3

27.5K 1.8K 15
                                    

Pagi  ini, Rafa tengah bersiap-siap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi  ini, Rafa tengah bersiap-siap. Ia akan ikut ayahnya ke kediaman Alarick. Mengingat perkataan ayahnya yang mengatakan jika Dean membawakan sesuatu untuknya. Rafa semakin tidak sabar untuk segera pergi ke sana.

Hari ini Rafa tidak membantu ibu dulu, otomatis ia tidak berkunjung ke mansion Ganendra. Pasti abang-abangnya akan mengiriminya pesan secara terus menerus. Berhubung sekarang hari minggu, dan tentu saja sekolah Rafa libur. Ia akan ikut ayahnya dari pagi.

"Sudah?" Tanya Arya memastikan bahwa anaknya sudah bersiap.

"Rafa sudah. Ibu sudah berangkat?" Tanya Rafa.

"Baru saja." Jawab Arya.

Setelah bersiap diri, mereka berangkat menaiki sepeda motor butut milik Arya. Ibunya menaiki sepedanya untuk berangkat ke mansion Ganendra.

Beberapa menit kemudian. Mereka sudah sampai di kawasan mansion Alarick. Bangunan mansion Alarick juga tidak kalah megahnya dengan mansion Ganendra.

"Ayah, Rafa bantu apa?" Tanya Rafa ketika mereka sudah berada di belakang halaman mansion. Dimana itu tempat para pekerja beristirahat.

"Rafa tidak perlu membantu ayah." Tolak Arya.

Rafa menggelengkan kepala tidak terima dengan perkataan ayahnya. "Gak mau, Rafa mau bantu pokoknya, Rafa udah besar harus ikut kerja juga." Ucap Rafa bersikukuh.

Arya mengulas senyum tipis mendengar ucapan anaknya, Rafa memang sudah besar. Tapi perawakannya yang pendek dan memiliki muka yang polos nan imut, masih bisakah dianggap sudah besar?

Akhirnya Rafa diberi tugas untuk menyiram halaman-halaman agar terlihat segar. Beberapa pekerja ada yang menyapu halaman, menyiram tanaman, ayahnya sedang memotong rumput-rumput yang terlihat sudah memanjang.

Deruan mesin mobil memasuki kawasan halaman mansion. Rafa melihat sekilas mobil itu, kemudian melanjutkan tugasnya lagi.

"Rafa."

Suara lembut dari seorang wanita memanggil namanya. Rafa menoleh ke sumber suara. Itu Vania Alarick, nyonya Alarick dan di sampingnya ada Tuan Alarick yang baru saja keluar dari mobil.

Rafa segera menghentikan kegiatannya, lalu berlari kecil menuju tuan dan nyonya Alarick. Setelah Rafa sudah berada di depannya,  Vania segera meraih pergelangan tangan Rafa untuk mengajaknya masuk ke dalam mansion.

"Ayo masuk sayang." Ajak Vania.

Rafa menahan tarikan dari Vania. "Em, Rafa belum se-" Ucapan Rafa dipotong oleh suara tegas nan dingin dari Dirga Alarick.

Rafa (Hiatus🤎) Where stories live. Discover now