Uberuns ▪️ 39

26.5K 1.6K 108
                                    

Hallo pembaca ku♡

Semoga kalian selalu bahagia hari ini

Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen ya♡

Yang gak suka sama alur cerita saya bisa langsung pergi♡

Kalau ada typo ingetin ya♡

Pengobatan yang Aina jalani selama setahun membuahkan hasil, Aina dan Xyan kembali di berikan kepercayaan untuk mendapatkan anak lagi, memberikan adik pada Garkan yang kini menginjak umur dua tahun lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengobatan yang Aina jalani selama setahun membuahkan hasil, Aina dan Xyan kembali di berikan kepercayaan untuk mendapatkan anak lagi, memberikan adik pada Garkan yang kini menginjak umur dua tahun lebih.

Berita kehamilan Aina juga membawa kebahagiaan untuk keluarga Xyan dan juga Aina, mereka tahu bagaimana perjuangan kedua manusia itu untuk mendapatkan anak lagi.

“Loh, bukannya Xyan udah mandi ya, kok ikut mandi juga sama Garkan?” Heran Aina menatap Xyan yang memakai handuk bersama Garkan.

“Garkan mandinya bruntal banget, baju aku sampai basah, jadi sekalian aja mandi bareng,” ujar Xyan.

“Mama, endong,” Garkan merentangkan kedua tangannya ingin di ambil alih oleh Aina.

“Enggak boleh G, ada adik kamu di dalam, G lupa?” Ujar Xyan mencoba memberikan pengertian pada anaknya.

“Upa pah,” ujar Garkan menepuk jidatnya.

“Sini aku keringin rambut Garkan, Xyan pakai baju aja dulu,” ujar Aina di angguki oleh Xyan.

Xyan menurunkan Garkan di atas kasur, dan berlalu menuju ruang ganti untuk memakai baju dan mengambil baju untuk Garkan.

“Tebang mama tebang, wusss,” Garkan berlarian di atas kasur dengan terus mengibaskan handuknya.

“Awas jatuh,” peringat Aina membawa handuk kecil untuk mengeringkan rambut Garkan.

“Sini,” Garkan mendekat ke arah ibunya.

Aina mengeringkan rambut Garkan yang sejak tadi tidak diam di tempatnya karena merasa geli saat Aina menjahili Garkan dengan menggelitik leher Garkan.

“Eli ma,” Garkan terus tertawa saat Aina menggelitikinya.

Tawa Garkan mengalir pada Aina yang juga ikut tertawa melihat Garkan yang merasa geli, dengan jahil Aina terus menggelitiki Garkan hingga Aina puas barulah menyudahi gelitikannya.

“Udah, tunggu Papa dulu bawain Garkan baju,” ujar Aina menjemur handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut Garkan.

“Mah mau eluk dede,” ujar Garkan menatap perut ibunya yang cukup besar.

“Sini peluk Mama,” Aina merentangkan tangannya pada Garkan.

Mendapat lampu hijau, dengan perasaan senang balita itu memeluk ibunya.

“Besal pelut Mama,” komentar Garkan melepaskan pelukannya.

“Kan ada adeknya Garkan di dalam.”

Uberuns || Gefahrlich 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang