Duchess Laurent¹

7.5K 226 16
                                    

Hallo, ini cerita untuk kisah Duchess Laurent. Aku harap kalian suka yaa..
Jangan lupa vote dan komen. Kemungkinan besar hanya ada beberapa chapter aja cerita ini. Karena aku bakalan skip skip waktunya.

Aku gak bakalan stuck kek dicerita sebelah. Lagi pula aku mau upload cerita Reyjha. Jadi ini hanya beberapa chap aja yaa...

Maaf jika penjelasannya kurang detail, karena ya aku nulisnya disingkat/diskip skip. Wgwg.

Selamat membaca READERSSS!!
HAPPY READING💓

#INFO

BUAT  YANG BACA CERITA INI MOHON DILIHAT CHAPTERNYA YAK! SOALNYA NGACLAK WOYYY!

INI KESALAHAN WPNYA YAKKK! BUKAN AUTHORRR!!!
MAKASIH YAKKK.
LOPYU SEKEBON DARI MIMOM💋

~o0o~

Disebuah kamar yang terkesan Elegan terlihat seorang gadis cantik tengah membaca buku.

Gerakan tangannya yang membalikan buku terlihat sangat indah dan anggun. Gadis itu terlihat amat cantik dari belakang, maupun depan.

Manik abu-abunya memandang tulisan dibuku dengan teliti. Bibir tipis merah jambunya terlihat bergumam lirih membaca buku yang tengah ia pelajari.

"Tuan Putri, Duke Noulven sudah datang." Gadis itu menatap kearah pintu. Ia tersenyum tipis, lalu menutup buku yang tengah dibaca.

Laurentta Vlace Youle Vont k. Cellea, Putri Kedua dari Raja Cellea. Kakaknya Tyan Heredick Maxime Vont Cellea, Raja yang memimpin kerajaan Cellea yang sekarang.

"Baiklah aku akan kesana." Ujar Laurent dari dalam sana. Putri Laurent menatap penampilannya dicermin. Seperti biasa, gadis itu terlihat amat berkelas.

Setelah selesai merapihkan penampilannya, Laurent keluar dari kamar dan berjalan menemui Tunangannya, Nave Jeghear Der Noulven. Nave seorang Duke dari Kekaisaran timur. Kekaisaran yang menaungi benua timur. Sedangkan kerajaan Laurent menaungi wilayah barat.

Dengan anggun Laurent berjalan menuju taman istana. Disana tempat biasanya Nave menunggu Laurent.

Benar saja, seorang pria dengan surai blonde dan manik birunya tengah menatap hamparan bunga yang dihinggapi banyak kupu-kupu.

Tangannya dengan anggun mengangkat secangkir teh, lalu menyesapnya. Etikanya terlihat sekali seperti bangsawan kelas atas, memang kenyataannya demi kian!

"Duke." Panggil Laurent dengan tegas namun lembut. Duke Nave menatap keasal suara, dapat ia lihat seorang gadis cantik dengan aura tegasnya.

"Salam Duke." Duke Nave menganggukkan kepalanya pada sang tunangan.

Perlu diingat, keduanya sudah bertunangan beberapa bulan lalu lantaran politik, selain itu juga ada alasan utama. Ayah dari kedua belah pihak juga memeng sudah menjodohkan anak mereka.

"Apa kabarmu, Putri Laurent?" Tanya Duke Nave sekedar berbasa-basi. Laurent berjalan lebih dulu mendekat kearah pria itu. Ia lalu duduk dihadapan tunangannya dengan tenang.

"Seperti yang anda lihat, Duke. Saya baik baik saja." Jawabnya dengan senyum anggun. Duke Nave terdiam melihat senyum itu. Sungguh, Laurent amatlah cantik, belum lagi etika dan tata Krama-nya yang amat bagus.

Duchess LaurentWhere stories live. Discover now