Bab 16

3.5K 292 32
                                    

3 Bulan berlalu

Lebih tepatnya H-7 mendekati hari pernikahan Zee dan Shani, Zee mampu memenuhi syarat apa yg Veranda berikan, ia rela tidak jajan selama 3 bulan ini hanya untuk biaya pernikahannya bersama calon istrinya nanti.

Zee menggunakan setengah gaji selama 3 bulan ini ditambah uang tabungan yg selama ini dirinya kumpulkan hanya untuk keperluan mendadak.

Dan kini kedua manusia berbeda gender itu sedang berdebat tentang setelan yg akan mereka kenakan hari H pernikahan keduanya

"Bagus yg ini yang, ngapain sih pake yg terang terang gitu.. kamu kayak malaikat aja pake putih putih" Bantah Shani yg tak suka melihat Zee mengenakan jas bewarna putih

"Tapi kan biar senada sama gaun kamu yang, kalo ga sama kan jelek nanti" Tutur Zee yg dibalas gelengan kuat oleh Shani

"No, sekali ngga tetap ngga dan aku ga mau kamu pake warna putih pilih yg lain gitu kek warna item juga bagus" Tolak Shani

Sedangkan kedua orang tua mereka yg ikut dalam fitting untuk acara pun menggelengkan kepala melihat kedua anak mereka saling berdebat satu sama lain dan tak mau ada yg mengalah.

"STOP!!" Ucap Veranda kesal melihat Zee dan Shani masih saja belum berhenti berdebat

Zee dan Shani seketika berhenti menatap kearah Veranda, Veranda yg menatap tajam kearah keduanya itu membuat mereka menundukkan kepala.

"Kalian mau fitting baju apa mau lomba debat?" Tanya Veranda tegas

"F-fitting baju mi" Ucap Zee dan Shani serentak, Zee kini menyebut atau memanggil calon mertua dengan sebutan yg sama dengan Shani yaitu Mami

"Kalo emang mau fitting baju jangan banyak debat yg ada ga selesai selesai kalian" Omel Veranda

"Pilih salah satu yg menurut kalian cocok ga ada ya mami liat kalian debat lagi" Titah Veranda yg langsung dibalas anggukan cepat oleh keduanya

Naomi terkekeh melihat putranya dan calon menantunya itu seperti ketakutan saat melihat Veranda yg mengomel.

"Aku tetep pake putih" Final Zee

Shani menghela nafas seakan kalah, ia melirik kearah Veranda maminya itu yg melayangkan tatapan tajam kearahnya tak bisa berbuat banyak akhirnya Shani hanya bisa pasrah menerima jika Zee memakai jas pilihannya itu.

"Udh selesai mi/bun" Ucap Zee

"Udh? Ga ganti lagi kan?" Tanya Naomi yg digelengi oleh Zee sedangkan Naomi meminta persetujuan kepada Shani, Shani perlahan menggeleng membuat Naomi dan Veranda tersenyum

"Yaudah sini biar mami yg urus, kalian bisa pulang sekarang.. inget yaa p-u-l-a-n-g gaada kelayapan oke" Pungkas Veranda

Zee mengangguk patuh sedangkan Shani menatap sinis maminya itu padahal ia ingin sekali jalan jalan bersama Zee hari setelah ini.

"Apa? Mau kemana kamu? Jangan macem macem ya" Ujar Veranda yg tau putrinya itu menatapnya dengan tatapan berbeda, Shani mendengus kesal lalu melipat kedua tangannya

"Udh zee kamu ajakin pulang kerumah aja ya, jgn mau diajakin sama shani pergi pergi" Titah Veranda yg diangguki patuh oleh Zee

"Siap mi"

"Ayo sayang pulang" Zee meraih tangan Shani untuk ia genggam setelahnya menarik pelan mengajaknya untuk segera pulang sesuai arahan dadi Veranda

Shani menurut saja ditarik oleh Zee, ia masih kesal dengan maminya itu.

°°°°°°

Diperjalan pulang Shani merengek kepada Zee ingin mampir kesebuah tempat yaitu kedai yg menjual Gelato

Iridescent. [END]Where stories live. Discover now