19

4.4K 369 10
                                    

.

.

Selamat membaca

.

.

"Bayi nakal itu Kemana sih." Gumam kesal Ferlin yang sedari tadi mencari Arnal kesana-kemari.

Ia sudah menanyakan kepada para penduduk tetapi nihil jawaban mereka sama, dalam benak nya sudah ada ribuan kata-kata pemintaan maaf  pada kama dan Kay jika ia pulang tanpa Arnal setelah mereka bangun.

Oh, Ferlin baru saja membuat Kama dan Kay pingsan sementara karena mereka berdua bagaikan Harimau yang mengamuk karena kehilangan sosok rubah mereka.

Hampir saja Ferlin disuruh ganti rugi atas kerusakan yang mereka perbuat, untung saja dengan tepat waktu ia Memukul tekuk mereka agar tidak amuk berkelanjutan.

Memikirkan hal itu membuat Ferlin kembali menghela nafas, entah sudah berapa kali ia melakukan hal itu berulang kali, Sekarang misi nya adalah mencari rubah pawang dari Harimau itu.

Iris emas nya dengan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan kedua kakinya yang sibuk berjalan pelan kedepan.

setelah sekian lama pandangan Ferlin berhenti pada Pemuda manis yang berjalan kearah berbeda dengannya dengan wajah masam.

"Arnal! HEY!" Teriak Ferlin namun Arnal seakan tuli, ia tetap berjalan berbeda arah dengan Ferlin.

Buk!

Arnal terbatuk ketika merasakan tepukan keras di bahunya, "Uhuk! Huk! Sialan apa masalah mu!! Brengse- oh.." ia menatap Ferlin dengan Datar.

"Ish, Bayi darimana saja kau?! Kau tahu jika Kay dan Kama hampir membuat kerusakan dan aku yang membayarnya, Jika ada Aghana mungkin kita akan dihukum di jurang Neraka Cih, Lebih baik kau kembali daripada tersesat, kita hanyalah tamu asing okey disini!" Omel Ferlin lalu menarik tangan Arnal untuk kembali ke tempat mereka awal.

Sesampainya di tempat penginapan, mereka masuk ke kamar masing-masing sekaligus membersihkan diri.

Arnal menatap kasur nya yang diisi dua orang yang dimaksud Ferlin dengan datar, Mereka masih tergeletak dengan tak sadarkan diri.

Menghela nafas dengan kasar, lalu ia duduk di kursi belajar dekat dengan kasurnya dengan pelan, ia perlu berdiskusi dengan sistem saat ini.

"sistem, Kau disana?" Tanya Arnal, Dalam sekejap Sebuah kucing berbulu hitam muncul di atas meja sambil menjilat salah satu kakinya.

"Kau ga lihat?" Sarkas Sistem.

"Ah sial maaf, ekhem. Aku ingat jika adegan ini adalah waktu daftar nya Akademi yang entah namanya aku pun lupa, Haha.." tangan arnal mulai memainkan kepala Sistem.

Sistem sesekali mengeluarkan suara 'purr' namun Sistem terhenti ketika menyadari tugasnya, "Namanya adalah Erresilientzian oparoa Academia, Aku juga harus menggunakan bantuan Google agar bisa menyebutkan nya."

"Akademi itu.. uhh Entahlah, Mungkin besok akan dibuka daftaran nya? Saya pun tak tau, tapi yang pasti Clayrine Akan masuk kedalam Akademi itu. Dan jika tuan mengikut mendaftar dan bisa menjadi salah satu Ikaslea di dalam nya maka saya pastikan jika Tuan bisa mendapatkan lebih informasi tentang dunia ini maupun Clayrine!" Lanjutnya dengan antusias.

Arnal seakan memproses apa yang baru saja Sistem katanya hanya diam lalu berucap dengan konyol, "Apa itu Eresi- Erisentian opro??? Lalu apa itu ikaslea?? Kucing brengsek ini, Jelaskan dengan rinci!" Kesal Arnal.

"Erresilientzian oparoa Tuan.. emn, itu adalah bahasa Bangsawan kuno yang Artinya 'Sejahtera dalam Ketangguhan' Lalu ikaslea artinya adalah Siswa, Ah Saya malas menjelaskan nya maka dari itu Tuan akan dengar penjelasan nya di saat sudah resmi jadi ikaslea ok! Baiklah Saya pergi dulu, Cya!" Sistem mengedip kan satu matanya dengan lucu lalu menghilang di sebuah glitch.

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon