Dua

4.9K 170 7
                                    

Lana perlahan membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah ruangan yang bernuansa putih ia juga mencium bau obat.

"pasti, dirumah sakit nih gue yakin" pikir Lana

Ia mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan itu, tidak ada satupun orang menunggu nya didalam sana.

Lana perlahan mencoba untuk duduk, ia memegangi kepalanya yang terasa sakit. Ia mencari ponsel milik Laut, raga yang ia tepati saat ini.

"wah parah, gada kah satu orang pun yang menemani Laut disini" gumamnya dengan sedikit kesal

Ia berjalan kearah kamar mandi dengan tongkat infus yang ia pegang ditangan sebelah kanan, ia mencoba meraih gagang pintu kamar mandi.

Namun ketika ia ingin membuka pintu, ternyata ada wanita yang kelihatannya sudah cukup umur.

"hey, anak mommy mau kemana? " tanya wanita tadi yang menyebut dirinya sebagai ibu Laut

"itu, bu eh maksudnya mom Lan- laut mau ke kamar mandi sebentar" jawab Lana, ia menyumpah serapahi mulutnya yang hampir saja keceplosan

Mommy Laut menganggukan kepala, ia membantu putri semata wayang nya itu untuk masuk kedalam kamar mandi.

Lana memandang wajah Laut dengan kagum, ia heran kenapa Laut sering dibully padahal ia cantik dan juga pintar.

Bahkan kedua abangnya menjauhi Laut, karena mereka merasa malu dengan adik perempuan mereka.

"lo cantik banget si La, kenapa bisa sih lo dibully kayak gitu" gumam Lana sambil terus memandang wajah cantik yang dimiliki Laut

Lana akhirnya keluar dari kamar mandi, ia kembali berbaring diatas kasur rumah sakit, Lana memandangi wajah sang ibu yang dimiliki oleh Laut.

"Ayo makan, kata dokter siang nanti kamu udah bisa pulang" ucap Mommy Laut, atau Mommy Sekar

Lana menangguk, perlahan Sekar mulai menyuapi Lana dengan bubur yang sudah ia beli tadi dikantin

"Daddy, nanti dia yang jemput kita sekarang Daddy kamu lagi kerja" terang Sekar sambil terus menyuapi bubur ayam kedalam mulut Lana

(mulai dari sini kita panggil Lana sebagai Laut, dan cerita ini akan berfokus ke kehidupan Laut)

"Mom, aku boleh tanya? " ucap Laut dengan rasa canggung yang ada di hatinya

"boleh, tanya aja" jawab Sekar dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajah nya

"aku udah berapa lama dirumah sakit? " tanya Laut kembali, setelah diizinkan untuk bertanya

"udah hampir satu minggu kamu dirumah sakit" jawab Sekar dengan raut muka sedihnya, ia menunduk kemudian mengangkat lagi kepalanya

Sekar mengelus surai rambut milik Laut anaknya, ia sesekali mencium pucuk kepala Laut.

"mom punya kabar yang mungkin kamu ga bakal setuju" ucap Sekar dengan sangat berhati-hati

"apa itu mom? " tanya Laut

"mommy akan menyekolahkan mu lewat online saja, dengan kata lain kamu akan home schooling" jawab Sekar

Laut menggeleng tak setuju "tidak usah mom, Laut mau sekolah kayak biasa aja" Laut menolak permintaan mommy nya

"nanti mommy bicarakan lagi sama daddy kamu y - " belum sempat Sekar melanjutkan perkataannya Farhan atau Daddy dari Laut sudah memotong omongan Sekar

"baik, daddy biarkan kamu untuk bersekolah seperti biasa tapi daddy harap kamu akan menjaga diri kamu dengan baik dan akan Daddy pindahkan sekolah mu" Ucap Farhan dengan tegas

Laut mengangguk menyetujui perkataan daddy nya, ia tak masalah jika ia akan dipindahkan sekolah.

Farhan menghubungi salah satu sekolah terbaik dikotanya, ia mendaftarkan anaknya tak butuh waktu lama Laut diterima disana.

"oke, lusa kamu sudah bisa kembali sekolah disekolah yang baru" ucap Farhan

Akhirnya mereka sudah berada dikediaman milik keluarga Bumantara, disana sudah ada kedua abang Laut mereka tampak tak suka dengan keberadaan Laut.

Namun Laut tak perduli dengan tatapan yang mereka tunjukan kepadanya, ia seolah tak melihat mereka.

"mom, dad Laut keatas ya mau istirahat" pamit Laut kemudian kembali keatas untuk beristirahat dikamarnya

Laut sudah sampai didepan pintu kamar milik jiwa yang sesungguhnya, Laut berdoa agar kamar Laut yang asli tidak membuat matanya sakit.

"semoga kamarnya nyaman" batinnya

Saat memasuki kamar itu, Laut bernafas lega nuansa kamar Laut sangat bagus bahkan cat di dindingnya berwarna abu-abu putih kamarnya yang rapi membuat siapa saja betah tidur disana.

Laut melangkah masuk kedalam kamarnya, ia mengedarkan pandangannya kesetiap sudut kamar Laut berdecak kagum dengan semua yang berada didalam kamarnya

"gila, ini mah barang barang nya branded semua" ucap nya dengan rasa kagum

Laut merebahkan dirinya diatas kasur empuk, kemudian beranjak menuju ke salah satu ruangan yang ia ketahui adalah walk in closet milik Laut yang asli.

Ia memandang kagum dengan baju baju yang Laut punya, ia mencari baju yang kurang bahan.

"wih keren, ternyata selera gue ma dia hampir sama" ucap Laut

Ia mencoba satu persatu baju yang Laut punya, ia juga mencoba sepatu yang ia punya.

Tak selang berapa lama seorang pelayan mengetuk pintu dan memberikan baju sekolah untuk Laut, pelayan itu menaruh baju milik Laut didalam lemari khusus baju sekolah.

Pelayan yang mengantarkan baju seragam sekolah milik Laut, akhirnya mengundurkan diri dan kembali pada tugas nya.




Tbc.

Obsesi si ketosWhere stories live. Discover now