Namun, ada sesuatu yang terjadi.
Tak biasanya dia men acuhkan diriku saat aku menyapanya.
Aku tetap tak ambil pusing, aku masuk ke dalam kelas.
Hingga saat pulang tiba, aku seperti biasa hendak mengajaknya pulang. Saat aku mau memanggilnya, orang itu langsung cepat cepat pergi keluar.
Tatapannya tak lagi ramah, melainkan seperti kesal.
Aku cepat cepat mengejarnya.
Saat sampai di gerbang aku menepuk pundaknya.
"Adrian? Kamu marah?" Itu tanyaku. Dia menggeleng namun datar.
"Ayo Ian!" Ajak temannya, Adrian pun langsung naik ke motor itu tanpa berpamitan padaku.
Hatiku terasa mencelos sakit. Apa ada yang salah? Apa ada sesuatu yang terjadi kemarin?
Besoknya aku kembali menyapa dirinya, namun dia tak menyapaku balik. Masih seperti kemarin. Acuh dan tak mau menyapaku.
Bahkan 5 hari terus seperti itu yang membuatku frustasi sendiri.
Aku pun duduk bangku yang ada di gerbang sekolah. Menyandarkan punggungku yang lelah.
Tiba-tiba Putri datang menghampiriku, yang membuat diriku harus terpaksa tersenyum hanya untuk membalas sapaannya.
"Belom pulang Nay?" Tanya nya. Aku diam tak menjawabnya.
"Tumben bener. Biasanya kamu kan suka bareng si Adrian."
"Iya. Aku juga ga ngerti." Aku menghela nafas, oh ayolah aku sedang tak mau membahasnya.
"By the way, Mega kemarin ngomong sesuatu di grup." Aku menoleh ke arahnya seraya penasaran.
"Grup apa?"
"Grup yang itu lohhh! Oh kamu ga masuk ya?"
Aku menggeleng. Haha, oh iya. Aku kan emang tidak ada yang menganggap ku ada. Mereka buat grup tanpa ada aku.
Aku di kelas hanya berteman dengan teman sebangku ku.
"Koar apa?" Tanya ku.
"Tentang kamu sama Adrian."
Deg.
"Kalau ngomong jangan kaya gitu. Aku sama Adrian ga ada hubungan apa apa!"
"CK! Bukan kaya gitu! Tapi ngomongin kamu." Mengerutkan dahi bingung.
Dia memperlihatkan isi chat tersebut.
"Kan kamari urang teh pulang bareng kan jeung si Adrian. Tapi lobaan jeung babaturan SMP hungkul. Terus kan pa curhat curhat." (Kan kemarin aku pulang bareng sama si Adrian, Tapi banyakan sama temen-temen yang di SMP. Terus kita saling curhat)
"Tah aing teh kan herey herey kitu tentang crush. Inti nya mah kaya ngebahas orang yang disukai sama orang yang menyukai kitu. Terus si Adrian nyeletuk gini. 'naon sih crush crush crush! Urang dong! Gada orang yang suka aku." (Nah aku tuh kan bercanda tentang crush gitu. Intinya mah kaya ngebahas orang yang di sukai sama yang menyukai gitu. Terus si Adrian tiba-tiba bilang gini 'apaan sih crush crush crush! Aku dong! Gak ada orang yang suka aku.)
YOU ARE READING
Sampai Sini | On Going
Teen Fiction𝘼𝙠𝙪 𝙧𝙚𝙡𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙥𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙠𝙞 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙧𝙤𝙩𝙤𝙖𝙧-Naya Kalau di pikir-pikir lagi, banyak kenangan yang tidak tahu harus di...
7. Kita sempat Asing
Start from the beginning