Prolog

66 16 0
                                    

'Apa kau tahu saat di mana semesta ini sudah tak menarik lagi bagimu? Aku menantikan gugurnya selembar daun terakhir untuk melihat bagaimana semesta akan menyambut kehadiranmu'

------

"Maafkan aku, Yang Mulia," ucap seorang gadis berbaju zirah yang kini sudah siap untuk menghunuskan pedang di tangannya.

Sang Ratu yang berdiri di balkon istananya berbalik, menatap gadis itu dengan wajah tenang.

"Aku yang menginginkannya sejak awal. Setiap saat kristal ini mencoba menguasaiku, aku telah melukai banyak orang karena diriku yang lemah ini," ucap Sang Ratu dengan sayu. Ia memegang kristal yang berkilau di tangannya.

"Berjanjilah untuk tetap hidup," gumam Sang Ratu pada gadis di hadapannya. Gadis itu pun hanya bisa meneteskan air matanya sembari mengangguk.

"Maaf. Maafkan aku-"

"Tapi Yang Mulia adalah harapan terakhir Alvlora."

"Ap-"

Jleb!

Pedang perak di tangannya telah ia hunuskan dan menembus punggung sekaligus kristal yang di dekap Sang Ratu. Darah segar keluar dari balik punggungnya, mengotori gaun putih cemerlangnya yang kini dilumuri darah.

Gadis itu merapalkan sebuah mantra hingga cahaya terang memancar menyelimuti pedang perak miliknya. Sang Ratu pun ambruk dalam dekapan gadis itu.

"Pada akhirnya kristal tidak dapat dihancurkan." Gadis itu terdiam ketika melihat kristal itu melayang dan terbagi menjadi tujuh bagian. Mereka di selimuti oleh sihir hitam.

Ratu melenguh merasakan luka di tubuhnya. "K-kau... Kau bekerja sama dengannya untuk menahan roh milikku agar tetap hidup," ucap Sang Ratu dengan sisa-sisa tenaganya.

"Karena hanya Yang Mulia yang bisa menyelamatkan Alvlora," ucap Lilyna dengan suara bergetar. Jemarinya membelai lembut wajah Sang Ratu yang sudah terlihat sangat pucat.

"K-kau terlalu mempercayaiku." Sang Ratu tersenyum, ia menggerakkan jemarinya dengan sisa-sisa kekuatannya.

Dengan mulut bergetar Sang Ratu berkata, "Dalam cahaya semesta. Aku, Ashley Carolina Everra, mengeluarkan titah terakhirku sebagai Ratu di tanah ini. Jangan biarkan kekuatan jahat menguasai kristal Lunar... sembunyikan mereka ke segala penjuru Alvlora untuk- uhuk uhuk!"

"Yang Mulia!" Gadis itu menyalurkan sihirnya untuk membantu Sang Ratu agar tetap sadar.

"A-aku mengutus delapan penjaga... untuk menyelesaikan kutukan tak berujung ini dan memurnikan kristal itu kembali." Sang Ratu memejamkan matanya, menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Tangan Sang Ratu bergerak, membelai halus wajah gadis yang berada di hadapannya. "Semoga kedamaian kembali menghampiri Alvlora," gumam Sang Ratu dengan senyum yang terukir di wajah cantiknya. Senyum yang merupakan akhir dari perjuangannya.

Sang Ratu telah tiada.

Gadis itu tertegun. Matanya terpaku pada ketujuh kristal yang mulai menghilang.

"Aku berhasil membawa sebagian rohnya. Yang Mulia bisa kembali dalam diri Ratu selanjutnya. Dengan begitu, dia akan-"

"Aku mengerti. Sisanya serahkan padaku... Kegelapan sudah menyelimuti tempat ini. Setidaknya kekuatan kristal itu melemah karena Ratu telah tiada," gumam gadis itu dengan tatapan kosong.

"Aku tahu, tapi Ernest dan Kakakmu telah gugur di medan perang. Lazyra yang... membunuh mereka."

Gadis itu mengepalkan tangannya dengan air mata yang mengalir deras di kedua pipinya. Ia tak ingin ada korban lagi setelah ini.

"Terima kasih, Aidan. Kembalilah ke barisan mereka sebelum ada yang mencurigaimu. Aku akan menyelesaikan semuanya," gumam gadis itu seraya meletakkan tubuh Sang Ratu dengan hati-hati. Ia lalu mencabut pedang perak yang masih tertancap di perut Sang Ratu.

"Tapi-"

"Percayalah padaku," ucapnya. Aidan tertegun ketika melihatnya tersenyum dengan tulus. Gadis itu membentangkan kedua sayap di tubuhnya, matanya menatap nyalang peperangan di luar sana.

"Aku di sini untuk melanjutkan tugasnya. Untuk menghentikan perang berdarah ini."

***

TBC

Selamat datang di dalam dunia imajinasiku yang terpendam selama dua tahun ini🙃

Akhirnya ada kesempatan dan keberanian buat publish cerita fantasi ini, ya ampun! Dan terima kasih bagi para pembaca yang sudah berkesempatan mampir, semoga kalian suka? (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

Pokoknya ikuti terus kisahnya ya! Jangan lupa untuk vote dan komen!👍

The Miracle Of CrystalsWhere stories live. Discover now