chapter 31

16.3K 533 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Tidur dari seorang pria bermarga Alber ini mulai terusik. entah hal apa yang telah mengganggu tidur nya. padahal ia sendiri baru beranjak tidur satu jam yang lalu. mau tidak mau, ia terpaksa membuka netra miliknya. hingga tak sengaja netra nya bersirobok dengan netra cokelat milik putrinya.

" Sweety, " gumam nya pelan dengan begitu terkejut melihat hal yang terjadi didepannya.

" Dad, " panggil Xavia sembari melayangkan sebuah senyuman tipis dari bibir pucat nya.

Tanpa berpikir panjang, Anthony langsung saja beranjak dari sofa yang memang berada di ruangan itu untuk menemui sang permata hatinya. ia memeluk putrinya dengan begitu erat seakan tak akan pernah melepaskan nya sedetik pun.

" Sweety, are you okay? " tanya Anthony dengan guratan khawatir.

" Apa ada yang sakit hm? katakan pada daddy, sayang "

" Jangan membuat Daddy khawatir! " ucap Anthony dengan bibirnya yang menyerocos tanpa henti dan kini telah melepaskan pelukan eratnya.

" Dad, i'm okay and i miss you so much, " jawab Xavia dengan binaran matanya yang terpancar sebuah kerinduan yang teramat dalam.

Lagi-lagi, kedua tangan kekar Anthony langsung menyambar tubuh putri nya. ia memeluk putrinya dengan begitu erat untuk membalas segala kerinduan mereka.

" Daddy, i'm scared. please don't leave me! " ujar Xavia ditengah-tengah pelukan sang ayah.

" Di sana gelap dan sesak. aku tidak mau berada disana lagi. aku takut, " lanjut Xavia dengan isakan tangisnya yang mulai terdengar.

" Maafkan daddy sayang "

" Daddy gagal menjaga mu. daddy mengingkari janji kepada mommy mu untuk selalu melindungi mu,  " sahut Anthony dengan begitu sendu melihat keadaan putrinya yang sekarang terlihat begitu rapuh.

" Jangan tinggalkan aku sendiri! " seru Xavia.

" Daddy akan selalu bersama putri daddy, " balas Anthony dengan mantap.

" Promise? "

" Jangan menangis! daddy tidak akan berjanji. tapi daddy akan selalu membuktikan sendiri, " ujar Anthony sembari mengusap buliran air yang mengalir membasahi wajah cantik putrinya.

" Mereka jahat. aku tidak akan pernah pergi kesana lagi, " ucap Xavia lirih.

Ditengah-tengah pembicaraan sepasang anak dan ayah itu, tiba-tiba terjeda beberapa saat karena terdengar bunyi deretan pintu yang terbuka.

Melihat siapa yang telah masuk keruangan itu, Xavia pun terheran. kenapa ditengah malam ini malah ada Gus Mahen dan juga Ning Kirana disini?

Begitupun dengan sepasang suami-istri itu. mereka tak kalah terkejut melihat seseorang yang mereka nanti akhirnya membuka matanya lagi.

Setengah jam yang lalu sepasang suami-istri tersebut memutuskan untuk pergi ke musholla rumah sakit berniat untuk melakukan sholat tahajud sekaligus mendoakan kesembuhan putri sulung mereka.

Tak disangka, jika Allah telah mengabulkan doa mereka secepat ini.

" Ziya, " gumam Gus Mahen.

" Putri ku Ziya, kamu baik-baik saja nak? " tanya Ning Kirana sesaat setelah ia sampai dihadapan Xavia.

" Dad, " cicit Xavia pelan sembari melirik daddy nya.

" Mereka menunggu kamu sadar sayang, " jelas Anthony karena mengerti akan kebingungan putrinya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Where stories live. Discover now