chapter 30

16.9K 539 12
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Dengan tubuh gemetar, Anthony memaksakan dirinya untuk memangku kepala putrinya.

" XAVIA BANGUNLAH! "

" Daddy mohon, " ucap Anthony dengan begitu lemah melihat keadaan putrinya yang begitu mengkhawatirkan.

" Tuan, sebaiknya segera bawa nona Xavia ke rumah sakit agar darahnya tidak terus mengalir, " sahut John.

Tanpa basa-basi, Anthony langsung saja menggendong tubuh lemah putrinya untuk diberikan perawatan. ia begitu khawatir, jantung nya kian berdetak begitu kencang. inilah yang ia takutkan. melihat Xavia terluka sedikit saja sudah membuat dirinya begitu bergejolak. apa lagi jika hal yang lebih parah dari ini terjadi. apa yang akan terjadi pada diri Anthony?

" Biarkan aku ikut menemani putriku, " sahut Ning Kirana.

Anthony terdiam menatap Ning Kirana. ada rasa khawatir yang jelas-jelas tercetak di wajahnya.

" John, urus semua ini. aku ingin pelaku segera di ringkus. dan bawa ke tempat biasa, " ujar Anthony kepada John.

" Baik tuan. segera saya laksanakan, " jawab John dengan patuh.

" Kalian jika ingin ikut segera, " ucap Anthony menginterupsi mereka sebelum akhirnya ia berlari dengan tergesa-gesa membawa Xavia di gendongan nya.

Ning Kirana, Gus Mahen, Gus Varo serta kedua orangtuanya pun ikut pergi menyusul Anthony.

Sisanya akan bertugas menjaga pesantren.

" Apa ini perbuatan mereka? " batin seorang gadis yang tak lain adalah Ning Amara.

" Maafkan aku kak "

•••

Sementara disisi lain, penampilan Anthony sudah acak-acakan. bahkan bercak darah milik Xavia pun telah tertinggal dibeberapa bagian kemeja milik nya. tapi bukan itu yang harus dipikirkan sekarang. yang terpenting adalah keselamatan putrinya.

" Ya Rabb, tolong selamatkan putriku, " batin Anthony memohon kepada sang pencipta.

" Putri kita mas, " gumam Ning Kirana dengan menangis tersedu-sedu mengkhawatirkan keadaan putri sulungnya.

" Tenang sayang. Ziya akan baik-baik saja, " sahut Gus Mahen menenangkan istrinya.

" Kamu yang tenang. in syaa Allah Xavia akan baik-baik saja, " ujar sang ibu dari Gus Varo.

Setelah bermenit-menit lamanya, akhirnya seseorang berjas putih yang ditunggu-tunggu kedatangannya pun telah tiba.

Langsung saja mereka berdiri dari tempat duduk mereka dan segera menghampiri sosok pria yang menjabat sebagai dokter tersebut.

" Bagaimana keadaan putri saya? "

" Apa dia baik-baik saja? "

" Tidak ada hal yang serius kan? "

Pria yang menjabat sebagai dokter itu kebingungan untuk menjawab pertanyaan bertubi-tubi yang mereka lontarkan. ia berpikir pertanyaan siapa dulu yang akan ia jawab terlebih dahulu.

" Jangan diam saja! " gertak Anthony tidak sabaran.

" Tidak ada masalah serius pada nona Xavia. hanya saja kepalanya sedikit terluka. dan hal itu akan membaik beberapa hari kedepan," jelas dokter tersebut yang dimana dapat menghilangkan semua pikiran-pikiran buruk yang ada didalam diri mereka.

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang