FIVE ( GO )

127 101 309
                                    

( RYU )

"Maaf, Waka. Aku kembali ke kamarku dulu."

"Mm.. maaf, Waka. Aku harus mengerjakan tugasku."

"Ahh.. maaf, Waka. Aku ada piket, jadi aku berangkat lebih dulu."

Saat di sekolah. "Maaf, Waka. Aku ada urusan, kau ke kantin saja lebih dulu. "

Dan, saat pulang. "Maaf, Waka. Aku dipanggil oleh Sensei, lebih baik kau pulang lebih dulu."

Itulah yang Kei katakan padaku sejak semalam.

Akh!!!! Apa-apaan itu?! Dia bahkan tidak memanggil namaku sekalipun? Dia pun tidak menatap mataku saat dia berbicara denganku, bahkan tidak bersamaku seperti biasanya. Haah.. apa yang dia pikirkan itu?! Dan, dimana dia sekarang?!

Dia berubah seketika sejak kedatangan paman Vincent, atau lebih tepat sejak paman Vincent menyinggung hal itu. Hah.. Menyusahkan!

Sekarang, dimana dia? Dia memang meminta ku pulang lebih dulu, tentu saja aku mengabaikannya dan tetap menunggunya. Aku sudah mencari ke ruang guru, tapi mereka bilang Kei sudah pergi dari tadi. Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi tidak juga menemukannya.

Dan, ada apa denganku sekarang? Tubuhku merasa sedikit lelah dan berat, aku memutuskan untuk bersandar di dinding koridor.

"Firo?"

Aku menoleh ke arah suara. "Kak Ravi? Dan, Megumi-nee?" Balasku. "Ehh, kenapa kalian bisa bersama?"

"Kami ada urusan sedikit di UKS. Lalu, apa yang kau lakukan di sini? Kau belum pulang?" Balas Megumi-nee. Dia menatapku. "Ryu, apa kau baik-baik saja?  Kau terlihat sedikit pucat." Tanyanya.

"Eh? Aku tak apa. Yang lebih penting, apa kalian melihat Kei?" Balasku.

"Kei?" Sahut kak Ravi. "Dia tadi ada di UKS bersama kami, tapi baru saja dia pulang." Timpalnya. Jadi, kami berselisih jalan?

"Ryu, apa kau dan Kei berkelahi?" Tanya kak Ravi

Aku diam. "Bukan seperti itu." Jawabku ragu. "Apa Kei mengatakan sesuatu?"

"Dia tidak berkata apapun, tapi dia bertingkah aneh sejak semalam. Apa itu karena ucapan paman Vincent?" Balas Megumi-nee yang berakhir dengan tanya.

Aku tidak menjawabnya. Aku akan menyelesaikan ini dengan Kei. "Ah, aku harus menyusul Kei. Jadi, sampai jumpa." Alih ku dan meninggalkan mereka tanpa jawaban.

Kei sialan itu! Dia benar-benar mengabaikan ku?! Aku menunggunya dan dia malah meninggalkanku? Aku berlari keluar sekolah dan mencari dimana Kei.

Nah, itu dia! Beruntung belum jauh. Aku harus menghampirinya dan menyelesaikannya. Aku sudah tidak tahan!

"Kei!!" Seruku sambil berlari ke arahnya.

Kei menoleh ke arahku dengan terkejut. Dia ingin melarikan diri, tapi aku menangkapnya lebih dulu. "Kau tidak bisa lari lagi, Kei!" Ucapku sambil terengah-engah.

"Eh, Waka?! Apa yang kau lakukan? Kau masih di sini?" Tanyanya.

"Panggil aku dengan namaku!" Perintahku.

Kei terdiam sebentar. "Tapi, waka__"

"Kei!!" Seruku lagi. "Kau__"

TIK.. TIK..
Eh? Hujan? BRUSHH!!!
Hujan?!!! Yang benar saja!!

Kei langsung menarik tanganku. "Waka, cepat kita berteduh!!"

Kami berlari di tengah hujan sampai akhirnya bisa berteduh di halte terdekat. Ugh! Apa-apaan hujan ini?! Tidak tau aku sedang marah?!!

Gangster x LoverWhere stories live. Discover now