TWO ( NI )

266 209 646
                                    

( KEI )

"Okaeri, Waka. ( Selamat datang, tuan muda.)" Sapa mereka yang ada di depan rumah.

"Ah, un, tadaima.( Ya, aku pulang. )" Balas Waka yang langsung memasuki rumah.

"Ryu-sama*, anda di sudah di tunggu di halaman belakang oleh Shu-sama." Ucap salah satu pelayan.
* -sama : panggilan untuk seseorang yang derajatnya di atas. Bisa berarti "tuan" atau "nyonya" dan semacamnya.

Eh? Shu-nii* belum kembali ke Jepang? Apa masih ada urusan mendadak di sini?
* Nii, dari "niisan / aniki" berarti kakak laki-laki.

Aku mendengar decihan kesal Waka, aku yakin dia sedang tidak ingin bertemu dengan kakaknya, haha..

Kami berlalu ke tempat dimana Shu-nii berada tanpa berganti baju. Ada apa Shu-nii memanggil Waka? Apa ada hal penting yang mau di sampaikan?

"Okaeri, Waka.." sapa seorang wanita. "Ahh.. atau sekarang namamu Amamiya Firo. Benar, kan?" Timpal nya, lalu melihat ke arah ku. " Kau juga, sudah lama tidak bertemu, Kei. "

Aku dan Waka langsung terkejut. Eh? Kenapa dia ada di sini? Sejak kapan??

"Megumi-nee*?!" Seru kami.
*Nee, dari "neesan/aneki" artinya kakak perempuan.

"Hehe, apa-apaan wajah kalian itu? Kalian tidak suka dengan kedatangan ku?" Gerutu nya.

Waka menghela nafas. "Yahh, sudah lama tidak bertemu denganmu, Megumi -nee." Balasnya. "Lalu, apa yang kau lakukan disini?"

Uwahhh... Waka, respon mu terlalu dingin.

"Begitukah kau menyambut ku? Tentu saja aku di sini untuk menemui mu, Ryu." Jawabnya. "Dan, mulai sekarang, aku akan tinggal disini sebagai pengawalmu."

"HAH?!!" seru kami. Tinggal disini???

Megumi-nee hanya mengangguk mantap. Eh, tapi kenapa dia malah ada disini? Bukannya Megumi-nee itu harusnya membantu Shu-nii?

"Benar. Mulai saat ini, Megumi akan tinggal sebagai pengawalmu, Ryu." Ucap Shu-nii yang mulai membuka suara.

"Hah?! Untuk apa? Bukannya sudah cukup dengan adanya Kei, Kazama, dan Yuuto di sini?" Protes Waka."Lagipula, aku juga menjaga diriku sendiri. Jadi __"

"Tousan* yang mengirimnya kesini, kalau kau ingin protes, kau bisa menghubungi Tousan sekarang juga." Potong Shu- nii.
*Tousan ; Ayah.

Waka langsung terdiam. Dia masih tidak mau menghubungi Paman?

"Lalu, apa maksudmu kau bisa menjaga dirimu sendiri? Bukannya kau ada disini karena kau tidak bisa menjaga dirimu sendiri?" Timpal Shu-nii. "Kau tidak bisa menolaknya, Ryu."

Waka masih terdiam, tidak menyangkal satupun kata. Itu benar, kami disini karena suatu hal yang telah terjadi. Tapi, itu seharusnya adalah tanggung jawab ku.

"Hah, baiklah, aku mengerti." Ucap Waka akhirnya. "Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku akan ke kamarku sekarang."

Tak ada yang bicara, itu artinya sudah tak ada lagi yang ingin disampaikan. Waka pun langsung kembali ke kamarnya. Aku juga ingin ke kamarku, tapi Shu-nii menahan ku tiba-tiba.

"Apa ada hal yang mencurigakan setelah kalian ada disini?" Tanya nya.

"Untuk saat ini masih belum ada, tapi sepertinya Ryu sedang mencurigai sesuatu. Dia belum mengatakan apapun padaku." Jawab ku.

Gangster x LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang