14

5.6K 627 5
                                    

🥶🥶

.
+:    '    :+

"Papa! Aku kangen!" Teriak bersemangat Arnal, Oh Ralat maksud ku Clayrine yang sudah menjadi Arnal, Kita panggil Clayrine saja.

Sang pemimpin hanya dapat tersenyum, Clayrine tidak tahu itu senyum hangat atau senyum mempunyai arti yang lain namun ia anggap sebagai senyum hangat.

"Papa! Ayo bermain, Aku akan menyetujui sesuatu papa!" Senang Clayrine dengan nada manja.

"Maaf ya nak, Tapi papa sibuk, Main sama kakak mu saja" Sang pemimpin Mengelus kepala Clayrine lalu pergi dari sana.

Senyuman Clayrine yang terpampang saat ini seketika musna, ia berdecih pelan, "bagaimana bisa Sang pemimpin menolak ku?! Cih, Ini tidak sesuai alur!" Geram nya

Clayrine kemudian pergi ke tempat Kakak perempuan nya yaitu Rossa.

Ketika Sampai di depan Kamar Rossa, Clayrine mengetuk kamar nya.

"Kakak! Ayo bermain bersama ku!" Ucap Clayrine dengan Nada bersemangat sekaligus di gemas-gemaskan.

"KELUAR! AKU MALAS BERMAIN BERSAMA MU SIALAN!" Teriak dari dalam kamar membuat Clayrine tersentak.

"Hiks.. okeh . Hiks.." Nada Clayrine terdengar isakan padahal aslinya Clayrine sedang menampilkan wajah kesal.

Clayrine pergi dari Kamar Rossa dan menuju Kamar nya.

Prang

Clayrine menghancurkan semua barang milik Arnal, "BAJINGAN! BAGAIMANA MEREKA BISA MENOLAK KU! MENGAPA PESONA KU TIDAK MEMPAN!" Kesal Clayrine.

Sekarang wajah nya sedang menampilkan wajah aslinya, wajah yang selalu ia tutup dan tidak ingin orang tau.

'Bagaimana bisa?! Bagaimana bisa!! Penampilan ku sudah Mirip persis seperti Arnal tetapi bagaimana mereka bisa menolak ku?! Bahkan nada bicara ku sudah seperti anak laki-laki tetapi apa-apaan ini?!' Batin Clayrine kemudian mengepalkan tangannya.

Di sisi Sang pemimpin

Sang pemimpin baru saja berada di Kamar nya kemudian ia menggertakkan giginya, dan membanting seluruh benda yang berada di depannya.

Brak

Bugh

Prang

Ctrang

Hampir semua benda yang berada di Kamarnya ia lempar, Untung saja Kamar sang pemimpin memiliki redam suara.

Sang pemimpin kemudian duduk di kursi singel nya, ia kemudian memijit pangkal hidung nya.

Ia mengetahui jika Putranya, Ada yang berbeda dari Putra nya, itu.. bukan putra asli nya lalu.. dimana putra nya?..

Apakah ucapan bulan lalu membuat Putra nya melarikan diri dan menyuruh seseorang untuk menggantikan nya? Atau.. orang itu membunuh putra nya.. TIDAK!

Sang pemimpin menghela nafasnya, ia mengetahui jika itu bukan putra nya karena Putra aslinya tidak menyukai pelukan.. Mungkin karena ensiden ketika ia Menyanyat tubuh putranya.

Entah mengapa hati nya merasakan Sesak dan sakit, Seperti di tusuk oleh beribu-ribu pisau yang tak terlihat.

Sangat sesak.

Sang pemimpin memegang dada nya, Matanya Mulai mengeluarkan butir-butir air, setetes.. dua tetes.. dan seterusnya.

Sang pemimpin Rafael tidak pernah menangis Selama hidupnya, Bahkan ketika istrinya tiada ia bahkan tidak menampilkan wajah sedih.

Tapi, entah mengapa ketika putranya menghilang, ia merindukan mimik wajah sedih nya, ia tidak pernah merasakan kesedihan hanya mendapatkan kepahitan namun kali ini sangat berbeda..

"Sial.. ini sangat sesak.." Sang pemimpin memukul dadanya keras.

Di sisi Rossa

Rossa saat ini memandang jendela kamar nya dengan mata kosong, ia baru saja pulang beberapa hari yang lalu karena merindukan adik nya.

Namun Adik nya.. Ah bukan, Adik baru itu bukan Adik nya.

Adik nya Satu yaitu Arnal, Tidak ada yang lain, Jika disuruh pilih Nyawa atau Adik nya maka ia lebih memilih Adik nya.

Tadi pagi, ia bertemu dengan adik 'baru' nya, dapat ia lihat sorot mata itu bukanlah sorot mata yang membuat hatinya hangat atau menggemaskan namun itu adalah Sorot orang licik.

Tidak.. adik nya tidak pernah memiliki sorot seperti itu.. Itu bukan adik nya.

Kamar nya minim Cahaya hanya Cahaya dari jendela saja yang dapat masuk.

Inilah kebiasaan Rossa, jika ia sedang Mood buruk maka ia lebih menyukai kegelapan daripada banyak cahaya.

Rossa menutup matanya lalu menghela nafas.

"Adik.. Kau dimana." Mata kosong tersebut menyiratkan Kesedihan yang mendalam.

[💭💭]

"Sialan, Sialan, Sialan, Ini sangat memalukan FERLIN!!" Kesal Arnal, Bagaimana tidak? Saat ini Arnal sedang dipaksa memakai baju maid yang kurang bahan.

"Mereka akan senang" Senang FERLIN

"Ap- Apa?! Ga, Kau berani coba-coba Ku bikin tepos melon mu AKKKKHH!" Teriak Arnal sambil memegang genggaman di situ, ia ditarik paksa Oleh Ferlin untuk keluar.

"Ayoo!!! Keluar AnjINGGGG, Ku bikin kau di sodok 8 cowo mampus" Seringai Ferlin

"Loh, Keluar? Make baju gini? OGAH ANJG" Bentak Arnal.

Namun entah setan apa yang dirasuki oleh Ferlin, Tiba-tiba perempuan itu memiliki kekuatan sebesar Kingkong, membuat Arnal ditarik dengan pasrah.

"WOY! Lihat Tuan Arnal tercinta kalian!" Teriak Ferlin membuat Atensi Kay dan Kama menatap mereka.

Seketika pipi mereka berdua memerah panas, Arnal melotot mereka dengan sangar.

"Udah tai! Malu!" Arnal kembali masuk kedalam Ruang ganti sedangkan Ferlin yang sedari tadi ketawa-ketawa mulai mengikuti Arnal kedalam.

"Kiw, Adek manis lagi Salting" Goda Ferlin, Arnal yang kesal langsung menampar bibirnya.

"Anjing, Sakit sialan" Ringis Ferlin.

"Mampus, Untuk kamu cewe kalo kagak udah Ku tonjok" Geram Arnal membuat Tawa Ferlin menggelegar.

Ferlin Yang awal memiliki Tata Krama dan Sikap elegan sekarang sudah Musnah, Bahkan lebih terlihat seperti Anak Fujo garis bendera hitam.

"Gas nyobain yang lain"

"GOBLOK UDAH! MAMAAAKKKK!"

TBC

Percaya ato ga, Mommy bikin nih cerita Satu hari 2 cerita wkwk.
Maaf kalo kurang sad Ama Kurang lawak, Yang typo tolong tandain.

Next or No?

24-07-23 / 22:16

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang