#24 Pedang Putih

23 7 0
                                    

'Dia lagi!' Gigi taring Zephyr bergemelatuk. Marah.

Ia tak tahu siapa perempuan itu, namun tampaknya ia tahu banyak mengenai naga apalagi setelah perempuan berjubah itu mengatakan sesuatu tentang 'Orlo'.

"Dia mengikuti kita?" Valerie ingat perempuan berjubah itu.

Mereka sempat bertemu di Onyire saat ia akan membawa Giannaelley ke rumah Daisy.

"Bagaimana mereka bisa masuk melewati air terjun?" Ratt menerka, seluruh anak buahnya masih setia mengangkat pedang.

"Kau tahu tentang 'ikutilah keberuntungan di atas penderitaan'?" Pria asing di samping perempuan itu berjalan mendekat.

'Itu mantra kuno iblis alam bawah!' Barong Sai menatap nyalang. Sadar kehadiran iblis berkedok manusia yang dapat menyusup tanpa diketahui auranya. Dia iblis tingkat tinggi dengan energi yang barusaja pulih.

Kedua makhluk besar itu mendarat tepat di depan pria iblis itu. Zephyr melirik perempuan itu penuh intimidasi. Namun ia dikejutkan oleh semburan api dari Barong Sai.

Pria itu berguling menghindar, sementara temannya tak berbuat apa-apa selain diam bak patung.

Astaroth melompati dinding-dinding bebatuan hendak menggapai Sai, si Naga Asia. Namun Sai menyentak ekornya pada tubuh iblis berkedok manusia itu. Zephyr mengeluarkan nafas apinya pada Astaroth, namun lagi-lagi ia berhasil menghindar dengan lincah.

Master Gun terus mengarahkan granatnya pada Alen. Pria itu mengancam jika ia berani bergerak sedikit saja maka ia akan meledakkan kepalanya.

"Hewan besar seperti kalian pun tak mampu melawan iblis sepertiku, menggelikan." Kekehnya mengejek.

"Nora, dia tak akan mati sebelum kau menancapkan Pedang Putih padanya." Peringat Daisy gelisah.

Valerie otomatis membola, ia tak memiliki Pedang Putih. Pedang legenda yang hilang tanpa adanya dasar penjelasan. Alisnya bertaut tanda tak mengerti.

"Pedangmu, kau harus menancapkanya pada iblis itu. Dia iblis tingkat tertinggi, anakan Lucifer! Api dari naga mitos pun tak cukup."

'Nona, mendekatlah padaku.' Sai menghubungkan benaknya pada Valerie.

Zephyr berkilat tajam, ia menggeram. Namun Valerie tetap mendekat sembari menatap keberadaan pria iblis yang kini telah berpindah tempat ke samping si perempuan asing. Ia masih enggan menampakkan wujud aslinya.

'Ria, aku benar-benar akan menghukummu, sungguh.' Penuh rasa kesal, Zephyr tak berpaling dari keduanya.

'Atas dasar apa kau melakukan itu?!'

'Nona, pedangnya!!' Sai menyambar cepat sebelum iblis itu dapat mengirim komunikasi pada makhluk sejenisnya.

Valerie praktis menariknya dan mengangkat pedang itu tanpa menghindari semburan panas dari mulut Sai. Api hijau merambat berkobar pada bilah pedang. Sai mendorong Valerie menggunakan ekornya. Ia terlempar ke arah Astaroth dengan pedang yang mengacung.

Namun pria itu menghindar dan Valerie malah ditendang oleh Astaroth menjauh hingga terantuk pada dinding batu. Pedangnya terjatuh masih mengobarkan api.

THE LEXINE : Forbidden Love [REVISI]Where stories live. Discover now