33. End of season 2

460 31 8
                                    




Dokja begitu terkejut saat melihat joonghyuk datang dengan mata yang merah seperti habis menangis, setelah 2 jam ia pergi akhirnya joonghyuk kembali namun dengan keadaan yang bisa dibilang tidak baik baik saja.

Begitu datang joonghyuk menaruh snack untuk dokja di nakas samping kasur dokja dan memeluk dokja dengan hati hati karena lukanya,  dokja hanya diam dan melihat kelakuan joonghyuk yang tiba tiba begini, ia bertanya tanya apa yang terjadi saat ia pulang tadi? Apakah joonghyuk masih merasa bersalah?

"Kamu menangis?" Tanya dokja mengusap rambut joonghyuk dengan tangannya yang baik baik saja. Joonghyuk tidak menjawab namun hanya menggeleng dan menenggelamkan wajahnya di dada dokja

"Tak ada gunanya berbohong padaku yoo joonghyuk... tenangkan dirimu setelah itu ceritalah padaku" dokja tersenyum, sungguh joonghyuk yang manja begini adalah hal yang paling ia sukai sekarang

"Dokja..." panggilnya namun setelah itu joonghyuk kembali diam dan hanya menenggelamkan wajahnya di dada dokja

"Jangan membuatku penasaran joonghyuk... cepat katakan ada apa" dokja menjadi kesal sedikit karena joonghyuk yang hanya memanggilnya dan membuatnya penasaran, kemudian joonghyuk bangun dan mengecup leher dokja membuat wajah dokja seketika memerah

"A-apa?" Tanya dokja ke joonghyuk yang menatapnya langsung ke mata, dokja seketika menjadi malu hati berdegup kencang. Daripada menjawab dokja yoo joonghyuk hanya tersenyum dan kembali memeluk dokja, dirinya sangat puas melihat wajah kesal dokja sembari membalas pelukannya.




setelah seharian berada di rumah sakit esok siangnya dokja dan joonghyuk keluar dari rumah sakit namun mereka tidak kembali kerumah mereka namun pergi kerumah uriel, meskipun dokja menolak namun joonghyuk terus membujuknya sampai dokja lelah sendiri dan menurut. tentu saja mereka di sambut dengan baik saat sampai disana.

Dokja benar benar di manja oleh wukong dan juga hyungnya itu sudah meminta maaf ke joognhyuk karena sudah memukulnya padahal ia baru saja terkena musibah, semua kembali ke keadaan semula namun hanya beberapa hal yang berubah, joonghyuk makin diam sering meninggalkan dokja tanpa alasan yang jelas membuat dokja kawatir lalu saat dokja bertanya kemana ia akan pergi joonghyuk selalu marah dan tidak mau menjawab

Tentu sikap joonghyuk membuat dokja sedikit sakit hati dan dokja akhirnya menyerah bertanya pada joonghyuk setiap kali joonghyuk pergi dan jarang kembali. Dokja seperti di titipkan ke uriel karena sudah sebulan ia disana bahkan lukanyapun sudah benar benar sembuh hanya menyisakan bekas luka jahitan. Dokjapun sering memakai baju panjang saat dirumah maupun di luar rumah agar tak membuat orang orang takut dengan lukanya

Hari semakin gelap dokja hanya berdiri di depan pintu apartemen kakaknya menunggu joonghyuk pulang, sudah seharian joonghyuk pergi dan belum juga kembali, dokja takut hal buruk terjadi kepada joonghyuk seperti saat itu bisa saja kan joonghyuk pingsan lagi dan tak ada yang menolong

Saat dokja diam saja di depan pintu uriel yang hendak ke kamarnya melihat adiknya dan menghampirinya

"Aku tau kamu kawatir namun aku juga kawatir kepadamu dokja... ayo istirahat atau kamu akan sakit" dokja menengok ke kakaknya dan memeluknya erat

"Apa dia takut dengan luka yang ada di tubuhku? Dia jarang sekali pulang dan tidak membawaku pulang bersamanya.." tubuh dokja gemetar ia menyembunyikan air matanya dengan meletakkan wajahnya di pundak uriel

"Dokja... buang jauh jauh pikiran jelekmu itu... dia tidak akan melakukan itu setelah semua ini... aku yakin saat ini dia sedang berjuang untukmu... untuk masa depan kalian" uriel mengusap rambut dokja dan menuntunnya untuk ke kamar wukong, karena apartemen hanya memiliki dua kamar dokja tidur di kasur wukong dan hyungnya tidur di bawah dengan futon

Dokja merebahkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya, uriel mengecup keningnya dan mengatakan kepada dokja untuk tidak kawatir semua akan baik baik saja. Dokja mengangguk lalu uriel keluar dari kamar, meskipun begitu dokja masi saja kawatir ia tak bisa tidur dan hanya menatap ke arah hendela yang menunjukkan pemandangan langit di malam hari

"Apapun yang akan terjadu kepadaku aku tak peduli namun sebagai gantinya aku harap joonghyuk akan selalu baik baik saja" guman dokja lalu ia memaksakan dirinya tidur dengan memejam matanya, dirinya tidak tahu saat ia mengucapkan hal itu ada satu bintang yang cukup besar jatuh di langit sana.





Pagi datang dan karena tidur terlalu larut dokja baru bangun di siang harinya saat ia duduk di atas kasur ia melihat joonghyuk yang tidur di futon satu lagi dekat kasurnya

Joonghyuk kembali pagi ini dengan membawa beberapa obat, dokja melihat obat apa itu dan ternyata obat itu untuk menghilangkan bekas luka jahitannya, dokja hanya tersenyum dan turun dari kasurnya lalu merebahkan tubuhnya di samping joonghyuk memandangi wajah joonghyuk yang terlihat damai saat tidur

"Apa yang kamu lakukan di luar sana sampai kau lupa jika aku selalu menunggumu joonghyuk... setidaknta bilanglah kepadaku kemana kamu pergi agar aku tak kawatir" dokja mengusap pipi joonghyuk yang terasa dingin karena joonghyuk tidur tidak memakai selimut. Dokja menakup kedua pipi joonghyuk agar dapat menyalurkan hangat di tangannya ke pipi joonghyuk namun itu membuat joonghyuk terbangun

"Ah.. maaf aku membangunkanmu.. kamu terlihat kedinginan, aku ingin memelukmu tapi kamu sangat besar joonghyuk" dokja tersenyum, joonghyuk memandangi senyuman dokja lalu lagi lagi ia melirik ke arah luka jahitan panjang yang ada di lengan dokja

"Aku membawakan sesuatu untukmu.." joonghyuk bangun lalu mengambil kantung plastik berisi obat penghilang bekas luka dari berbagai merk dan bermacam macam bentuknya

"Kamu tidak harus melakukan ini joonghyuk lagipula lebih baik kita konsultasi ke dokter agar mendapat obat yang pas"

"Kamu benar... maaf aku tidak berfikir seperti itu" joonghyuk yang awalnya semangat langsung hilang semangatnya karena lagi lagi ia melakukan hal yang tak dokja sukai

"L-lagipula luka ini tidak buruk... lihat bukankah aku keren memiliki tanda seperti ini? Banyak orang orang membuat tatto seperti luka agar mereka terlihat sangar tapi aku mendapatkannya secara alami... apakah aku sangar sekarang?" Dokja berusaha menghibur joonghyuk dan itu berhasil, joonghyuk melihat ke arah dokja dan tersenyum

"Kamu tidak terlihat sangar tapi kamu sangat menggemaskan bagiku" jawaban joonghyuk membuat dokja tersenyum lalu dokja memeluk joonghyuk dengan erat


"Aku mohon jangan sering pergi... jangan tinggalkan aku lagi joonghyuk... aku takut.." mata dokja berkaca kaca lalu ia mulai meneteskan air mata dan seenggukkan

Joonghyuk sadar kelakuannya belakangan ini justru makin menyakiti perasaan dokja, ia hampir menyerah namun joonghyuk ingat tentang orang orang yang percaya kalau ia mampu melindungi dokja makadari itu joonghyuk membuang jauh jauh pikiran negatifnya dan yang harus ia lakukan sekarang adalah membuat dokja bahagia







"END OF SEASON 2"

Ps: tidak terasa kita sudah di penghujung cerita, sebentar lagi cerita ini akan berakhir, jangan bosen bosen nunggu cerita ini up ya soalnya aku mood moodan klo nulis hehe, makasih yang udah support dan selalu menunggu cerita ini


Satu lagi, season 3 adalah season final dan ga bakal ada banyak chap karena dh mepet end🥰👍

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Where stories live. Discover now