TWENTY ONE ( NI JUU ICHI )

164 82 236
                                    

( RYU )

"Ryugamine Ryuichi." sahut Davin sebelum aku menjawabnya. "Benar, bukan?"

Aku tersenyum tak percaya, aku yakin dia sudah mencurigai siapa aku sebenarnya. Tapi, apa karena hal sekecil itu saja dia bisa memperkirakan semuanya?

"Tentu saja bukan hanya Zion yang membuatku menyadari itu." ucapnya seakan membaca pikiranku.

"Awalnya aku tak tertarik dengan kedatanganmu yang secara tiba-tiba, bahkan protesnya Fayra pun tidak membuatku tertarik denganmu. Tapi, semakin sering Fayra membicarakanmu, perlahan itu membuatku tertarik karena kecerdasanmu dan perilakumu dari apa yang Fayra bicarakan. Dan karena itu, aku berfikir kalau itu sedikit aneh. Dengan kecerdasanmu dan dari asal mu berada, bukankah itu lebih pantas jika murid pindahan dari negara asing yang hebat itu masuk ke sekolah elit seperti sekolahku?" jelas Davin. "Itu adalah hal pertama yang kusadari."

"Yang kedua, sejak aku mendengar kehadiran kalian dari Fayra, secara kebetulan kak Shu putra sulung keluarga Ryuugamine jadi lebih aktif datang ke negeri ini untuk mengurus urusannya. Mungkin itu masih hal yang wajar karena banyak rekannya yang menjalankan bisnis di negeri ini dan juga ada keluarga Wilson yang notabene masih Anggita keluarganya. Tapi..." Davin berhenti dan menatapku sekejap. "Kenapa tunangan kak Shu juga ada disini? Bahkan sampai harus menetap dan menjadi perawat pengganti di sekolah kalian? Hm.. bukankah itu aneh? Tapi aku cukup bisa menebaknya. Dia di sini karena mu, kan? Untuk menjaga putra bungsu Ryuugamine yang sedang menyembunyikan identitasnya."

"Dan yang ketiga adalah tentang Zion yang tertarik padamu sampai rela untuk pindah ke sekolahmu." ucapnya lagi dengan senyum bangganya yang telah mengungkapkan identitas ku.

Ahaha.. bahkan dia bisa berpikir sampai sedalam itu? Inikah sosok Davin Allard penerus Vandalas group? Aku sedikit merinding mendengar penjelasannya.

"Hah.. " hela ku membuatnya kembali menatapku dengan heran. "Sudah kuduga kalau rencana ini memang mudah di tebak. Kalau begini, bukankah sudah tidak ada lagi yang bisa ku sembunyikan?"

"Hm.. aku sedikit tak yakin dengan itu. Aku bisa menebaknya karena Fayra yang menceritakan tentang kalian padaku. Kalau Fayra tidak bercerita apapun, mungkin aku tidak akan berpikir sampai kesana dan tidak tau apapun tentang kalian." balas Davin meyakinkanku.

Benar juga, tapi tetap saja menjadi hal yang sia-sia dengan mengirimkan aku kesini, karena aku yakin orang terdekatku lah yang melakukan semua ini. Tapi, aku tak perlu memberitahunya untuk saat ini.

"So, kenapa putra sulung Allard mengundangku ke acara seperti ini? Tentu saja bukan sekedar untuk berkenalan, kan?" alihku.

Davin hanya menyeringai, lalu dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang untuk datang. Apa yang dia inginkan?

"Tenang saja, aku tidak berniat untuk menyakitimu." ucapnya.

Tak lama setelah itu, seseorang dengan pakaian formal datang sambil membawa dua gelas berisi minuman. Hm? Minuman?

Davin memintaku untuk mengambil salah satunya, dan aku menurut tanpa bertanya.

"Perkenalkan, dia adalah sekretaris ku, Ivan Barnett. Dan, tentang pengawal pribadi mu itu... Kei, bukan?" ucapnya.

Pengawalnya pun membungkukkan badannya padaku, dan begitu pun aku sebaliknya. Hm.. tentang Kei, kurasa aku tak perlu menjawabnya.

"Jadi, aja yang kau inginkan? Tentang minuman ini, contohnya?" tanyaku.

"Sakazuki.*" jawabnya.

*Sakazuki adalah tradisi pertukaran sake/alkohol sebagai tanda terjalinnya hubungan saudara. Bisa di bilang terjalinnya rasa kepercayaan dua belah pihak.

Gangster x LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang