FOURTEEN ( JUU YON )

130 71 342
                                    

( RYU )

Aahh.. aku ingin mengajak Kei, Zion ataupun Fayra untuk menemaniku ke kantin, tapi mereka menolak ku begitu saja? Ada apa dengan mereka??

Kei dan Zion memang sibuk belajar karena mereka hanya selisih satu poin di tengah semester kemarin, mereka tak mau mengalah. Tapi, ada apa dengan my honey Fayra?? Kenapa dia juga ikutan menolak ku? Saat aku mengajaknya, dia menjawab..

"Hah?! Kenapa kau hanya santai-santai saja padahal kita mau ujian semester?! Pokoknya aku tidak akan kalah lagi!! Aku akan terus belajar sampai akhirnya aku bisa mengalahkan mu! Bye!!"

Dan dia malah pergi gitu aja??

Haahh.. membosankan!!

Ohh, tunggu.. sepertinya aku tidak benar-benar sendirian. Jadi, ada yang menemaniku sejak tadi?

"Aku tau kau ada di sana, jadi tak ada gunanya bersembunyi dariku." Ucapku. Tapi, tapi dia tidak juga keluar?

"Hoi! Detekoi, gaki!*" Perintah ku.
*Keluar kau, bocah!

"Hah?! Gaki janai yo!*" Omelnya dan keluar di hadapanku sambil mencerucutkan bibirnya.
*Hah?! Aku bukan bocah, tau!

Aku menatapnya, benar saja dia lebih pendek dariku! "Pfftt.. hountou gaki!*" Gelak ku, dan dia masih mencerucutkan bibirnya.
*Beneran bocah!

Eh?? Tunggu dulu! Bahasa Jepang? Dia bisa bahasa Jepang?

"Eh?! Nihon-go? Dare da omae?*" Tanyaku terkejut.
*Bahasa Jepang? Siapa kau?

Setelah mendengar pertanyaanku, dia langsung merubah ekspresinya menjadi tersenyum lalu mendekatiku.

"Ara?! Wasurechatta no, Ryu-chan?*"
Tanyanya kembali padaku.
*Eh.. apa kau sudah lupa, Ryu-chan?

Aku terdiam. Kenapa dia tau namaku? Siapa anak ini?

"Hm.. ternyata kau benar-benar Ryu-chan! Aku pikir, aku hanya berhalusinasi saat melihatmu. Tapi, kau benar-benar Ryu-chan!" Serunya dengan girang. Siapa anak ini?

"Ano na.. bisa kau berhenti memanggilku Ryu? Saat ini namaku Firo, jadi panggil aku dengan nama itu. Dan, kau! Bukankah kau anak kelas satu? Setidaknya, panggil aku senpai.*" sahutku.
*Senpai ; senior.

"Hm.. jaa.. Fi-chan?*" Ucapnya.
*Kalau begitu, Fi-chan (Firo-chan)?

"Hah?! Panggil aku senpai!" keluhku.

"Ehh.. yada yo..*" tolaknya.
*Ehh? Nggak mau lah..

Ugh! Kenapa tidak ada yang mau memanggilku senpai?? Apa segitunya kalian tidak menganggap ku sebagai senior??

Hah.. lalu, kenapa anak kelas satu ini selalu mengikuti ku? Aku bisa tau angkatannya dari dasi yang dipakainya. Sekolah ini memiliki dasi yang berbeda untuk setiap angkatan. Seperti kelas satu dengan dasi berwarna biru, kelas dua dengan dasi berwarna hijau, dan kelas tida dengan dasi berwarna merah. Dan, yang ada di hadapanku adalah bocah dengan dasi berwarna biru.

Aku menatapnya dan dia malah tersenyum. Kenapa dia bisa tau namaku?

"Lalu, siapa kau ini? Kau tau namaku?" Tanyaku.

Dia memejamkan matanya sebentar, lalu kembali menatapku. "Hah.. jadi kau benar-benar melupakanku? Hidoi na..*" ucapnya. "Jaa, bagaimana dengan ini? Kau pasti mengenalnya, kan?" Dia menunjukkan kalung yang dipakainya.
*Jahatnya..

Kalung? Ada apa dengan kalungnya? Eh, tunggu! Bukan itu! Tapi dia menunjukkan lambang yang ada di kalungnya?

Lambang itu.. yakuza? Ah, klan Inoue?! Inoue group?

Gangster x LoverDove le storie prendono vita. Scoprilo ora