaimana laporannya?".Tanya Handoyo.

"Setelah keluar dari rumah anda dan setelah tinggal di cafe, nona Hinaya menjual tas-tas mahal miliknya untuk menyewa rumah kontrakan, lalu ia mendirikan rumah pelacuran disana dengan mengambil banyak anak jalanan perempuan untuk jadi anak buahnya, karena dia tidak bisa menjadi jalang lagi di club manapun karena berita palsu yang anda sebarkan diseluruh club mengenai nona Hinaya yang mempunyai penyakit, dia juga jadi jalang lagi di rumah pelacuran miliknya, namun hanya aki-aki peyot yang punya duit sedikit yang minat sama dia".Ucap Aan.

"Lalu?".Ucap Handoyo.

"Sejam setelah anda resmi bercerai dengan nona Hinaya, anda kan menyebarluaskan berita mengenai kebusukan nona Hinaya di sosial media, dan dengan berita itu, tetangga nona Hinaya pada curiga dengan aktivitas di rumah kontrakan nona Hinaya karena nona Hinaya membuat rumah pelacuran secara private atau tertutup agar tidak diketahui para tetangga, tamu yang datang pun ketika tengah malam saat kondisi lingkungan sepi, atau mereka melakukan transaksi diluar, dengan cara pesan via chat atau telpon sebelumnya. Setelah itu para warga menyelidik nona Hinaya, akhirnya mereka tau mengenai apa yang dilakukan nona Hinaya di rumah kontrakannya tersebut. Warga pun akhirnya berencana menggerebeknya, dan sehari setelahnya rumah pelacuran tersebut digerebek oleh warga.

Tapi Nona Hinaya mencoba kabur hingga terjadi kejar-kejaran dengan para warga yang menggerebek, saat kejar-kejaran, nona Hinaya tertabrak mobil karena lari sembarangan di jalan raya, hingga akhirnya nona Hinaya keguguran alias kehilangan bayi yang ada dikandungannya, tapi saat sadar nona Hinaya justru malah senang saat mendengar dia keguguran, tapi...

Saat mendengar ucapan dokter kalau wajahnya rusak karena wajahnya terbentur dan bergesekan langsung dengan aspal jalanan yang berlubang dan kakinya patah ia akhirnya menjadi depresi sambil selalu berteriak kalau dia tidak bisa menjalang lagi karena wajahnya rusak dan kakinya yang patah

Dan sampai saat ini dia sudah berubah status dari depresi menjadi gila beneran, karena itu, dia tidak terima wajahnya rusak dan kakinya yang patah, dan malah dia selalu berucap menyalahkan bayinya yang meninggal sebagai penyebab kesialannya.

Warga pun sudah tidak peduli mengenai kondisi Hinaya karena yang mereka pedulikan adalah anak-anak perempuan jalanan yang menjadi anak buah Hinaya. Mereka akan mengurus itu semua dengan bekerjasama kedinas sosial dan instansi terkait agar para anak jalanan tersebut tidak melakukan hal yang tercela lagi. Tapi untuk nona Hinaya mereka bersyukur karena nona Hinaya mendapat karma atas yang dia lakukan.

TRANSMIGRASI ARLIANजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें