Bab 20

3.9K 293 56
                                    

8 Bulan Berjalan

Kehamilan Shani yg semakin hari semakin membuat perutnya membesar itu menyebabkan Shani kesusahan untuk bergerak, sedangkan Zee selaku suami selalu siap siaga apapun yg terjadi dengan istrinya itu.

Zee sendiri dalam masa masa kehamilan Shani diberi kompensasi oleh Melody selaku tante dari Shani itu untuk bekerja dari rumah saja dikarenakan Melody ingin yg terbaik untuk keponakannya itu.

Zee menuruti saja apa yg Melody katakan dan ada benarnya yg Melody bilang jika suatu saat terjadi sesuatu kepada Istrinya itu ia bisa langsung siap siaga.

"Babee" Panggil Zee sembari berjalan menghampiri Shani yg duduk ditepi kolam renang dengan kaki yg di menendang nendang air

Shani memberhentikan kegiatannya itu lalu menoleh kearah sang suami kemudian tersenyum "Ada apa mas?" Tanya Shani lembut

"Masuk yuk, kamu udh dari tadi loh disini" Jawab Zee mengajak Shani masuk

Shani menggeleng "Didalam panas mas, enak disini dingin" Tolak Shani

"Kamu aja sini duduk sama aku" Imbuh Shani sembari menepuk nepuk pelan space yg kosong disebelahnya

Zee menghela nafas pelan lalu mendekat kemudian duduk disamping Shani "Kenapa sih kok suka banget duduk disini?" Tanya Zee

"Ya gimana ga suka, orang disini tenang terus dingin ga berisik" Jawab Shani

"Lagian debaynya suka kok" Imbuh Shani sembari mengelus lembut perutnya yg semakin membuncit itu

Zee terkekeh gemas lalu memainkan pipi gempal Shani "Gemes banget sih, emang tau dari mana kalo debaynya suka?"

Shani menatap kearah air kolam renang yg tenang "Coba deketin telinga kamu ke perut aku deh kalo ga percaya" Pinta Shani

Zee dengan senang hati mendekatkan telinganya ke perut Shani dan disana Zee merasakan tendangan kecil yg berasal dari bayi yg berada dalam perut istrinya itu

"Ihh kok nendang nendang sih?" Bingung Zee

"Ya namanya kalo suka ya begitu mas, kalo udh bisa ngomong kan serem mana belom brojol masa udh bisa ngomong" Balas Shani memutar bola matanya malas

Zee menggaruk tengkuknya yg tak gatal seraya terkekeh "Ya maaf babe, aku gatau soalnya"

Shani mengangguk "Iya gpp kok" Setelah itu Shani menyandarkan kepalanya dipundak Zee suaminya itu

"Nyaman banget" Cicit Shani

Zee tersenyum lalu membelai surai lembut istrinya itu "Bisa aja deh kamu, kamu juga bikin nyaman kok" Sahut Zee

"Maaf ya mas"

Zee mengerutkan keningnya "Maaf kenapa? Kamu ga ada salah kok sama aku"

"Maaf selama aku hamil, ga bisa bantu banyak terutama di dapur apa lagi pergi kerja"

"Gpp kok, itu demi kebaikan kamu juga.. gausa minta maaf ya semuanya udh berjalan semestinya kok"

Shani memang tidak membantu Zee sama sekali dikarenakan dari pihak Veranda yg mengecam keras Shani untuk melakukan sesuatu ditambah dengan dukungan dari Zee yg setuju terhadap Veranda. Shani bahkan tak pernah menyentuh dapur sama sekali jika tidak dalam kondisi kepepet, jangankan kedapur pergi bekerja saja Shani dilarang oleh Jinan selaku sepupunya itu.

Kehamilan Shani terbilang sedikit drama jika terlalu kecapekan bisa membuat janin dalam kandungan Shani bermasalah, maka dari itu semua pihak keluarga mengecam keras Shani untuk melakukan aktifitas, jika ditanya Shani bosan tidak jawabannya pasti iya sangat bosan.. Shani tidak ada kegiatan lain selain rebahan, bermain ponsel, nonton drakor, jalan jalan keliling komplek semua rutinitas itu Shani lakukan selama 8 bulan lamanya.

"Tapi nanti kalo debaynya lahir terus semisal aku pergi kamu gpp kan mas?" Pertanyaan Shani membuat Zee menegang seketika

"Maksut kamu apa be? Aku ga suka ya kamu ngomong gitu" Zee enggan menjawab pertanyaan bodoh dari istrinya itu

"Ta-tapi mas itu kan misal hanya perumpamaan aja"

"Sekali ngga tetep ngga be, aku ga mau kamu kenapa kenapa.. terus kalo kamu pergi, kamu ga cuma ninggalin debaynya tapi juga ninggalin aku, aku suami kamu"

Shani menghela nafas lalu menundukkan kepalanya "Maaf"

"Aku yakin kamu gpp dan ga terjadi apa apa sama kamu setelah debay lahir, aku pastiin itu" Ucap Zee sungguh sungguh setelahnya bangkit dari duduknya kemudian melangkah masuk kedalam rumah meninggalkan Shani sendiri disana.

Sedangkan Shani masih berdiam diri ditepi kolam itu sembari mengusap lembut perutnya "Semoga kamu sehat sehat ya dek" Gumam Shani tanpa sadar air matanya turun

FYI : Shani hamil anak kembar guys hehe

"Mama harap setelah kamu lahir nanti mama masih bisa ngeliat kamu" Gumam Shani lagi

Entah mengapa ia berucap seperti itu hanya saja ia merasa bersyukur bisa diberi hidup hingga saat ini, Shani sebelum menikah dengan setelah menikah memiliki perbedaan yg sangat jauh.

Shani yg dulu keras kepala tentang pekerjaan kini mulai melunak tak hanya itu sifat Shani yg terbilang jelek dimata Zee suaminya itu perlahan lahan mulai hilang. Shani hanya mampu bersyukur dan berterima kasih kepada tuhan termasuk juga orang terdekatnya.

Tak lama dari situ Shani akhirnya bangkit dari tepi kolam lalu perlahan melangkah masuk kedalam rumah

Shani melangkah menuju kamarnya karena mencari Zee suaminya itu tak ada diarea dapur hingga ruang tamu

Ceklek

Shani perlahan lahan masuk kedalam karena tak enak melihat Zee suaminya itu yg memejamkan matanya, ia menduga suaminya itu tidur mungkin efek kecapekan dan Shani memaklumi hal itu

Shani dengan perlahan naik keatas kasur lalu merebahkan tubuhnya disamping Zee, ia memandangi lekat wajah tenang suaminya yg tengah tertidur itu. Diam diam Shani menyungging senyumnya.

Shani menjulurkan tangannya mengelus surai lembut Zee yg mulai memanjang itu namun entah kenapa Shani suka dengan model rambut suaminya yg sedikit panjang itu.

"Baik baik ya mas" Ucap Shani pelan lalu mencium kening Zee lama

Setelahnya ia meraih tangan Zee untuk ia angkat sejenak kemudian ia merapatkan tubuhnya kearah Zee dan akhirnya Shani ikut memejamkan matanya dengan posisi memeluk Zee

Setelahnya ia meraih tangan Zee untuk ia angkat sejenak kemudian ia merapatkan tubuhnya kearah Zee dan akhirnya Shani ikut memejamkan matanya dengan posisi memeluk Zee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












__________

TBC.

Dahh segini aja ☺️

Hayo ada apakah nextnya :v

Don't forget for vote guys ⭐

See You Next Part

Iridescent. [END]Where stories live. Discover now