Bagian 3

2.1K 135 5
                                    

APA KABAR MANTAN SUAMIKU
Bagian 3
Manager Baru

***

Hasna masuk ruangan kelas satu dimana ia mengajar. Sebagai guru baru di sekolahan ini, ia sudah merasa nyaman dan mulai hafal dengan nama semua muridnya. Hasna masuk dan mengucap salam lalu meminta para muridnya untuk duduk dengan rapi.

Salah satu muridnya yang ia kenal dengan nama Satria Arsenio itu tiba-tiba menghampirinya. Hasna baru ingat jika kemarin Satria tidak masuk tanpa keterangan.

“Miss Hasna, maaf kemarin Satria nggak masuk, soalnya Bunda sakit.”

Hasna tersenyum lalu berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Satria. “Sekarang gimana keadaan bunda? Sudah sembuh?”

“Sudah, Miss. Kata Bunda, Satria harus bilang maaf ke Miss Hasna karena kemarin bolos sekolah.”

Hasna mengusap rambut Satria dan berkata, “Baik. Miss maafkan. Sekarang, Satria balik ke meja lagi ya, kita berdoa.”

Anak kecil itu mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Maaf, tolong, dan terima kasih, adalah tiga kata yang sering Hasna dengar dari Satria, bahkan ketika sedang berbicara atau bermain dengan teman yang lain di kelas ini. Itu pula yang membuat Hasna tertarik dengan Satria.

Saat baru seminggu mengajar di sini, Hasna bertanya langsung pada Satria. “Siapa yang mengajarkan kata ajaib itu, Satria?”

“Kata ajaib apa, Miss?”

“Kata ajaib seperti maaf, tolong, dan terima kasih. Pasti bunda, ya?”

Satria menggeleng. “Om Adam, Miss. Om Adam sering sekali mengingatkan Satria untuk selalu bilang maaf kalau salah, bilang tolong kalau butuh bantuan, dan bilang terima kasih kalau diberi sesuatu atau dibantuin.”

“Wah hebat sekali Om Adam. Siapa itu, Om Adam?”

“Om Adam itu orang baik.”

Hasna terkekeh sendiri saat teringat dengan obrolannya bersama Satria saat itu.

***

Tania harus mendapat pekerjaan tambahan karena kemarin tidak masuk tanpa izin. Walaupun dirinya sudah mengirimkan pesan pada teman kerjanya untuk memberitahu atasan, tetap saja ia harus menerima kerja tambahan dan sempat kena omelan.

“Makan dulu, Tan.” Dela, teman kerjanya menyodorkan nasi bungkus yang baru saja dibeli.

Tania tersenyum dan menerima karena kebetulan ia juga sudah sangat lapar. Mereka berdua berjalan menuju ruangan di belakang khusus untuk para cleaning service.

“Kalau nurutin kerjaan emang nggak ada habisnya. Kalau bukan kita sendiri yang berhenti istirahat, ya nggak akan ada istirahatnya.” Dela berkata saat baru saja duduk.

Tania hanya tersenyum dan mengangguk. Ia makan dengan cepat dan sesekali melihat ponsel karena menunggu balasan pesan dari Tania.

“Baru jam setengah sepuluh kan, Tan. Anakmu belum pulang mungkin."

Tania mengangguk. Dela adalah satu-satunya teman kerja yang paling dekat dan tahu tentang Satria. Bahkan saat Dela libur kerja, wanita itu malah memilih untuk menjemput Satria pulang sekolah lalu menemani sampai Tania pulang kerja.

"Berarti kamu pulang sore kan hari ini?" tanya Dela.

Tania mengangguk.

"Ya udah ntar aku pulang dari sini langsung ke kontrakan kamu nemenin Satria."

Tania menatap Dela lalu memeluk erat.

"Iuh nggak usah kegeeran. Aku kangen sama Satria."

Tania tertawa dan tetap memeluk. Ponselnya berdenting dan Tania buru-buru melepas pelukan lalu membuka ponsel.

APA KABAR MANTAN SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang