Sebelas

2.2K 84 0
                                    

"siapa dia sebenarnya, mengapa dia dengan bebasnya menyentuhku? "
~Laut










Hari ini adalah hari dimana Laut pulang kerumahnya, ia sudah sembuh dan akan kembali lagi kerumah sakit tepat dua minggu sekali untuk melaksanakan cuci darah.

"dad, motor Laut kemana? " tanyanya dengan memainkan ponsel milinya

"kalo ngomong itu lihat ke orang yang diajak bicara, motor kamu ada di garasi" jawab Farhan dengan sedikit menegur anaknya agar tidak mengulangi kesalahannya

"hehe, maaf dad" ucap Laut cengengesan

"yasudah, sekarang kamu masuk ke kamar dulu istirahat kamu baru saja keluar dari rumah sakit" titah Farhan

Laut mengangguk "yaudah, Laut ke atas dad" ucap nya, ia mencium kedua pipi Farhan kemudian berjalan kearah kamarnya.

Laut menatap langit langit kamar nya, ia sangat bosan apalagi saat ini ia tidak diperbolehkan oleh Farhan untuk keluar rumah dulu.

"ck, bosen banget" gerutunya

Laut tidak ada aktivitas apapun ia hanya bisa bermalas malasan dikamarnya, apalagi saat ini teman temannya sedang berada disekolah.

Farhan dan Sekar sempar meminta Laut untuk ambil homeschooling saja, agar ia tak merasakan lelah apalagi Laut memiliku penyakit yang cukup parah.

"apa gue cari tau pasal hilangnya kembaran Laut asli aja ya? " pikirnya sejenak, ya ia harus mencari tau dan mencari keberadaan kembaran Laut

Laut berdiri ia berjalan kearah meja belajarnya, ia mengambil laptop kemudian mengotak atik laptop tersebut.

"bener sih dugaan nya sih Laut dia ga salah, cuma masalahnya kenapa penculik ini susah banget buat cari tahu asal muasal nya" gumamnya, Laut terus saja berpikir sampai sampai ia heran penculik ini sangat pandai

"atau jangan jangan nih penculik, atau si orang tuanya Dina tuh sebenernya bukan orang yang mudah buat dibongkar ya data pribadinya" ujar nya

Laut terus mengotak atik laptop yang ada ditangannya, benar saja data orang tua Dina sangat lah susah diketahui, siapa sebenarnya orang tua Dina ini? apakah dia orang penting sehingga susah untuk dicari tahu riwayat hidupnya?

Laut tidak putus asa sampai disana, ia masih dengan laptopnya ia masih mencari tahu keberadaan kembarannya Laut yang asli.

••••

Sudah saat nya Laut dan kedua orang tuanya untuk makan malam, setelah makan Laut diharuskan untuk minum obat yang sudah ditebus diapotik rumah sakit kemarin.

Dokter menyarankan untuk Laut libur beberapa waktu dulu dari sekolahnya, apalagi kondisi Laut belum sepenuhnya pulih ditambah penyakit yang diderita oleh Laut.

"mom, boleh ga besok Laut sekolah aja?" tanyanya berhati hati

Sekar menggelengkan kepala "tentu gak boleh dong, kondisi kamu belum sepenuhnya baik sayang ikuti kata dokter ya" jawab Sekar

Laut hanya bisa mengangguk pasrah saja, ia tak bisa apa apa jika Sekar sudah berkata seperti itu, Sekar dan Farhan berbeda jika Farhan masih bisa untuk dirayu maka Sekar sebaliknya ia akan sangat sulit untuk dirayu.

Sebenarnya Laut ingin merayu Sekar agar mengizinkan nya untuk kembali bersekolah namun ia diam saja tak membantah, apalagu Laut sangat membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk memberantas keamanan data data milik keluarga Dina.

"yasudah, Laut mau kembali ke kamar ya mom dad, kepala Laut juga sedikit pusing" ucapnya, ia memegangi kepala nya kemudian berjalan kearah tangga untuk kembali ke kamarnya

"dad, apa gak kita bikinin aja lift dirumah ini apalagi sekarang kondisi Laut udah beda dari sebelumnya" ucap Sekar sedikit khawatir akan kondisi Laut

"nanti aku pikirin lagi ya, kamu gausah khawatir" jawab Farhan sambil mengelus bahu istrinya, kemudian ia mencium pucuk kepala milik istrinya

Laut sebenarnya masih berada ditangga, belum sampai keatas ia melihar adegan mesra yang dilakukan oleh Farhan dan Sekar hanya bisa memutar bola matanya malas

"dih, udah tua masih sempat sempatnya romantis gitu" batinnya

Laut segera kembali ke kamarnya, ia merebahkan dirinya diatas kasur yang empuk apalagi saat ini ia juga sudah mulai mengantuk.

Laut menghidupkan musik untuk menenangkan pikirannya, ia memilih lagu lagu yang cukup sedih dan yang sangat bisa membuat pikirannya menjadi tenang.

"makin ngantuk gue, udah ah matiin aja gue udah ngantuk berat" ujarnya, ia mematikan musik yang ia nyalakan tadi kemudian kembali ke kasurnya untuk tidur.

Dari depan pintu kamarnya, ada sosok laku laki-laki yang sedang berdiri ia menatap Laut dengan tatapan yang cukup tajam dan senyuman yang sulit diartikan.

Ia mulai mendekati Laut, kemudian memeluknya ia juga mencium kening dan pipi Laut, Laut sempat terusik karena laki laki itu namun kembali tidur disaat laki laki tadi menenangkan nya.

"sttt, tidur yang nyenyak manis" ucapnya dengan senyum miring

'dia' keluar dari kamar Laut lalu menutup kembali pintu kamar Laut, benar saja 'dia' sudah benar benar tidak ada didepan pintur kamar Laut.

Laki-laki tadi sudah pergi dari rumah Laut, ia juga meninggalkan beberapa hadiah untuk Laut, ia menaruhnya diatas nakas milik Laut.




















maaf ya semuanya aku beberapa hari lalu ga bisa update karena ada beberapa hal yang harus aku lakuin di dunia asliku.
mohon pengertiannya terimakasihh...

jangan lupa vote karena vote itu gratis
thanks and see you next part
tbc.

Obsesi si ketosWhere stories live. Discover now