brutal

229 13 0
                                    

Kirana menghela nafas berkali-kali saat melihat kelakuan pria bertindik yang sama sekali tidak pernah menganggapnya ada ini. Rasa cintanya kepada pekerjaannyalah yang membuatnya harus rela bersanding dengan pria searogan Suga Martinez. Pria yang beberapa tahun lalu dia nikahi atas dasar butuh sama butuh.
Hubungan simbiosis mutualisme yang selalu pria itu terapkan membuat Kirana muak. Sebagai seorang wanita taat beragama dia sadar jika dirinya salah langkah tetapi keadaan pula yang menyeretnya dalam pernikahan tanpa dasar ini.
Cara pria itu menatapnya seolah penuh dengan ejekan, cara dia duduk dan cara dia menilai orang sepertinya memang tidak baik. Apalagi saat memanggil namanya yang notabennya sekarang sudah menjadi istri sahnya. Harusnya enak untuk didengar setiap harinya. Ya meski tujuannya menikah hanya ingin membahagiakan neneknya tetapi Kirana juga butuh kehangat dalam berumah tangga yang sama sekali belum pernah dia rasakan sebelumnya.
‘Wanita bertudung’ Panggilan yang selalu dia dengar saat pagi hari hingga menjelang malam.
Seatap tetapi tidak sehati, sepemikiran tetapi tidak pernah bertukar kata. Sejalan tetap sering memungkirinya hingga Kirana menyerah ditahun ketiga pernikahannya. Tidak ada gunanya dia tetap bertahan hidup dengan pria yang sama sekali tidak memberinya kenyamanan.
Harta melimpah, fasilitas memadai dan tidak pernah kekurangan uang sepeserpun seperti tahun sebelum-sebelumnya. Sedangkan neneknya bisa merasakan hidup layak tanpa harus mengais rejeki dengan cara mengorek tempat sampah lagi. Harusnya Kirana banyak bersyukur tetapi nyatanya beban hatinya tidak bisa bertahan lagi dan memilih untuk menyerah.
“Mari kita akhiri saja mas.” Ucapnya lirih sembari menahan rasa sesak yang bergejolak didalam dadanya. Perasaan tidak tahan bercampur dengan penyesalan seolah mendorongnya untuk mengucapkan hal itu. Hal yang tidak seharusnya dia ucapkan sebelum Martinez sendiri yang mengucapkan dan itu sudah tertulis diatas perjanjian pra nikah.
Martinez yang sedikit demi sedikit mulai menerima kehadiran wanita bertudung itu hanya bisa mengeryitkan keningnya, dia ingin menolak tetapi gengsinya menolaknya. Gengsi yang terlalu tinggi tidak ingin mengalahkan rasa cintanya yang mulai tumbuh tidak seberapa besar itu. Ditatapnya Kirana dari atas kebawah, seolah mencari keberadaan rasa menariknya tetapi Martinez tidak juga menemukan letak keindahan yang dia inginkan disana tetapi yang membuatnya heran kenapa bisa dia begitu merindukan wanita itu saat dikantor dan juga saat berkumpul dengan sahabatnya. Heran bukan? Tetapi inilah kenyataannya. Suga Martine sudah menaruh hati kepada wanita bertudung yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan akan bisa menggantikan posisi mantan kekasihnya.
Tidak kunjung mendapat jawaban, Kirana memutuskan untuk mengurungkan niatnya berbicara lebih panjang lagi kepada suaminya. Percuma jika sudah tidak ada respon sama sekali. Seperti yang sudah-sudah dia alami, Matinez akan beranjak lalu meninggalkannya begitu saja jadi sebelum itu terjadi alangkah baiknya jika Kirana yang mendahuluinya dan memilih untuk berbalik meninggalkan suaminya.
“Kenapa?”
Pada ahirnya suara berguna itu menggema dan membuat langkah Kirana terhenti tanpa balik badan menatap Martinez.
“Aku menyerah mas!” Berat memang saat butiran cinta sudah menguasai hatinya. Niat hati ingin tetap bertahan meski hanya mendapatkan cinta sepihak tetapi raga sudah tidak mampu lagi menampung perasaan cemburunya saat sang suami selalu membawa teman wanitanya berkunjung kerumahnya bergantian.
Hati wanita mana yang kuat jika keberadaannya selalu dianggap tidak ada. Dia bukan menikah untuk menjadi pajangan tetapi dia memutuskan untuk menikah berharap ada perubahan. Seperti kata orang jika sudah terbiasa bersama akan tumbuh rasa cinta tetapi nyatanya? Heh! Semua hanya bayangan semu semata.
Tiga tahun lamanya dia menunggu dan bertahan namun yang dia dapatkan hanya rasa sakit dan sakit lagi.
Harapan keluarga Martinez sirna karena memang bukan Kiranalah yang mampu menaklukan anak mereka. Sikap arogan pria itu tidak kunjung memudar, Martinez akan selamanya menjadi pria seperti itu. Pria bebas yang tidak suka dikekang dan diatur.
“Untuk?”
Kirana menghela nafas panjang. Dia juga heran apa yang sebenarnya bersarang diotak pria itu?
“Untuk semuanya! Sikap mu dan juga keangkuhanmu.”
Suara Kirana terdengar begitu tertekan namun tidak dengan Marinez. Dia mengulas senyumnya sambil berkata. “Tidak semudah itu! Apa kau pikir aku akan melepasmu begitu saja?” terdengar decihan mengejek. “Jangan harap.”
Tanpa menunggu reaksi sari Kirana lagi, Martinez segera berdiri dari duduknya melangkah mendekati wanita bertudung yang selama ini dia jaga keimanannya. Dia masih ingin menjaga kesucian istrinya, dia bukan pria yang baik untuk wanita sebaik dan secerewet Kirana.
Martinez hanya ingin menunggu waktu yang tepat saja untuk menjadikan Kirana istrinya sepenuhnya. Tidak ada perjanjian hitam diatas putih dan tidak ada yang namanya keterpaksaan.
Perasaan cintanya mulai tumbuh dan wanita yang selama ini dia jaga malah ingin menyerah kepadanya. Lalu apa gunanya dia menahan gejolak dalam dirinya semala ini?
Baginya wanita berhijab seperti Kirana memang tidak sepatutnya mendapatkan pria seperti dirinya yang hanya mementingkan kesenangannya sendiri. Tetapi kenapa hatinya seolah menolak untuk melepaskan wanita yang hampir tiga tahun dia nikahi itu?
Tidak ini tidak akan semudah itu terlepas darinya. Martinez harus segera mengakhirinya sekarang.
Diraihnya pundak Kirana dikecupnya dengan lembut pundak istrinya meski tubuh itu tertetutup rapat oleh pakaian syar’inya Martinez sama sekali tidak memperdulikannya.
Tangannya mulai menjulur mensejajarkan dengan tangan Kirana, menyentuhnya perlahan dan mulai menyelipkan jemarinya diatara jemari-jemari lembut yang biasa menggenggam tasbih itu.
Apakah ini termasuk dalam kekuatan doa sepertiga malam? Pria brutal itu kini membutuhkannya. Membutuhnya sebagai istri yang sesungguhnya. Benarkah demikian? Atau hanya perkiraan Kirana saja.
Tetapi yang menjadikan Kirana istimewa adalah cara berpakaiannya mampu merubahnya menjadi wanita berkelas yang mampu menjaga harkat dan martabat suaminya. Itulah yang dipirkan Suga Martinez saat ini.

Scandal Tuan MudaWhere stories live. Discover now