30.

734 43 10
                                    



"Kenapa ga bilang? Maaf ya aku menganggu waktu kalian"

Mendengar ucapan uriel joonghyuk seketika speechless, ia pikir uriel akan murka namun malah mendukungnya

"Hah?" Joonghyuk konslet dan uriel hanya terkekeh

"Tolong tanggung jawab atas kerjaanmu ya yoo joonghyuk... nunna akan memasak makan malam jadi bantulah dokja untuk bersih bersih... ah iya sperei dan selimut ada di dalam lemari dokja yang bagian bawah" uriel menaruh tasnya di cantolan lorong ke kamarnya dan berjalan ke dapur tanpa ganti terlebih dahulu untuk mempersiapkan makan malam

Sementara joonghyuk melihat ke arah dokja yang tertidur pulas karena kelelahan, joonghyuk hanya tersenyum dan menghela nafas lega karena ini bukan masalah bagi mereka. Joonghyuk kemudian melihat ke dada dokja yang ada bekas jahitan oprasi. Tangan joonghyuk terulur untuk mengusapnya dan menatap dokja sedih

"Aku harap kedepannya tidak ada lagi luka di tubuhmu" joonghyuk kemudian memakai baju yang dipinjamkan wukong lalu berjalan ke kamar mandi untuk menyiapkan bak mandi, ia kembali lagi ke kamar dokja dan membuntal dokja dengan sepreinya dan menggendong dokja ke kamar mandi, joonghyuk kemudian mendudukan dokja perlahan di dalam bak mandi lalu ia menaruh selimut itu di dalam ember dan merendamnya dengan sabun cuci pakaian kemudian ia duduk di belakang dokja dan memangku dokja di dalam bak mandi

Joonghyuk membuka lebar kaki dokja dan memasukkan kedua jarinya ke hole dokja yang agak lecet untuk mengeluarkan spermanya yang memenuhi tubuh pacarnya

"Ugh..." dokja terbangun saat ia merasakan sedikit sakit di lubangnya dan langsung panik saat ia melihat sekitar

"Tenang kim dokja aku hanya membersihkanmu"

"Ah... baiklah..." dokja langsung tenang kemudian ia dengan kembali panik turun dari bath up, karena kakinya yang masi lemas dan pinggangnya yang sakit ia langsung terjatuh membuat joonghyuk panik dan langsung menghampirinya

"Jangan bergerak mendadak seperti ini... kamu baik baik saja? Ada yang sakit?" Joonghyuk menggendong dokja dan mendudukannya kembali di bath up

"Aku baik baik saja... tapi bagaimana dengan nunnaku? Apa dia sudah pulang? Apa dia tahu?" Dokja nampak kawatir namun dengan lembut joonghyuk memeluknya dan mengusap rambutnya

"Tidak ada harus dikawatirkan dokja... ayo selesaikan mandimu dan makan bersama, kamu lapar kan?" Tanya joonghyuk melepas pelukannya, dokja mengangguk dan mereka mempercepat mandi kemudian berganti pakaian dam pergi ke ruang makan. Karena wukong pulang besok malam ini mereka hanya makan bertiga

"Bagaimana keadaanmu joonghyuk? Sudah bisa melakukannya itu artinya kamu sudah sehat kembali ya, bagus bagus" uriel mengatakan ini dengan maksud menggoda dokja, keperawanan adiknya diambil saat ia pergi mengurus pekerjannya

"N-nunna..." dokja malu wajahnya memerah dan ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya sedangkan joonghyuk hanya terkekeh dan mengusap rambut dokja

"Tidak apa apa dokja... ah, sepertinya kita akan pindah dari rumah ini" uriel membuat joonghyuk dan dokja terkaget dengan ucapannya barusan, keduanya menatap uriel

"Dokja... aku meminta pindah pekerjaan ke korea dan mereka menyetujuinya, dan sekarang pilihanmu ialah tinggal bersama kami atau ikut bersama joonghyuk?"

"Hah?... nunna? Apa ini baik baik saja? Kalian tidak mengusirku kan?"

"Apa maksudmu kim dokja?! Kamu adik satu satunya dan yang paling kami sayang bagaimana bisa aku mengusirmu hanya kamu memiliki hubungan dengan pria... maksud nunna kalian kan sudah lama tidak bertemu aku yakin kalian memiliki rindu"

"T-tapi tidak usah berlebihan nunna"

"Yah keputusan ada di tanganmu... aku akan menawarkan, baiklah ayo makan dulu kita bahas nanti lagi" mereka semua makan bersama dan juga bercanda riau, kemudian uriel mengajak mereka memainkan permainan ringat dan yang kalah harus mencuci piring.

Karena dokja yang kalah dengan wajah cemberut ia mencuci piring sedang uriel hanya mengejeknya, joonghyuk hanya terkekeh lalu membantu dokja berberes dapur membuat uriel menggelengkan kepala.

Setelah makan malam, uriel pergi ke kamarnya untuk istirahat sedangkan dokja dan joonghyuk duduk di depan tv menonton movie malam sembari mengemil, lebih tepatnya dokja yang ngemil joonghyuk hanya duduk menikmati movienya

"Itu... pengasuhnya cuma menyamar biar bisa bunuh anak itu" ujar dokja tiba tiba membuat joonghyuk menengok, mengalihkan pandangannya dari layar tv

"Benarkah? Kamu sudah menonton ini?"

"Sepertinya sudah... aku lupa" dokja menyenderkan kepalanya ke dada joonghyuk dan memeluk mangkuk cemilannya

"Tolong jangan spoiler" joonghyuk mengusap rambut dokja, keduanya terkekeh kemudian lanjut fokus ke film di layar tv


Tak terasa akhirnya film tersebut habis, joonghyuk menengok ke dokja tidak sadar klau dokja tertidur dengan memeluk mangkuk cemilannya yang hampir habis. Joonghyuk menaruh mangkuk itu di meja dan menggendong dokja ke kamarnya

Joonghyuk menidurkan dokja di kasurnya dan menyelimuti badan dokja kemudian mengecup bibir dokja lembut

"Selamat tidur..." ucap joonghyuk dan tersenyum, kemudian ia mematikan lampu kamar dokja dan berjalan keluar rumah. Di sebrang jalan terdapat sebuah mobil yang terparkir, joonghyuk tau mobil siapa itu kakinya kemudian berjalan ke mobil tersebut

Kaca mobil itu turun dan menujukkan seorang kakek kakek yang mirip dengannya, kakek itu menghela nafasnya lalu menatap ke arah joonghyuk, di tatap kakeknya seperti itu joonghyuk hanya bisa diam tak berani menatap mata kakeknya

"Jadi ini pilihanmu, yoo joonghyuk?" Ucap kkeknya, hanya bicara seperti itu dapat membuat joonghyuk ketakutan dan gemetar. Namun daripada menjawab joonghyuk hanya bisa diam

"Kamu membuat seluruh keluarga kecewa... kamu adalah penerus satu satunya keluarga ini tapi ini yang kamu lakukan... aku salah membesarkanmu dengan memanjakanmu pada akhirnya kamu akan membangkang seperti ini" kakeknya lagi lagi menghela nafas

"Apakah orang tanpa asal usul yang jelas itu lebih penting dari keluargamu sendiri yoo joonghyuk? Apa yang sudah dia berikan kepadamu sampai kamu membuang semuanya hanya untuknya?"



"Akan ku lenyapkan anak itu karena dia sudah kurang ajar!" Kakeknya mendadak kesal, mendengar hal itu joonghyuk kemudian panik

"Kakek... aku mohon jangan!" Joonghyuk jelas panik saat kakeknya bicara seperti itu, namun kakeknya hanya diam dan menutup kaca mobil itu dan pergi meninggalkan cucunya yang sedari tadi memohon untuk jangan melakukan apa apa kepada dokja


Sementara dari arah pintu dokja melihat semua yang mereka lakukan namun tak mendengar dengan jelas percakapannya. Dokja merasa kawatir dengan joonghyuk dan keadaannya

Setelah mobil kakeknya tidak terlihat joonghyuk kembali kerumah dan melihat dokja menunggunya di pintu rumah

"Kenapa bangun?" Tanta joonghyuk setelah berada di dekat dokja dan memeluk dokja erat, dokja hanya menggeleng dan memeluk joonghyuk

"Kamu melihat semuanya?" Tanya joonghyuk

"Iya... tapi aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, ada apa?"

"Jangan kawatir... aku pasti akan melindungimu"  

"Um... baiklah, aku tidak bisa tidur karena kamu tidak ada... jangan kemana mana" joonghyuk terkekeh mendengar dokja yang manja padanya, dirinya memutuskan untuk tetap tenang dan membawa dokja kembali ke alam mimpi di kamar mereka.

.
.
.
Tbc

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Where stories live. Discover now