Tak habis-habis keterkejutan si bapak, hingga menggenang lah sudut mata senja nya.

"Terima kasih banyak nak" Bapak tersebut membungkukkan badan penuh haru.

Beliau tukang parkir di tempat tersebut, sejak kedatangan Karel di tempat itu, pandangan Karel teralihkan oleh kegigihan bapak tersebut, hatinya terenyuh melihat keadaan bapak tersebut yang jauh dari kata layak.

Dengan keadaan kaki yang tidak sempurna, bapak itu tak kenal lelah. Terik matahari yang siapa saja merasa letih dan tak betah. Bapak itu selalu menyita perhatian karel. Mondar mandir walau jalannya tidak normal. Senyum dan peluh tulus tetap terpancar di raut wajahnya.

Karel menggenggam kedua tangan bapak tua tersebut, menatap bola mata merah berlapis beningan hangatnya.

Karel tersenyum "sekarang istirahat dulu, kerjanya ditunda dulu iya untuk hari ini"

Sang bapak mengangguk.

Binar tersenyum melihat ini, sungguh ini diluar kendali mereka. Ia jadi teringat apa yang pernah ia lakukan pada supir angkot di sekolahnya dulu. (kalian masih ingat kan? Ingat dong iya 😊)

Hari beranjak siang, motor mereka terus melaju membelah jalanan Kota Bandung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari beranjak siang, motor mereka terus melaju membelah jalanan Kota Bandung.

Dekapan Binar tak surut sedikitpun pada perut Karel.

Binar menatap dalam diam wajah Karel tertutup helm itu, sesekali Binar tersenyum kecil.

"Gila"

Secepat itu Binar melunturkan senyum, cemberut.

"Bilang, jangan senyum kek orang gila"

Plakkkk ...

"akhhh," Karel mengaduh.

"Kok mukul sih" sambungnya, tadi ia lihat dari kaca spion segala aktivitas Binar dibelakangnya.

"Focus, gak usah banyak omong" Cibir Binar dengan raut malasnya.

Karel pun terkekeh, mengangguk dan langsung menggeber motornya menyalip tanpa ragu mobil dan motor di depan nya.

Karel pun terkekeh, mengangguk dan langsung menggeber motornya menyalip tanpa ragu mobil dan motor di depan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Maaf, Aku TerlambatWhere stories live. Discover now