Bagian 4

2K 116 6
                                    

APA KABAR MANTAN SUAMIKU
Bagian 4
Bertemu Mantan Suami

***

Tania adalah gadis yang ceria meski ia tak bisa bicara. Dia juga gadis yang menyenangkan, meski hidupnya penuh dengan penderitaan. Seperti saat ia baru saja sah dinikahi oleh Fawwaz Guntara, anak dari sahabat Almarhum mamanya.

“Aku harap kamu mengerti, aku belum bisa menjadi suami seutuhnya buatmu. Aku perlu waktu.”

Tania tersenyum dan mengangguk. Ia paham dan tak akan menuntut banyak hal pada Fawwaz. Lelaki itu bersedia menikah dengannya saja sudah membuat dirinya bersyukur. Sebab, ia merasa tidak akan ada laki-laki yang mau menikahi perempuan tunawicara sepertinya. Bahkan ayah kandungnya saja pergi meninggalkan, karena malu punya putri bisu.

“Kamu boleh tidur di kasurku, aku yang akan gelar tikar di bawah,” katanya lagi yang langsung ditanggapi Tania dengan menggeleng.

“Aku nggak sejahat itu ngebiarin cewek tidur di bawah sedangkan aku tidur di atas.”

Tania tetap menggeleng dan menyentuh tangan Fawwaz. Tatapannya mengisyaratkan bahwa dia juga tidak bisa tidur di ranjang, sementara pemilik kamar ini tidur di bawah.

“Hanya sementara. Aku akan bawa kamu pergi dari rumah ini secepatnya.”

Tania terkejut dan membuka bibirnya, bertanya ‘kenapa’ tanpa suara.

“Aku nggak betah tinggal di sini lama-lama. Yang ada aku akan terus menerus jadi budak kakakku.” Suara Fawwaz seperti menahan emosi.

Tania mengerti. Ia tahu jika hubungan Fawwaz dan Feronika, kakaknya tidaklah baik. Fero selalu bercerita jika semakin lama, Fawwaz semakin hilang kendali dan sulit diatur. Tapi Tania juga tak tahu banyak tentang masalah mereka, jadi ta berani juga ikut campur.

Tania benar-benar dibawa ke apartemen, masih di Bandung. Fawwaz mengatakan jika apartemen itu bukan miliknya, tapi menyewa punya teman dengan harga lebih murah.

“Itu kamarmu,” kata Fawwaz sembari membuka pintu kamar.

Tania bingung, ia mengernyitkan dahi menatap Fawwaz.

“Kita tidur beda kamar.” Fawwaz menjawab datar lalu membawa tas ransel besar miliknya ke kamar satunya.

Tania pun mengalah dan tidak membantah. Fawwaz benar-benar butuh waktu untuk bisa menerimanya. Tapi, bagaimana caranya bisa membuat Fawwaz menerimanya sebagai istri, jika lelaki itu hari-harinya kerja berangkat pagi, pulang malam, lalu langsung masuk kamar.

Pernah suatu hari, Tania menunggu Fawwaz pulang hingga larut malam. Tapi lelaki itu justru berkata, “Nggak perlu nungguin aku pulang kayak gini. Nggak perlu bersikap layaknya istri. Aku belum bisa nerima kehadiran kamu.”

Tania tertunduk, hanya bisa menghela napas panjang untuk meredakan sesak di dada. Apalagi saat Fawwaz langsung masuk kamar tanpa bertanya apa pun tentang dirinya.

Tania tak menyerah, ia yakin jika suatu saat suaminya akan luluh. Ia pun mengirimkan pesan pada Fero, menanyakan apa makanan kesukaan Fawwaz.

Kak Fero : Fawwaz suka cumi saos tiram, cha kangkung, sama gurame bakar.

Maka saat itu juga Tania belanja dan memasak untuk Fawwaz. Ia mengirimkan pesan pada Fawwaz agar lelaki itu pulang lebih cepat karena dirinya akan masak.

Lama menunggu, pesannya tak juga dibaca. Ia ingin menelpon, tapi percuma, dirinya tak bisa bicara. Akhirnya masakannya dingin di atas meja makan. Saat Fawwaz pulang jam sebelas malam, lelaki itu tanpa rasa bersalah bilang, “Lain kali nggak perlu masak begini. Aku makan di luar.”

Bahkan sedikit pun tak mau mencicipi masakannya. Keesokannya, Tania pergi ke rumah Fero yang ada di Cimahi. Dia menangis memeluk Fero, wanita yang sudah seperti kakaknya sendiri. a menumpahkan semua perasaannya pada Fero lewat ketikan di ponselnya. Saat Fero membaca, dia geram dan langsung menelpon Fawwaz. Tapi Tania melarang, ia takut jika Fawwaz akan semakin membencinya dan menjauh.

“Ini pasti karena dihasut sama perempuan itu!”

Tania mengernyitkan dahi, bertanya siapa perempuan yang dimaksud Fero, lewat sorot mata.

“Nisa, mantannya Fawwaz. Kak Fero juga benci banget sama tuh perempuan karena dia, Fawwaz jadi pembangkang. Otak Fawwaz dicuci sama si Nisa itu.”

Nisa?

Fero kemudian memperlihatkan akun facebook milik Nisa. Melihat nama akun tersebut, hati Tania sudah sakit. Bagaimana tidak, jika akun itu memakai nama belakang Guntara, nama suaminya.

Nisa Guntara

Tania tertawa miris. Fero memperlihatkan foto-foto yang diposting Nisa. Ada banyak sekali foto Nisa dengan Fawwaz meski jarang menampilkan wajah. Ada foto Nisa menutup wajah dengan caption ‘Cantik terus, kapan jeleknya, kata dia’.

Dia? Apakah yang dimaksud adalah Fawwaz? Jika benar, manis sekali sikap Fawwaz pada perempuan itu, sangat berbeda saat bersamanya.

Semua foto tak ada satu pun yang menampilkan wajah, tapi dari bentuk tubuh, tangan, rambut, Tania tahu jika yang bersama Nisa adala Fawwaz.

“Kamu nggak usah khawatir. Kamu istrinya. Jadi kamu harus lebih pinter dari wanita itu.” Fero mengusap-usap punggung Tania.

Maka sepulang dari Cimahi, Tania mampir ke salon. Dia ingin mengubah potongan rambutnya seperti Nisa. Rambut sebahu dan bergelombang. Ia juga mengubah penampilannya yang biasa pakai rok panjang, kini ia coba pakai dress di atas lutut.

Semua perubahannya ia persembahkan untuk suaminya, setidaknya agar Fawwaz mau menatapnya dan menghargai kehadirannya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Bahwa realita tak seindah ekspektasinya.

“Kamu hari ini nemuin Kak Fero? Ngadu ke dia tentang aku? Cerita apa aja Kak Fero tentang Nisa sampai kamu ngubah penampilan kayak gini?”

Tubuh Tania lemas seketika, matanya memanas mendengar ucapan pedas dari Fawwaz. Ia hanya ingin suaminya itu bisa meliriknya walau sesaat, tapi kenapa tetap salah di matanya.

"Kamu pikir aku bakal suka liat kamu berpenampilan kayak gini? Jijik iya malah! Makin bikin aku muak, apalagi tau kalau kamu suka ngadu sama Kak Fero!"

Setelah mengatakan itu, Fawwaz pergi lagi dari apartemen. Tania mematung dengan air mata mengalir.

Kata-kata Fawwaz benar-benar melukai hatinya, bahkan hingga sekarang saat dirinya sudah bahagia hidup berdua bersama Satria. Tubuh Tania lemas ketika ia melihat mantan suaminya kini bekerja di kantor tempatnya bekerja. Harusnya ia mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain?

Bersambung ….

Baca cepat ke Karyakarsa ya, follow juga akun saya di sana. Makasih!


APA KABAR MANTAN SUAMIKUWhere stories live. Discover now