14.

699 83 1
                                    



"Dokja..." joonghyuk terus mengikuti dokja yang sedang marah padanya, sementara dokja sibuk menjauh dati joonghyuk

"Kim dokja..." panggil joonghyuk lagi

"Dokja... berhenti..." mau berapa kali joonghyuk memanggil, dokja ga bakal nengok sampe amarahnya reda.





"Besok kita sekolah" mendengar joonghyuk berkata seperti itu dokja hanya bisa terdiam dan kaget, ia lupa jika joonghyuk adalah anak yang polos dan tak paham hal seperti itu bisa mereka lakukan

"Astaga..." dokja kemudian ngambek melepas pelukan joonghyuk dan membelakang joonghyuk kemudian tidur tanpa menghiraukan joonghyuk yang menarik narik pelan bajunya

Kemudian di pagi harinya mereka berangkat sekolah namun dokja terus terusan menghindarinya sampai jam istirahat

"Dokja ayo makn siang bersamaku" ajak joonghyuk namun dokja menolaknya dengan alasan ia tak menbawa uang, tentu joonghyuk tak akan menyerah ia terus mengajak dan akan membayarkan semua yang dokja makan namun dokja tetap saja menolak

"Kenap kau menghindariku? Maaf aku... semalam..."

"Sudahlah yoo joonghyuk, makanlah bersama yang lain aku belum lapar" dokja menghela nafasnya joonghyuk adalah orang yang keras kepala dan sedikit pemaksa

"Kau bilang kau memiliki perasaan padaku..." ucap joonghyuk dengan suara kecil namun dokja mendengarnya dengan jelas

"Apa?!--"

"Baiklah aku akan pergi! Maaf menganggumu.." joonghyuk mengebrak mejanya dokja lalu pergi dengan perasaan dongkol. Dokja tentu kaget namun dia memilih untuk diam, dia juga sedang kesal namun sepertinya ini sudah berlebihan

Dokja kemudian mengirim pesan pada sang ah dan mengajak sang ah untuk membeli roti dan makan di kelasnya

Sang ah datang ke kelas dokja dengan membawa bekal dan beberap roti yang sengaja ia bawa dari rumah hasil belajarnya semalam dengan ibunya

"Masi belum berbaikan dengan yoo joonghyuk?" Tanya sang ah dan dokja mengangguk sambil makn rotinya

"Tapi aku kemarin confess dan menginap dirumahnya"

"Apa?! Lalu lalu?"

"Lalu joonghyuk menerima perasaanku dan juga mengatakan bahwa kita memiliki perasaan yang sama lalu kami tidur bersama namun dia tak melakukan apa apa... dan sekarang aku membuatnya marah lagi, jika dia menghindariku tolong jual rumahku untuk biaya pemakamanku ya"

"Apa yang kamu bicarakan? Berhentilah seperti itu joonghyuk akan sedih mendengarnya" sang ah menasehati dan melanjutkan makan bekalnya

"Sekarang sepertinya dia tak akan peduli lagi, ah~ aku benar benar kacau" dokja meletakkan kepalanya di meja

"Dokja... habiskan rotimu, ingat kamu harus makan banyak jika tidak kamu akan kena magh... dokter dulu bilang kan kalau jangan lewatkan makan" sang ah sedih melihat dokja yang sangat rentan bahkan hal seperti ini bisa membuatnya mogok makan, ia ingin berbicara pada joonghyuk tapi ia terlalu takut bicara dengan orang itu sang ah hanya menghela nafasnya dan mengusap rambut dokja.



Tak terasa haripun berlalu dengan cepat dan sekarang sudah jam pulang sekolah, langit sore mewarnai dunia dengan sinar jingganya yang cantik... seluruh murid telah pulang kecuali dokja ia menunggu joonghyuk kembali ke kelas setelah latihan basket

"Kenapa kamu belum pulang?" Tanya joonghyuk saat memasuki kelas, sebelumnya dia sudah ganti lagi keseragamnya di loker basket

"Ayo kita pulang bersama" ajak dokja ia juga harus mampir ke minimarket untuk makan malamnya

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa itu? Tanyakan saja" dokja melawan egonya dan mulai berhenti marah pada joonghyuk

"Apakah menyenangkan mempermainkan perasaanku?"

"Apa? Apa maksudmu?!"

Joonghyuk membuka hpnya dan menunjukkan foto sang ah yang sedang mengusap rambut dokja saat jam makan siang tadi

"Kamu menolak makan denganku dan memilih makan dengannya dengan alasan tidak lapar namun yang ku lihat di foto ini kmu dengan lahap memakan roti itu"

"T-tidak joonghyuk... bukan begitu maksudku" dokja ingin menggenggam tangan joonghyuk namun joonghyuk menepisnya kasar

"Kenapa kau berbohong dengan wajah seperti itu? Tidak sulit membohongiku kim dokja, kamu tidak perlu membuat expresi seperti kemarin malam hanya untuk bohong padaku"

"Aku.. aku tidak berbohong.. joonghyuk tolong percayalah"

"Hentikan kim dokja!... hentikan oke? Ku mohon... jika kau sangat membenciku kau bisa menghindariku... karena detik ini aku akan menjauh seperti maumu... terimakasih atas segalanya" joonghyuk tak menunjukkan wajahnya ia terus menunduk dan segera mengambil tasnya dan berlari pulang

"Tidak... yoo joonghyuk..." dokja terkejut sampai terduduk di lantai kelas yang kosong. Ia menatap bawah melihat lantai dengan mata yang berkaca kaca

Apa yang dia lakukan? Kenapa jadi begini? Padahal kemarin mereka baik baik saja dokja bahkan berjanji untuk tak pergi kemana mana namun apa ini?

Ia harus nengejar joonghyuk. Dokja kemudian bangun dan langsung pergi keluar untuk pergi kerumah joonghyuk

Namun saat ia sampai di gerbang ia malah mihat joonghyuk yang sedang berciuman dengan seorang gadia berambut putih kemudian mereka jalan bersama sembari menggenggam tangan satu sama lain

Dokja memegangi dadanya rasanya sangat sakit, ia tak pernah merasa sesakit ini, badannya jatuh ke bawah dan kemudian ia tak sadarkan diri.









"Dokja! Kim dokja! Kumohon bangun" mendengar suara yang terus memanggilnya dokjapun membuka matanya dan melihat gadis berambut hitam pendek menangis memegangi tangannya

"Siapa?" Tanya dokja dan membuat gadis itu gembira

"Dokja! Astaga kupikir kamu akan mati!" Gadis itu memeluk dokja dan kemudian kepala gadis itu di pukul pake kertas yang di gulung oleh sang ah

"Jangan meremasnya dia akan pingsan lagi" ucap sang ah membawakan dokja minum, setelah gadis itu melepaskan pelukannya dokja menerima minum dari sang ah dan meminumnya

"Sang ah kenapa aku disini?" Tanya dokja bingung

"Dokja... kamu menderita lemah jantung, mungkin ini karena keturunan ayahmu jadi kamu harus berhenti sekolah dan beristirahat oke?"

"Apa? Aku gak apa apa kok nih-- aduh--" dokja merasakan nyeri di dadanya dan itu membuat sang ah kawatir

"Ini demi kebaikanmu dokja... sepupu ibuku akan mengadopsimu untuk merawatmu apakah kamu tidak keberatan?" Dokja terkejut saat sang ah bilang hal seperti itu, kemudian ia mengingat joonghyuk jika joonghyuk ingin benar benar berpisah maka dokja akan menurtinya

"Bagaimana?"

"Baiklah aku setuju"

"Sepupuku tinggal di australia jika kamu setuju dia akan membawamu kesana... dokja, bagaimana hubunganmu dengan joonghyuk? Kalian belum berbaikan?" Tanya sang ah dan dokja menggeleng, dokja kemudian meremat dadanya dan kemudian menangis

"Sakit... hiks... disini rasanya sakit sekali... aku tidak bisa lagi melihatnya... jika aku melihatnya disini rasanya seperti di belah belah menjadi berkeping keping... hiks"

"Baiklah kami akan merahasiakan ini dari joonghyuk, lalu sepupuku akan datang besok pagi, persiapkan jawabanmu ya.." sang ah dan temannya setuju untuk tutup mulut dan tidak menceritakan hal ini. Kemudian mereka berdua menginap untuk menjaga dokja.

.
.
.
Tbc

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Where stories live. Discover now