Delapan belas

1.2K 57 1
                                    

Hari ini adalah jadwal Laut untuk cuci darah ia ditemanin oleh Reygan, sesuai janji nya kemarin Reygan meminta izin kepada guru dengan alasan ada urusan keluarga.

"gue takut" gumam Laut yang masih bisa didengar oleh Reygan

"lo pasti bisa" jawabnya dengan tersenyum kecil

Reygan menoleh kearah Laut lalu tersenyum dan menggenggam tangan Laut, mereka berjalan keruang dimana Laut akan melaksanakan cuci darah

"semangat" ucapnya menyemangati Laut

Reygan menunggu dikursi yang sudah disediakan, kurang lebih satu jam Laut cuci dan juga kontrol, ia dengan sabarnya menunggu Laut hingga selesai

"Laut, rajin rajin untuk cuci darah dan jika kamu rajin kamu akan segera sembuh" ucap dr.Mander yang baru saja keluar bersama Laut

"pasti dok, doain aja" sahutnya

"baik kalau begitu saya permisi dulu" ucap dr. Mander dengan senyum

Laut dan Reygan beriringan menuju kantin rumah sakit, ditengah perjalanan menuju kantin Laut tak sengaja menabrak seseorang.

Reygan memperhatikan orang itu dari atas hingga bawah, penampilan orang yang sempat Laut tabrak menarik perhatiannya, penampilan layak seorang bodyguard namun terlihat seperti preman.

"lo mau pesen apa? " tanya Laut, yang membuat Reygan tersadar dari lamunannya

"gue air mineral aja" jawab Reygan, Laut mengangguk mengerti

"mbak, aku pesen air mineral 2, nasi goreng 1, sama bubur ayam 1 ya" ucap Laut, mbak yang berada disana mengulangi pesanan Laut setelah semuanya sama seperti yang dipesan Laut, mbak kantin itu pamit untuk menyiapkan makanan.

"banyak banget? " tanya Reygan penasaran

"ya gapapa, lagi pengen aja" jawabnya tersenyum

Reygan tersenyum kearah Laut, ia mengelus kepalanya dan mencium kening Laut, yang membuat Laut langsung membuang mukanya kearah yang berlawanan.

Wajah Laut sudah memerah layaknya tomat matang, Reygan terkekeh geli melihar tingkah Laut sangat menggemaskan sekali dimatanya

"kenapa? " tanya Reygan, semakin membuat Laut malu

"ga, gapapa" jawab Laut

Pesanan Laut sudah datang dan dihidangkan, ia makan dengan lahap membuat Reygan sedikit lapar tapi tetap diam dan membiarkan Laut makan.

Reygan memperhatikan Laut makan, ia sudah meneguk ludahnya sendiri jujur saja ia juga lapar apalagi sebelum ia berangkat kerumah sakit ai belum menyentuh makanan sama sekali.

Kruk~ Kruk~

Terdengar suara dari perut Reygan, ia sedikit malu dengan Laut yang langsung menertawakannya, ia mengumpati perutnya itu dalam kondisi yang tidak tepat mengapa perutnya harus berbunyi

"haha, katanya ga laper" ejek Laut yang masih tertawa

"udah ini makan aja" ucap Laut setelah tawanya mulai mereda, ia sengaja memesan nasi goreng tadi agar Reygan yang bisa makan

"thanks" serunya, ia mulai melahap nasi goreng yang tadi Laut pesan

•••

"mau pulang atau ke taman dulu? " tanya Reygan

"taman deh, kalo dirumah bosen" ucap Laut

Reygan melajukan motornya, ia menyuruh Laut agar berpegangan ditubuhnya dengan sengaja Reygan melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata sehingga mau tak mau Laut memeluk dirinya dari belakang.

Tangan kecil Laut melingkar dipinggang Reygan, dari arah depan ia sudah senyum-senyum sendiri mungkin jika ada orang yang menyadarinya pasti akan mengira Reygan gila.

"sialan, jantung gue kenapa" umpatnya

Sama hal nya seperti Laut jantung nya yang berdetak tak karuan membuatnya takut untuk memeluk Reygan, namun ia juga takut untuk melepaskannya karena Reygan yang melajukan motor dengan cepat.

"argh, sialan jantung gue" batin Laut

Laut dan Reygan berkeliling taman kota, terlihat dari wajah Laut ia sangat senang diajak berkeliling, Reygan sempat menawari Laut makanan kaki lima namun ia menolak dengan alasan belum lapar

Laut berlarian layaknya anak kecil yang ditemani oleh abangnya, Reygan tidak habis pikir dengan tingkah laku Laut jika disekolah ia akan menjadi seseorang yang kaku tapi jika diluar beda lagi

"lo cantik" gumamnya

Reygan mengikuti Laut dari belakang, ia melihat Laut yang lain bukan Laut yang ia kenal dulu, Laut yang sekarang adalah seorang Laut yang ceria mudah menerima orang baru

"Rey, sini" panggil Laut

Reygan melangkah kearah Laut, ia tersenyum kecil menatap Laut yang sedang memakan cilok yang ia beli tadi

"enak banget, mau gak? " ucap Laut

Reygan mengangguk, "mau, tapi suapin" ucapnya, mampu membuat Laut tersipu malu











Jangan lupa mampir ke sosial mediaku
IG: @sabitainheree
Tiktok: @inii_bitaa

Jangan lupa mampir ke sosial mediakuIG: @sabitainhereeTiktok: @inii_bitaa

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Jangan lupa voment karena voment itu gratismaaf kalo alurnya kurang nyambung sama chapter sebelumnya, tandai saja jika ada typo yang ada disetiap paragraf atau kalimat

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jangan lupa voment karena voment itu gratis
maaf kalo alurnya kurang nyambung sama chapter sebelumnya, tandai saja jika ada typo yang ada disetiap paragraf atau kalimat.
see you next part
tbc.

Obsesi si ketosOnde histórias criam vida. Descubra agora