32.

439 34 3
                                    




"....." joonghyuk hanya diam dan mengusap pelan luka dokja yang sudah di tangani oleh rumah sakit. Setelah keluar dari gang itu mereka langsung mendapat taxi dan langsung pergi kerumah sakit

Tubuh dokja sempat demam namun dia baik baik saja sekarang

"Aku baik baik saja" ujar dokja agar joonghyuk tak kawatir lagi

"Apanya yang baik baik saja? Hal yang kutakuti sekarang terjadi..." mendengar hal itu dokja diam saja, andai ia menuruti apa kata joonghyuk untuk diam dirumah mungkin hal ini tak akan terjadi

"Besok kamu akan tinggal dengan nunna dan hyungmu..."

"Tidak! Aku tidak mau!"

"Kim dokja dengarkan aku-"

"Tidak! Hiks... jangan begini... aku akan menurut... aku tidak akan keluar rumah lagi... hiks" dokja menangis, air matanya membanjiri pipinya hingga menetes ke perbannya. Sudah lebih dari cukup ia berpisah dari joonghyuk selama hampir setahun dan ia tak ingin hal itu terjadi lagi

"Baiklah... kali ini dengarkan aku apapun yang terjadi ya? Aku sedih melihatmu begini... rasanya aku seperti tak berguna membiarkanmu terluka lagi... padahal aku sudah berjanji untuk tidak membiarkanmu terluka lagi" joonghyuk mengusap air mata dokja lalu tersenyum

Dokja mengangguk lalu berbaring di kasur rumah sakit karena joonghyuk memintanya untuk istirahat di rumah sakit terlebih dahulu

"Tidurlah... aku akan menemanimu disini" joonghyuk duduk di samping dokja dan mengusap rambut dokja, hari semakin sore hawa dingin mulai menyelimuti sekitar, joonghyuk menarik selimut dan menutupi tubuh dokja dengan selimut lalu mengecup kening dokja

"Jangan kemana mana..." dokja menggenggam erat tangan joonghyuk lalu memejamkan matanya dan tertidur

Joonghyuk hanya menatap wajah dokja selama 30 menit lalu berjalan keluar untuk menelpon uriel




"Nunna... dokja terluka..."
























'Bugh!'

"Apa yang kau lakukan?! Kau biarkan adikku terluka begitu!" Wukong datang dengan uriel dan langsung memukul wajah joonghyuk sampai ia tersungkur dan kemudian memukulinya lagi dengan amarah, uriel mencoba menarik wukkng dari joonghyuj namun itu hal yang sulit karena uriel yang kecil

"Sun wukong!! Hentikan!!" Uriel akhirnya berhasil menarik wukong dan langsung menghampiri joonghyuk

"Joonghyuk... kamu baik baik saja? Astaga lebam semua..." uriel membantu joonghyuk berdiri lalu menuntunnya masuk ke dalam kamar dokja dengan wukong yang mengikutinya di belakang

"Dokja..." uriel langsung memeluk dokja saat melihat dokja duduk di atas kasur melihat ke arah mereka

"Ah iya joonghyuk pergilah ke perawat untuk meminta mereka merawat lukamu" ucap uriel, joonghyuk lalu mengangguk dan pergi, dokja tahu apa yang terjadi di luar namun ia diam pura pura tak tahu

"Nunna... aku tidak mau pergi dari joonghyuk... kumohon jangan" dokja merengek seolah tahu uriel akan membawanya pulang dan membawanya jauh dari joonghyuk, namun uriel tidak akan melakukannya ia hanya menggeleng dan memeluk dokja

"Aku datang kesini bukan untuk itu dokja... aku hanya kawatir kepadamu..."

"Nunna... joonghyuk berusaha menyelamatkanku tapi mereka terlalu banyak... ini bukan salah joonghyuk" dokja berusaha membela joonghyuk, lalu melihat ke arah hyungnya dengan tatapan sedih... ia tak mengira kalau hyungnya akan memukul joonghyuk

Wukong berjalan mendekati dokja dan mengusap rambutnya namun ia tak menatap dokja namun menatap ke samping

"Hyung... minta maaf ke joonghyuk"

"Iya nanti hyung minta maaf"

Dokja tersenyum lalu joonghyuk kembali ke kamar rawat dokja dengan wajah yang sudah di obati namun joonghyuk tak berani mendekat hanya berdiri di belakang dekat pintu

"Ya udah kalau kamu baik baik aja... mau tinggal dirumah nunna dulu apa mau balik kerumah sama joonghyuk?"

"Aku mau sama joonghyuk... apapun yang terjadi aku akan selalu disampingnya" nunnanya lalu mengangguk dan mengusap rambut dokja kemudian kakak kakaknya pamit pulang karena kakak kakaknya mengunjunginya terburu buru saat di jam kerja mereka. Setelah kakak kakaknya pergi joonghyuk menghampiri dokja dan memeluknya karena dokja masi duduk di sisi ranjang rs

"Maafin hyung ya? Dia cuma overprotective... kamu gak apa apa kan? Coba sini kulihat wajahmu..." dokja melihat wajah joonghyuk dan melihatnya lalu mengecup pipi joonghyuk pelan

"Dokja... kamu ga akan pergi lagi kan? Jangan.. kumohon..." joonghyuk memeluknya erat lalu menatap dokja dengan tatapan putus asa, sementara dokja hanya tersenyum dan mengusap rambut joonghyuk

"Aku tidak akan kemana mana.."

"Kamu berjanji?"

"Iya aku berjanji.."

"Kalau begitu istirahatlah... aku akan pulang dan kembali ke sini lagi"

"Joonghyuk... aku pulang aja ya? Aku ga suka disini"

"Tapi nunna bilang kamu harus istirahat disini... nanti dokter bakal periksa jahitanmu lagi" joonghyuk mengusap pipi dokja yang masi saja mengembang karena lemak yang dokja tabung di pipinya

"Janji ya cuma sehari, besok aku mau langsung pulang kerumah"

"Iya iya, tapi besok kita mampir kerumah nunna dulu ya... apa kamu aku titipin disana dulu?" Joonghyuk bertanya dengan manikkan satu alisnya menunggu jawaban dari dokja

Namun doka menatapnya dengan tatapan ngambek lalu mengalihkan wajahnya tapi joonghyuk hanya terkekeh dan memeluknya dengan hati hati agar tangan dokja yang terluka tidak terhimpitnya

"Sekali kamu membuat candaan seperti itu aku akan marah yoo joonghyuk" dokja melirik ke joonghyuk namun wajahnya sedikit memerah karena kelakuan joonghyuk yang membuatnya luluh, karena joonghyuk yang jarang tersenyum ini kini memperlihatkan senyumannya ke dokja

"Yasudah istirahatlah dokja... aku akan segera kembali" dokja merebahkan tubuhnya di atas kasur, joonghyuk menarik selimut dan memakaikannya ke dokja lalu mengusap rambut dokja dan pulang kerumah mereka untuk bersih" lalu kembali ke rumah sakit lagi

"Hmm... haruskah aku membeli beberapa makanan? Dia pasti akan bosan disana" karena jarak yang agak jauh dan joonghyuk hanya naik bus perjalanannya memakan waktu cukup lama, belum lagi ia akan berhenti di minimarket dekat rumah sakit

Saat baru turun dari bus ia melihat sosok yang tak asing turun dari sebuah mobil pribadi. Orang yang turun dari mobil itu ternyata berjalan ke arahnya dan saat jarak keduanya tak jauh joonghyuk akhirnya sadar kalau itu adalah ibunya dan adik perempuannya

Setelah ibunya melepas gandengannya dengan anak perempuannya yang masih kecil, anak itu langsung lari ke arah joonghyuk dan memeluk kaki joonghyuk yang berdiri mematung melihat mereka

"Joonghyuk oppa.." ucap sang adik yang mulai menangis


"Mia..." joonghyuk melepaskan pelukan adiknya dan berjongkok memeluk adiknya yang masil kecil itu dengan erat.






.
.
.
TBC

PS: maaf sebelumnya aku tarik updatean chapmini krn kmrn hp mati jadi aku lanjut pake laptop malah ga ke up lengkapnya ga tau pokoknya gmn ceritanya bisa kaya gtu🙏🏻😑

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Where stories live. Discover now