Bab 9

3.3K 310 37
                                    

1 Bulan lamanya berlalu

Zee pria asing sebelumnya yg pernah membantu Shani, kini masih setia menjaga Shani yg masih setia terpejam tanpa ada tanda tanda untuk bangun.

Semua Zee lakukan bentuk rasa terima kasih kepada Melody saja dan itu tidak lebih untuk soal rasa yg pernah Shani ungkapkan kepadanya, Zee sudah menganggap itu sebagai angin lalu.

"Kak shani kapan bangun? Kakak betah banget tidur ya, mimpinya asik ya kak sampai ga mau bangun" Ujar Zee menatap kearah Shani yg tenang tertidur

"Keluarga kakak kangen sama kakak, kakak ga ada niatan buat bangun gitu? Tante ve emm mami kakak maksutnya kasian kak nungguin kak shani" Imbuh Zee yg dengan berani perlahan mengelus lengan Shani

Zee menatap kearah Shani lagi yg meskipun dalam kondisi seperti ini terlihat cantik, bohong jika dirinya tak mau menyebut jika Shani adalah seseorang yg cantik menurutnya. Saat pertama kali bertemu di cafe itu, Zee seakan menganggap Shani adalah titisan malaikat yg datang ke bumi.

Zee terkekeh mengingat kembali pertemuan awal bersama Shani yg dimana Shani bengong saat menatap dirinya entah mengapa ia juga tak tau? Hingga Jinan alias sepupu dari Shani yg menyadarkannya.

"Kak shani emang cantik sih" Monolog Zee sembari menatap lekat Shani

"Kak, aku kekantin dulu yaa.. laper soalnya belum makan siang" Ucap Zee lalu bangkit dari duduknya berjalan keluar dari ruangan Shani menuju kantin rumah sakit

Selepas kepergian Zee, jari jari milik Shani perlahan lahan bergerak setelahnya berganti perlahan membuka matanya, Shani mengerjapkan matanya berkali kali untuk menetralkan cahaya lampu yg masuk kedalam matanya yg sudah 1 bulan lamanya terpejam.

"Awsshh" Ringis Shani memegang pelipisnya sedikit nyut nyutan

"A-aku dimana?" Gumam Shani menatap sekelilingnya dengan tubuh yg masih lemas itu

Shani baru sadar jika dirinya berada dirumah sakit dengan pakaian khas rumah sakit + brangkar rumah sakit yg lumayan empuk ini.

"Kenapa aku disini ya?" Gumam Shani bertanya pada dirinya sendiri

"Awshhh sakit" Ringis Shani memegang kepalanya

Tak kuat menahan rasa sakit pada bagian kepalanya yg tiba tiba menyerang itu akhirnya Shani kembali tertidur alias pingsan karena kondisi yg terbilang masih lemah.

~~~

Sedangkan disisi lain Zee menikmati sesi makan siangnya dikantin rumah sakit tempat Shani berada itu

"Enak banget sotonya, mirip buatan bunda deh" Monolog Zee menyantap soto ayam dihadapannya

Setelah memasukkan satu suap kedalam mulutnya Zee meletakkan sendoknya lalu kembali berpikir berapa lama orang koma akan bangun? Apakah dirinya harus terus menjaga Shani seperti ini dengan meninggalkan pekerjaannya yg meskipun Melody sendiri yg menyuruhnya.

Tak berselang lama Zee melamun memikirkan Shani datanglah seseorang yg menepuk pundaknya membuat Zee terlonjak kaget

"Astagfirullah kak jinan" Kaget Zee saat mengetahui yg menepuk pundaknya adalah Jinan sepupu dari Shani

Jinan terkekeh pelan "Ngapain ngelamun? Mikirin apa" Tanya Jinan yg kemudian duduk disamping Zee

Zee menggeleng "Ngga ada sih kak, cuma aku mikir aja kapan kak shani sadarnya.. terus kalo aku jagain terus kerjaan aku terlantar gaenak sama bu melody" Jawab Zee

Jinan membulatkan mulutnya "Ooo, jadi kamu khawatir tentang kerjaan kamu? Kan bunda yg nyuruh bukan kamu sendiri yg minta zee.. jadi ya gpp lah lagian juga itung itung libur sih haha"

Iridescent. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang